Lima Penjaga Gawang Legendaris Arsenal H-7 - TopicsExpress



          

Lima Penjaga Gawang Legendaris Arsenal H-7 #Arsenal2Indonesia Sosok kiper mungkin kerap tenggelam di tengah histeria pecinta sepakbola terhadap gelandang-gelandang kreatif maupun penyerang-penyerang haus gol. Meski demikian, kiper merupakan fondasi pertahanan sebuah klub yang kadang ikut menentukan gelar juara tim. Saat ini Arsenal mungkin tidak dikenal karena talenta kipernya. Tapi, di masa lalu, The Gunners memiliki beberapa sosok kiper yang begitu ditakuti lawan dan memberikan kontribusi besar dalam kesuksesan klub London Utara. Siapa yang tidak kenal dengan sosok David Seaman dengan kuncir kudanya yang khas? Atau Jens Lehmann yang kerap menuai kontroversi? Tidak bisa dipungkiri, fans Arsenal merindukan sosok kiper tangguh dan ditakuti lawan seperti halnya Seaman dan Lehmann. Nah, di antara begitu banyak kiper yang sudah memperkuat The Gunners, siapa kiranya yang layak masuk dalam daftar Kiper Terhebat Arsenal Sepanjang Masa? GOAL Indonesia mengajak para pembaca menelusuri lima penjaga gawang legendaris Arsenal. JIMMY ASHCROFT Inilah salah satu kiper pertama Arsenal yang memperkuat klub London ketika masih mengusung nama Woolwich Arsenal di awal 1900. Perwakilan Arsenal saat itu melihat talenta Jimmy Ashcroft sebagai kiper muda 22 tahun yang bermain untuk klub Liga Selatan, Gravesend United. Kendati musim pertamanya tidak berjalan istimewa, Ashcroft berhasil memukau fans lewat performanya di musim kedua. Termasuk dengan menjaga clean sheet dalam 17 laga, enam diantaranya dilakukan secara beruntun. Ini menjadi rekor tersendiri bagi Arsenal, yang hanya bisa disamai oleh Alex Manninger, 90 tahun kemudian. Namun, Ashcroft tampaknya belum puas dengan rekornya. Di musim 1903-04, dia kembali membuktikan diri sebagai tembok kokoh Arsenal dengan menjaga 20 clean sheet dan ikut mengantarkan klub meraih promosi ke Divisi Utama. Berkat performa impresifnya bersama Arsenal, Ashcroft pun dipanggil ke timnas Inggris pada 1906 meski dia hanya mencatat tiga caps untuk Thee Lions. Ashcroft memutuskan hengkang dari Arsenal pada 1908 dan bergabung dengan Blackburn Rovers di mana dia merengkuh trofi pertama ketika klub menjadi jawara Divisi Utama di musim 1911-12. JOHN LUKIC Terlahir di Inggris dari pasangan orangtua keturunan Yugoslavia, John Lukic layak mendapat status legenda Arsenal berkat masa baktinya yang terbilang lama bersama klub London Utara. Lukic pertama kali memperkuat The Gunners pada 1983 hingga 1990, di mana dia menjadi kiper favorit fans. Sempat hijrah ke Leeds United (1990-1996), dia akhirnya kembali ke Highbury (1996-2001) meskipun kalah bersaing dengan David Seaman dan Alex Manninger. Lukic didatangkan ke Arsenal untuk menggantikan kiper utama Pat Jennings yang akan pensiun. Posisi Lukic sebagai kiper nomor satu Arsenal nyaris tak tersentuh selama tujuh tahun hingga manajer George Graham memboyong Seaman, yang menjadi juniornya saat menjadi pemain muda Leeds United. Kiper dengan postur 193cm ini begitu dicintai fans dan berusaha membayar kepercayaan mereka dengan performanya yang konsisten. Dia juga berkontribusi besar ketika Arsenal merengkuh gelar juara liga pertama mereka dalam 28 tahun pada 1989, ketika tendangannya mengawali serangan yang berujung pada gol ke gawang Liverpool. Sebuah mitos populer kerap melekat dalam kisah hidup Lukic. Ibunda Lukic disebut-sebut selamat dari Tragedi Munich ketika sedang mengandung dirinya. Akan tetapi, mitos ini akhirnya dipatahkan karena insiden itu terjadi dua tahun sebelum Lukic diilahirkan. PAT JENNINGS Sebelum hijrah ke Arsenal, Pat Jennings terlebih dulu meraih sukses bersama musuh bebuyutan The Gunners, Tottenham