MARAKNYA GAYA HIDUP HEDONISME Saat ini hedonisme (cinta dunia) - TopicsExpress



          

MARAKNYA GAYA HIDUP HEDONISME Saat ini hedonisme (cinta dunia) atau hubud dunya sudah menjadi gaya hidup. Sebagian besar manusia berlomba-lomba mencari berbagai kesenangan dunia dan memamerkan kemewahannya, tidak hanya para pengusaha, para pemegang kekuasaan, bahkan tak terkecuali rakyat pun memimpikan gaya hidup ini. Kecintaan pada dunia sudah mengakar dan menyebar seperti kanker mematikan. Bukan hanya dilakukan orang-orang yang berpikiran sekuler namun juga yang memiliki dasar ilmu agama. Gaya hidup hedonisme selalu diikuti pamer dan riya namun kadang-kadang pelakunya juga menggunakan pencitraan sebagai topeng, terlebih jika uang penunjang gaya hidupnya diperoleh dengan jalan haram atau tidak sesuai dengan profil pekerjaan dan penghasilannya. Saat ini jarang manusia terutama para pejabat tampil dengan wajah aslinya bahkan orang yang kita bergaul dengannya secara dekat pun sering x menggunakan topeng dan memainkan lakon2 dlm panggung sandiwara terbesar. Kebaikan dan ketulusan akan tampak dari kesesuaian ucap dan tingkah laku. Menurut saya dalam beberapa hal judge a book by its cover (menilai dari tampilan luar) untuk memahami karakter seseorang itu kadang-kadang ada benarnya. Misalnya bagaimana mungkin orang mencitrakan sebagai pribadi peduli masyarakat dan kemiskinan jika senang tas hermes 500 jt atau scarf seharga 10 jt utk jilbab, bagaimana mengaku mengikuti sunnah Rasul jika poligami dengan ABG blm lulus SMA yg cantik, bagaimana peduli rakyat jika makan siangnya seharga gaji 1 bln buruh atau koleksinya mobil mewahnya milyaran, bagaimana mau mensejahterakan rakyat jika ribuan rakyat jatuh miskin mendadak akibat perusahaannya dan ganti rugi dialihkan pd APBN sedang biaya pesta nikah anaknya spektakuler, dst... masih banyak lagi perilaku pejabat yang menyakiti rakyat. Saat ini banyak orang tampil dengan wajah alim tapi tidak wara dalam kata2 atau dalam mencari harta, senang pujian atau angkuh, sebaliknya banyak orang tampil dalam wajah keras namun santun dan rendah hati. Rata2 orang menggunakan trend pencitraan dalam pergaulan, lebih malu pada manusia daripada Allah, lebih takut KPK daripada malaikat Izrail. Orang yg tampil apa adanya tak peduli pendapat manusia dan hanya peduli pendapat Allah adalah orang yg patut dikenal, selain itu cukup sekedar diketahui saja. Hampir mustahil hedonisme, pamer, pencitraan dan riya tidak menyebabkan seseorang merugikan orang lain, dengan gaya hidup nya saja dia sudah menyakiti orang yang tidak mampu. Oleh karena itu saat menjadi pemimpin, para Khulafaur Rasyidin plus, Khalifah Umar bin Abdul Azis tampil lebih sederhana dan menyumbangkan seluruh hartanya ke baitul maal. Orang hedonis akan menimbulkan efek merusak karena ia tidak akan peduli kecuali pada diri dan keluarganya dan gaya hidup nya akan mencontohkan nilai2 yg diimpikan yg tak mampu, yg jika tak sanggup menggapainya dengan cara halal akan menghalalkan segala cara. Itulah mengapa sebabnya para ABG perempuan menjual diri dan yg laki2 menjadi pengedar narkoba. Karena melihat dan menginginkan gaya hidup hedonis. Secara teoritis, semakin cinta pada dunia, maka akan semakin jauh ia pada akhirat. Kenapa demikian? Karena kecintaan pada dunia takkan akur dengan kecintaan pada akhirat, sikap amanah, tanggung jawab, sikap baik, etos kerja dsb. Semakin orang bergerak ke arah akhirat semakin ia menjauhi dunia, kalaupun ia mengejar dunia bukan untuk dinikmati melebihi