Lamongan Dilirik Sebagai Lokasi Bandara Baru di Jawa timur Surabaya- Kepadatan Bandar Udara Juanda Surabaya di Sidoarjo sudah melebihi kapasitas yang disiapkan saat awal pembangunan. Karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan pengkajian pembangunan bandara baru di luar kota Surabaya. "Kami masih melakukan pengkajian namun salah satu alternatifnya yang kami anggap layak adalah Lamongan," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Jumat (28/09). Selain Lamongan, lokasi lain yang dipertimbangkan yaitu Bangkalan dan Gresik. Dari beberapa lokasi yang dikaji, dikatakan Wahid, Lamongan menjadi alternatif utama. Selain lokasinya yang mudah menjangkau beberapa daerah, disana juga tidak terkendala persoalan aturan Kawasan Keselematan Operasi Penerbangan (KKOP). "Sementara rencana pembangunan bandara di kawasan Ujung Pangkah, Gresik serta Bangkalan, terkendala persoalan KKOP yang tidak memperbolehkan pesawat komersial karena khusus sebagai penerbangan TNI," paparnya. Dari segi lahan, tanah di Gresik memang tandus dan berada di wilayah utara. Apalagi dalam program tata ruang dan tata wilayah termasuk sebagai kawasan industri. Hanya saja, persoalan dari sisi udara karena tertutup untuk komersial. Sedangkan di Lamongan, lahannya tidak terlalu subur sehingga lebih mudah untuk dibangun bandara. Dari sisi lokasi juga tepat sebagai alternatif karena terletak di dekat Surabaya, Gresik, Bojonegoro, Jombang, Tuban dan beberapa daerah lainnya, khususnya kawasan utara. Meskipun sudah dinyatakan layak, Wahid mengakui masih ada sejumlah kendala di Lamongan. "Diantaranya masalah pembebasan lahan. Saya kira tidak hanya pembangunan bandara saja, pembangunan apapun yang menjadi masalah utama adalah pembebasan lahan," kata Wahid. Wahid menambahkan, kondisi di Bandara Juanda usai pembangunan double runway atau landasan terbang ganda dipastikan akan semakin padat. Diperkirakan, jika landasan terbang ganda di Bandara Juanda sudah dibangun maka kepadatan akan mencapai puncaknya sekitar tahun 2019. Menurutnya, untuk provinsi seluas Jawa Timur idealnya ada dua bandara kelas internasional. Oleh: Anggraenny P-editor:YL.antamaputra
Posted on: Wed, 11 Sep 2013 10:30:03 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015