Hotspur. Dia menghabiskan 13 tahun sebagai kiper The Lilywhites sebelum akhirnya berlabuh di Arsenal pada tahun 1977. Meskipun mantan ‘pemain musuh’, tdak ada alasan bagi fans Arsenal untuk membenci Jennings. Dia dianggap sebagai kiper revolusioner karena mengadopsi gaya bermain yang saat itu belum banyak dipraktikkan kiper lain. Jennings adalah salah satu kiper pertama yang menggunakan kaki serta anggota tubuh lain untuk menghentikan bola. Salah satu gaya khasnya adalah penyelamatan satu tangan yang kerap dia lakukan. Ukuran lengannya yang besar membuat Jennings sigap menangkap bola dengan satu tangan. Pemain lawan pun harus gigit jari karena bola seolah menempel di telapak tangannya. Selain itu, Jennings juga bisa menendang bola lebih jauh dibandingkan kiper lain. Untuk mendukung talentanya, Jennings juga dikenal selalu bersikap tenang di bawah mistar. Ketenangan ini membuat sosoknya menjadi pengaruh positif di tengah pertandingan keras yang membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi. Sedikit disayangkan, dia hanya mampu meraih satu gelar bersama Arsenal, yaitu Piala FA di tahun 1979. JACK KELSEY Jack Kelsey memiliki tempat istimewa di hati Gooners. Betapa tidak, kiper asal Wales ini hanya memperkuat satu klub sepanjang karir profesionalnya, yaitu Arsenal (1949-1963). Mengawali karir sebagai pekerja baja, Kelsey memiliki keunggulan yang tidak dimiliki kiper lain. Kerap menempuh bahaya dalam pekerjaannya, Kelsey dikenal memiliki fisik yang kuat serta keberanian ‘menantang’ penyerang-penyerang lawan. Setelah mendapat peluang menembus skuat utama Arsenal, menyusul cedera yang dialami kiper utama saat itu, George Swindin, Kelsey tidak menyia-nyiakan momentum dan didapuk sebagai kiper nomor satu hingga delapan musim. Selain memiliki fisik yang kuat, Kelsey juga dianggap cerdas. Dia sering melaju ke luar kotak penalti untuk mengantisipasi bola dari penyerang lawan, gerakan yang jarang dipraktikkan kiper di masa itu. Intuisi Kelsey dinilai tajam karena jarang menempatkan diri di posisi yang salah ketika mengawal gawang The Gunners. Tak ayal, meskipun tidak meraih gelar apapun bersama Arsenal, Kelsey dianggap sebagai salah satu kiper legendaris klub London Utara. DAVID SEAMAN Meskipun sempat bermain di beberapa klub, tidak bisa dipungkiri bahwa nama David Seaman besar bersama Arsenal. Kini, Seaman menjadi panutan bagi kiper-kiper di skuat modern The Gunners yang berharap menembus skuat utama. Sempat memperkuat Peterborough United, Birmingham City dan Queens Park Rangers, Seaman akhirnya berlabuh di Arsenal pada 1990. Keputusan manajer Arsenal saat itu, George Graham, untuk mendatangkan Seaman dari QPR sempat menuai protes fans. Pasalnya, pria yang dikenal dengan kuncir kudanya itu diplot untuk menggantikan kiper utama John Lukic yang sangat populer di kalangan Gooners. Tapi, tampaknya tidak ada fans Arsenal yang menyesali kedatangan Seaman. Faktanya, bersama Seaman, klub Meriam London sukses merengkuh tiga gelar Liga Primer/Divisi Utama, empat Piala FA, satu Piala Liga dan satu Piala UEFA Cup Winners. Kendati sempat melakukan sejumlah blunder fatal, tapi Seaman terus menjadi kiper favorit fans Arsenal. Apalagi jika mengenang penyelamatan fantastisnya saat menggagalkan peluang Paul Peschisolido (Sheffield United) di semi-final Piala FA musim 2002-03. Kala itu, tandukan Peschisolido dari jarak dekat tampaknya akan menjebol gawang Arsenal untuk menyamakan keduduan menjadi 1-1. Namun, lewat aksi akrobatiknya dengan meregangkan tubuh dan tangan kanannya, Seaman berhasil menepis bola dan membuat Peschisolido terkejut. #baroqisme
Posted on: Sun, 07 Jul 2013 09:05:56 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015