kebutuhannya, tapi dimanfaatkan sebagai tabungan akhiratnya, demikian pula sebaliknya semakin ia mencintai dunia semakin menjauhi akhiratnya. karena bagaimana ia dapat istiqomah jika nafsu meraih harta, nama baik dll senantiasa menuntut pemuasan yg semakin tinggi? Semakin hawa nafsu diikuti, semakin tak terpuaskan dan menuntut pemenuhan yang lebih besar, akibatnya ia akan menghalalkan segala cara untuk memenuhinya. Jika ia pemegang amanah kekuasaan atau kas negara/daerah ia akan mencari jalan merampok amanah yg ada padanya, jika ia pengusaha ia akan mencari jalan pelicin usahanya atau mengelak dari kewajiban pajaknya. Kesemua itu demi memenuhi tuntutan gaya hidup borjuis dan hedonisnya. Dibandingkan jalan ke neraka yg mahal, jalan ke surga itu murah namun orang pelit membelanjakan harta untuk membeli tiket ke surga. Kita bisa beli dengan murah tiket itu atau bahkan gratisan ke surga, dengan ibadah minimal sudah cukup. Dengan menjaga dan mendirikan sholat, puasa Romadhon dan bayar zakat kita sudah bisa dapat tiket VIP apalagi jika ditambah dengan mengerjakan ibadah2 sunnah untuk memperoleh cinta dan ridho Allah. Jika tak mampu malah kita terima zakat. Bandingkan dengan harga tiket ke neraka misalnya untuk belikan rumah, apartemen, mobil atau perhiasan yg dituntut para perempuan pemuas nafsu syahwat yg punya moto ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang. Belum lagi berapa bnyk uang harus dikeluarkan untuk beli se-sloki wine, vodka etc atau shabu2 dan saudara2nya? Lebih mahal kan dari pada selembar uang rp.10.000 yg sulit sekali keluar dari dompet untuk infaq Masjid saat Sholat Jumat seminggu sekali (kalau pas lagi ingat dan ngga malas). Pikirkan juga berapa banyak harus merogoh kocek main golf khusus untuk lobby atau makan siang di luar negeri untuk deal suap? Mungkin kah biaya dan belanja untuk tujuan haram tersebut dikeluarkan dari uang gaji yg halal dan diperoleh dengan susah payah memeras keringat? Hampir dapat dipastikan tidak mungkin. Karena uang halal akan dibelanjakan dengan hati2 dan berdasarkan pertimbangan kemanfaatan sedangkan uang syetan yang makan iblis. Bisa jadi karena perbuatan dosa tercatat dengan nilai 1 sedang amal memperoleh pahala berlipat timbul logika kancil para pelanggar hukum Allah untuk mengatasi rasa bersalahnya. Antara lain, jika sholat jamaah nilainya 27 derajat dari sholat sendiri maka sekali sholat jamaah impas dengan meninggalkan sholat 27 x, atau jika Allah menjanjikan dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 245 bahwa pahala sedekah dilipat-gandakan plus kemudian dalam hadist Nabi Muhammad SAW riwayat Tirmidzi dikatakan siapa yg membelanjakan hartanya di jalan Allah akan dilipat gandakan pahalanya 700 x, maka maling2 elit dan intelek akan berpikir: jika aku korupsi 7 M, aku keluarkan infaq sedekah Rp, 10.000.000; sudah break even point (impas) dong, masih banyak sisanya dan Allah kan Maha Pengampun, tinggal taubat, atau Klo ketahuan dan dipenjara, suap aparatnya, jadikan penjara sebagai hotel dan keluar dengan deposito di luar negeri berlimpah maka habis perkara. Namun mereka lupa akal dan wahyu itu sejalan, jika wahyu belum dapat dipahami itu bukan karena tak sejalan tapi karena ilmu kita sebagai manusia terbatas dan akal kita belum mampu menjangkaunya. Dengan logika sederhana apakah mungkin membersihkan sesuatu dengan air kotor? Jika kita mandi dengan air kotoran toilet apakah tubuh kita akan suci? Maka tak mungkin juga harta haram menjadi halal dan bersih dengan mengeluarkan