Ketika “sah” dikumandangkan dalam akad, status pun berubah, - TopicsExpress



          

Ketika “sah” dikumandangkan dalam akad, status pun berubah, single to married, girl to wife, and boy to husband. Perubahan ini tentunya mempengaruhi life plan hidup masing-masing.Satu hal yang sudah pasti dalam menjalani hidup, aku hidup karena Allah, aku ingin masuk surga. Langkah masuk surga ketika sudah menjadi seorang istri berada pada ridho suami.saya ingi berbakti sebaik-baiknya ketika saya sudah menikah, menyenangkan hatinya selalu, menjadi pendukung kapanpun dia butuhkan, menjadi dewasa saat ia ingin dimanja, menjadi istri yang menyenangkan dipandang matanya, mengingatkan dengan lemah lembut ketika ia melakukan kesalahan, mencintai keluarganya, menyenangkan perutnya dengan olahan sendiri, dan tentunya ketika punya keturunan, mendidik secara full time keturunan agar menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua. Seorang wanita apabila telah menikah maka suaminya lebih berhak terhadap dirinya daripada kedua orangtuanya. Sehingga ia lebih wajib menaati suaminya. Allah berfirman: “Maka wanita yang shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada (bepergian) dikarenakan Allah telah memelihara mereka…” (QS. An-Nisa’: 34) Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam haditsnya: الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ “Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau memandangnya, ia menggembirakan (menyenangkan)mu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau bepergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga hartamu.” Dalam Shahih Ibnu Abi Hatim dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: إِذَا صَلَتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ “Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.” Dari Ummu Salamah, ia berkata, Rasulullah n bersabda: أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا رَاضٍ عَنْهَا دَخَلَتِ الْجَنَّةَ “Wanita (istri) mana saja yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya niscaya ia akan masuk surga.” At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan.” Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam , beliau bersabda: لَوْ كُنْتُ آمِرًا لِأَحَدٍ أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.” Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan ia berkata, “Hadits ini hasan.”
Posted on: Sun, 30 Jun 2013 14:03:50 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015