Ketika manusia hari ini membangun rumah, istana, dan gedung bukan - TopicsExpress



          

Ketika manusia hari ini membangun rumah, istana, dan gedung bukan untuk ditempati melainkan sebagai investasi, ia menjadi bencana tak cuma di akhirat, tapi telah tercicip kerusakan sejak di dunia. Tak ada ahli ekonomi yang menyangkal bahwa krisis ekonomi 1997 terpicu dari soal properti di Korea dan Thailand, lalu ada subprime morgage di Amerika, hingga Burj Dubai dan kredit hipotek di Eropa. Semua terjadi karena manusia tak lagi menghayati “Asal dalam bangunan adalah agar ia ditempati.” Para pendahulu kita yang shalih bukan hanya mentaati kaidah ini. Bahkan terhadap rumah yang benar-benar ditempati, tak lepas hati mereka dari was-was bahwa kediaman perehatan di dunia yang sementara itu akan melalaikan dari kampung akhirat yang abadi. Di hati mereka terus berdengung ayatNya, “Bermegah-megahan telah melalaikan kalian.” “Aku tak suka memperindah rumahku kecuali sekadar memuliakan tamu”, ujar ‘Abdullah ibn ‘Umar suatu kali, “Sebab ia membuatku mencintai dunia, melalaikan akhirat, memberatkan langkah ke Masjid, dan memalaskan jiwa dari jihad fi sabiliLlah.” Imam Ath Thabrani mengetengahkan riwayat dari Abu Juhaifah, bahwa RasuluLlah ShallaLlahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia akan dibukakan kepada kalian, hingga kalian menghiasi rumah sebagaimana Ka’bah dihias. Kalian pada hari ini lebih baik dibandingkan pada hari itu.” Syaikh Al Albani mengesahkan hadits ini dalam Shahih Al Jami’, no 3614. Betapa jauh kita hari ini dari petunjuk RasuliLlah dan teladan orang-orang yang diridhaiNya. Betapa bangga kita tentang seluas apa, sejumlah lantai, seharga berapa, senyaman apa, dan bagaimana mempercantiknya. Tanpa sadar bahwa rumah abadi kelak kita di akhirat belumlah dipasang batu pertamanya. “Kesimpulan dari para ahli ilmu tentang menghias dan memperindah rumah adalah”, tulis Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam Akhthar Tuhaddidul Buyut, “Bahwa ia bisa makruh atau haram. Sebab di dalamnya, terdapat penyia-nyiaan harta dan kebergayutan hati terhadap dunia.” Thausiyah Ust. Salim A. Fillah, "Rumah Sejati Kita" Sumber : pkspiyungan.org/2013/06/rumah-sejati-kita-by-salimafillah.html
Posted on: Sun, 30 Jun 2013 02:40:17 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015