infaq darinya. Berbuat dosa pada Allah lebih mudah taubatnya, karena Allah Maha Pengampun, tapi berbuat zholim pada manusia harus mendapat maafnya, apalagi mengambil hartanya secara bathil maka HARUS mengembalikan setiap sen haknya tersebut atau kalau tidak bisa, di Yaumil Akhir amal kebaikan pelaku akan diambil mereka sebagai pembayaran atas tuntutannya atau jika tak ada kebaikan yang tersisa, maka dosa mereka akan ditimpakan padanya. Uang negara dan daerah adalah hak rakyat maka merekalah yg akan menuntut tanggung jawab pemegang amanah kekuasaan dan hak rakyat itu kelak di hari pembalasan. Mampukah menghadapi tuntutan jutaan orang yg teraniaya itu? Bahkan menurut pikiran awam saya, ada 2 dosa didalam menginfakkan uang korupsi, yaitu 1, dosa mengambil hak orang secara bathil dan 2. Dosa merusak ibadah penerima infaq, dengan dasar pemikiran setiap yg masuk ke tubuh dan menjadi darah daging akan mempengaruhi jiwa, jika harta halal yg masuk maka tubuh akan mendapat energi baik untuk giat ibadah, jika yg masuk haram maka tubuh malas ibadah sehingga rusaklah ibadahnya. Karena penerima tidak tahu asalnya maka tak berdosa tapi pemberinya telah merusak ghiroh (semangat) ibadah dan kekhusuannya. Karena itu memberi sesuatu pada orang lain itu harus dengan yang baik dan halal. Kembali pada perbuatan maling2 elit dan intelek tadi, menurut saya ada yg lucu yaitu, ada subsidi silang yg salah kaprah didalamnya. Koruptor laki2 akan mensubsidi istri atau selingkuhannya, lalu istri atau selingkuhannya mensubsidi peliharaannya jadi si koruptor pada akhirnya mensubsidi gigolo, hehehehe :D disamping itu, uang korupsi juga kerap digunakan mempercantik diri, misalnya untuk operasi plastik atau botox agar awet muda, padahal kepuasan mengubah hasil ciptaan Allah tersebut takkan ada habisnya, seperti candu akan menuntut terus dilakukan hingga akhirnya bukan jadi cantik dan awet muda malah jadi aneh dan menyeramkan. Padahal semua orang pasti akan mengalami proses penuaan yg merupakan berita dan pengingat kematian, secara a contrario, penolakan pada ketuaan berarti upaya melupakan mati dan persiapan hidup setelah mati, karena itu mereka akan cenderung terus berbuat kebathilan dan kezholiman. Meskipun manusia dianjurkan mengambil akhirat tanpa melupakan dunia, pencinta akhirat hanya akan menggunakan dunia utk akhiratnya sedangkan hedonisme akan cenderung pd kemaksiatan. Sesungguhnya para penguasa yang zhalim adalah adzab Allah bagi rakyat yang zhalim karena itu marilah kita ubah paradigma mimpi kita yang mengagungkan keduniawian agar Allah menolong kita dengan menganugerahkan pemimpin yang adil dan amanah. Pada akhirnya ada kesimpulan yg dapat saya tarik: Sebagaimana perbuatan baik akan menarik lebih banyak kebaikan, perbuatan buruk pun akan menarik lebih banyak keburukan. Dan akar masalah semua itu adalah: HUBUD DUNYA (CINTA DUNIA). Sadarilah, ucapkan Astarghfirullah dan marilah berubah memperbaiki diri dan memperbaiki kesalahan yg telah dilakukan. Di hamparan nikmat bumi, di bawah langit-Mu, Renungan sore, 201113, 16: 44.
Posted on: Wed, 20 Nov 2013 09:45:50 +0000

Trending Topics



ss="stbody" style="min-height:30px;">
FORECAST: Mindanao will experience cloudy skies with moderate to
Aguas de Palhoça Raiz contesta CPI e dá explicações A empresa
❤❤❤❤❤ Ano ang dahilan at kung bakit ang tao ay gumagawa
Dr Ivan Van Sertima - Black Women In Antiquity A lecture based on
JOHN 4: 10-14 Jesus replied, “If you only knew the gift God has

Recently Viewed Topics




© 2015