MAKNA WISMA/RUMAH BAGI SEORANG LELAKI SEJATI Oleh: Ki Tapa - TopicsExpress



          

MAKNA WISMA/RUMAH BAGI SEORANG LELAKI SEJATI Oleh: Ki Tapa Kelana- Wejangan Eyang Nurochman Sudibyo YS. Bisa den sebut Lanang sejati atawa Sejatine Lanang yen sira pun anduwenii bab limang (5) perkara. Kang kawitan (1) Keris, Kaping kalih (2) Turangga/jaran, kaping telu (3) Wisma/umah, Kaping Papat (4) Wanodya/Garwa, lan kang kelima (5) Kukila/manuk.(pawulang Ki Tapa Kelana) III. WISMA Wisma, Graha dalam bahasa kawi artinya Rumah. Bisa dipahami dalam ajaran leluhur masyarakat Jawa, Sunda, bali dan lain-lainnya di Indonesia sebagai srana kehidupan yang terpenting. Selain dapat melindungi diri dan keluarga dari panas dan hujan, sebuah rumah hunian menjadi penting bagi seorang lelaki utamanya sebagai kepala keluarga untuk memilikinya. Sebuah rumah bisa dijadikan aset pribadi atau keluarga, bahkan menjadi aset tambahan yang bisa memberi tambahan penghasilan. Untuk itu seorang lelaki sejati akan menjadi lelaki yang berwibawa dan terhormat jika memiliki sebuah rumah. Apalagi jika rumah tersebut ditata indah, dan memiliki garasi mobil dan motor dilengkapi dengan furnitur juga kelengkapan rumah tangga yang paling penting seperti meja kursi di ruang tamu, meja makan, tempat tidur, kamar mandi dan gudang sebagai tempat untuk menyimpan bahan makanan. Sebuah rumah bisa dimiliki seorang lelaki untuk menunjukan kesejatiannya baik dari warisan keluarga, pemberian orang tua, fasilitas negara, rumah dinas, maupun membeli rumah dengan memilih BTN di daerah yang strategis (dekat dengan tempat usaha, dekat dengan fasilitas umum seperti pasar, sekolah, dan masjid). Bagi yang belum mampu bisa juga kontrak dulu atau sewa bulanan. Atau minimalnya sewa kamar kosan. Sedag untuk masyarakat lelaki yang tinggal di kota besar dpt memilih apartemen dengan cara membeli atau sewa bulanan. Ada juga lelaki cerdik yang berusaha ijin dan menyewa tanah milik negara untuk dibangun rumah usaha yang kemudian berubah jadi rumah hunian. Karena sudah berjalan bertahun-tahun maka ia pun diperbolehkan memiliki lahan milik negara tersebut dengan status Hak Guna Bangunan, atau sewa bulanan bagi yang ada di bantaran dan tanggul sungai, dapun yang di pinggir jalan milik PU Binamarga biasanya atas ijin kepala desa dan pengawas PU binamarga seseorang bisa memiliki lahan atau lapak usaha yangkelak kemudian bisa berkembang menjdi rumah hunian dan sekaligus rumah usahanya. Upaya seperti ini memang gambling alias untung-untungan. Sebab jika pemerintah membutuhkan maka bangunan tersebut harus pindah dan jika tak segera pindah akan digusur dengan paksa. Jadi hanya lelaki pemberani dan bermental baja yang memilih memiliki rumah jenis ini. Lelaki sejati atau lanang sejati yang dicintai calon istrinya bahkan disayang oleh istri dan mertua adalah mereka yang sejak muda sudah mempersiapkan memiliki rumah hunian sehingga setelah menikah faktor penting ini tidak lagi menjadi masalah dan sumber konflik dalam keluarganya. Sebab orang yang berumah tangga dan masih tinggal bersama orangtua bahkan dengan keluarga yang lainnya akan selalu diliputi kecemasan karena suaktu-waktu terancam keluar dari rumah tersebut jika terjadi pertengkaran. Kiat memiliki rumah bagi seorang lelaki sejati disesuaikan dengan karakter dan pribadi orang yang akan menghuni rumah tersebut. Warna rumah, sesoris dan perabotan serta pemanis hunian penting tersebut akan menunjukan pribadi dari pemiliknya. Rumah yang kita miliki sebaiknya berasal dari jerih payah kita sendiri. Karena menuntut membeli rumah dengan menjual rumah orang tua bukan jalan yang benar. Hal itu justru menciptakan konflik rumah tangga yang berkepanjangan. Rumah warisan orang tua adalah pusaka yang harus dijaga. Jika dijadikan tempat tinggal tidak mengapa tapi jika dipotong-potng dijual dan dibagi sejumlah anak akan membuat uang tersebut tak bermanfaat kalaupun bisa dibelikan barang akan cepat rusak dan bermasalah. Namun jika dipelihara dan diperkuat bahkan menjadi aset bersama keluarga misalnya jadi hotel dan rumah sewa maka akan semakin dimulyakan. Untuk itu seorang lelaki sejati disarankan membeli tanah dan merintis pembangunan rumah, membeli BTN, atau rumah murah dengan kontan dan mencicil. Itu semua dipilih harinya sebagai mana hari baik anda sebagai laki-laki. Awas untuk urusan fengsui atau keberuntungan rumah juga penting dipertimbangkan. Jangan membeli rumah Tusuk sate itu sudah merupakan pedoman orang tua kita sejak dahulu. Ada pesan bagi lelaki sejati: Lebih baik membeli rumah tua di punggung gunung, ketimbang membeli rumah mewah di tengah kuburan. Begitu juga lebih baik membangun rumah indah di sebuah pulau yang sepi ketimbang membangun rumah sederhana di bibir pantai. Untuk itu sepraktis-praktisnya seorang yang cerdik pandai akan memilih memiliki rumah dengan cara yang ilmiah. Minimalis, murah meriah, bisa ditata indah, siap dihuni keluarga yang sumringah dan lokasinya ada di sebuah lingkaran yang dekat dengan sekolah dan rumah ibadah. Pesan aki untuk lelaki sejati; Selain dapat memiliki rumah, bangunlah rumah di hatimu, mushola dan masjid di hatimu bahkan kalau mampu juga bangun Kabah di hatimu, agar sempurna hidupmu. ***
Posted on: Tue, 22 Oct 2013 12:43:15 +0000

Trending Topics



If you are one of the people who (a) receive a reverse 9-1-1 call

Recently Viewed Topics




© 2015