MENGAPA TIMNAS INDONESIA BERMAIN TANPA "PLAYMAKER" ? Melihat permainan timnas Indonesia belakangan ini memang cukup berkembang dalam hal regenerasi, mulai dari kiper yang dahulu diisi Markus Horison sekarang sudah ditempati Kurnia Meiga. Begitupun dengan posisi-posisi lainnya, timnas Indonesia sudah mulai meninggalkan pemain-pemain tuanya. Namun, walaupun sudah melakukan regenerasi, timnas kita tetap saja belum maksimal dalam bermain. Siapa dan apa yang salah? Apakah pelatihnya? pemainnya? atau taktiknya? pasti itu yang banyak diributkan para suporter. Namun menurut saya, kesalahan tersebut ada pada formasi yang dipakai timnas kita. Timnas kita saat ini memakai formasi 4-4-2 dengan 4 bek, 2 gelandang tengah, 2 sayap, dan 2 striker. Pertanyaannya, dimanakah seorang “playmaker” yang bisa mengontrol dan mengatur permainan? inilah sebabnya, karena timnas tidak pernah memasang seorang playmaker. Padahal seorang playmaker sangat dibutuhkan di era persepakbolaan modern saat ini, bahkan hampir semua klub sepakbola di eropa memasang playmaker. Seperti Mesut Ozil di Real Madrid, Andres Iniesta di Barcelona, Wayne Rooney di Man Utd, dan Eden Hazard di Chelsea. Seharusnya ini yang harus ditiru timnas kita, jangan cuma oper sana oper sini, dari bek lari langsung mengirim umpan silang ke kotak penalti lawan. Sudah terbaca taktik seperti ini, sudah kuno. Padahal jika timnas kita bisa memasang seorang playmaker seperti Mesut Ozil di Real Madrid mereka bisa memvariasikan serangan dan tidak terpaku pada strategi berlari mengandalkan kecepatan Andik maupun Supardi lalu umpan silang langsung ke kotak penalti lawan. Mulai saat ini, timnas harus berubah. Timnas harus mencari seorang playmaker, jangan cuma mencari pemain naturalisasi. Bravo timnas Indonesia !!!
Posted on: Thu, 04 Jul 2013 05:05:55 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015