✽ MEMBERI DARI KEKURANGAN ✽ Ia baru saja pulang dari kota - TopicsExpress



          

✽ MEMBERI DARI KEKURANGAN ✽ Ia baru saja pulang dari kota besar. Ceritranya seperti tak habis-habisnya. Ia mengagumi, seperti kebanyakan orang desa, gedung-gedung yang tinggi, mall dan banyaknya mobil yang berlalu lalang di jalan. Sering juga dilebih-lebihkan. Ia heran juga. Tetangganya yang baru setahun lebih diboyong ke kota sudah jadi orang kaya. Ia tidak berjalan kaki lagi. Ke mana-mana diantar dengan mobil. Mereka punya dua mobil di garasi. Rumahnya pun mewah. Pagarnya saja bagus sekali. Tetapi temannya berkata, ia sudah lain sekali, bukan? Dulu di sini kita selalu berbagi biar cuma sedikit. Sekarang ia sudah jadi isteri orang kaya, tapi pelitnya bukan main. Tegur kita pun susah sekali, terlebih kalau di antara teman-temannya. Tentu bukan semua orang kaya begitu. Ada juga yang murah hati. Lihat saja dalam Markus 12: 41-44. Banyak orang kaya memberi derma sejumlah besar uang ke dalam kotak persembahan. Mungkin beberapa lembar uang bergambar Sukarno-Hatta dalam Rupiah kita. Masa, orang kaya atau pegawai tinggi beri derma cuma uang recehan, lima ribu atau sepuluh ribu Rupiah? Harga diri dan Gengsi dong. Tentu sangat bernilai untuk suatu pembangunan tempat ibadah atau rumah Tuhan. Demikian pendapat umum. Janda miskin memberi uang recehan untuk derma. Tidak seberapa, bukan? Tapi pagi itu Yesus buat kejutan. Bukan untuk sebuah sensasi. Ia berkata serius kepada para murid-Nya: “Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yakni seluruh nafkahnya” (Markus 12:43-44). Tuhan menilai pengorbanan janda miskin itu. Bukan perkara gampang memang untuk mengorbankan seluruh nafkah yang ia terima untuk Tuhan. Lalu bagaimana kita? Berapa yang pantas kita beri? Jika yang miskin memberi seribu rupiah dari sisa belanja sehari, apakah lebih bernilai dari pada orang kaya memberi lima puluh ribu atau seratus ribu rupiah? Tentu tidak, sebab sama-sama bukan suatu pengorbanan. Yesus tidak melihat berapa banyak yang diberikan. Tapi memberi dari berapa. Janda miskin itu telah memberi dari seluruh nafkahnya sehari itu kepada Tuhan. Mirip dengan Yesus yang telah mengorbankan seluruh hidup-Nya dan bahkan tubuh-Nya bagi keselamatan kita, bukan? Lalu, bagaimana dengan Anda sendiri? TUHAN YESUS Mengasihi, Memberkati & Menyertai PELAKU FIRMAN semua...
Posted on: Thu, 05 Sep 2013 09:21:31 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015