Kecil-kecil Jadi Mufti Saat ini, dari berbagai televisi swasta - TopicsExpress



          

Kecil-kecil Jadi Mufti Saat ini, dari berbagai televisi swasta yang fokusnya memang hiburan, banyak menyuguhkan acara yang diikuti oleh anak-anak dengan bermacam label. Mulai mencari bakat, idola anak, bintang anak, atau sejenisnya. Dalam acara tersebut, anak-anak ditampilkan selayaknya orang dewasa, menggunakan bahasa dewasa dan tentunya diarahkan untuk tidak mengenal auratnya. Yang penting dapat juara, uang mengalir bak sungai nil. Inilah fenomena yang membuat saya prihatin, orang tua yang seharusnya mendidik anaknya sebagai investasi akhirat justru mengarahkan anaknya untuk hedonis, orang tua tidak mendekatkan anaknya pada Allah SWT melainkan mendekatkan pada dunbia hiburan yang bergelimang dengan kemaksiatan dan perzinaan. Orang tua semestinya menganlkan anaknya pada siapa yang yang menciptakan alam semesta ini, justru mengenalkan anaknya pada artis-artis yang moralnya jauh dari aqidah Islam. Orang tua, sekali lagi orang tua kebanyakan justru lebih suka anaknya menghafalkan lagu-lagu dan musik, daripada mendidik anaknya untuk belajar dan menghafal Al Qur’an. Mereka para orang tua ini, lupa bahwa anak adalah investasi akhiratnya, karena salah satu amal yang tidak terputus setelah meninggal adalah doa anak yang shaleh. Dari sinilah saya teringat oleh sepasang suami istri sekitar 160 H, pasutri tersebut bernama Idris dan Fatimah binti Ubaidah, pasutri ini adalah salah satu figur orang tua sukses dalam mendidik anaknya sehingga anaknya tumbuh dan cerdas dalam ilmu-ilmu agama islam. Siapa nama anak dari Idris dan Fatimah ini? Dia adalah Muhammad Idris Asy Syafi’fi, yang lebih kita kenal dengan Imam Syafi’i. Meskipun hidupnya sederhana, idris dan Fatimah sebagai orang tua tidak mengeksploitasi anak untuk mencari uang. Tapi orang tua ini justru mengenalkan anaknya pada aqidah islam yang bertauhid, menanamkan tauhid bahwa rezeki ada di tangan Allah. Oleh sebab itu tidak heran apabila usia Imam Syafi’i belum mencapai baligh sudah menjadi ulama yang disegani. Usia 9 tahun sudah hafal kitab Al Muawataha’ karya imam Malik yang berisi 1.720 hadist. Pada usia 15 tahun sudah mumpuni dalam bahasa dan sastra Arab, hebat membuat syair, dan qiraat, serta diakui memiliki pengetahuan luas tentang adat istiadat Arab. Subhanallah. Sekarang mari kita bandingkan dengan ajang bakat yang mengeploitasi anak-anak, hanya pandai menghafal lagu, mengubah syair, dan meniru adat serta budaya artis lokal dan artis barat. Lantas apa yang ada dalam otaknya? Akan diisi apa jiwa, hati, serta ruhnya? Inilah mungkin yang menyebabkan republik ini semakin terpuruk, karena generasinya semakin dijauhkan dari syariat Allah. (abu aulia)
Posted on: Sun, 07 Jul 2013 04:26:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015