MENGENAL SANG PENGGILA HORMAT Strategi jebakan kaum walan - TopicsExpress



          

MENGENAL SANG PENGGILA HORMAT Strategi jebakan kaum walan tardho Carakaum Yahudi menciptakan pendukungnya. Boleh jadi, itu merupakan perintah terselubung kepada sang penerima penghargaan agarmau melakukan ini dan itu. Bagi sosok yang cenderung narsis, penghargaan itu sangat berarti, meski harus mengabaikan akidah sekalipun. Allah Ta’alatelah memperingatkan : ُ22 ﻻَ ﺗَﺠِﺪُ ﻗَﻮْﻣًﺎ ﯾُﺆْﻣِﻨُﻮنَ ﺑِﺎﻟﻞﱠهِوَاﻟْﯿَﻮْمِ اﻵْﺧِﺮِ ﯾُﻮَادﱡونَﻣَﻦْ ﺣَﺎدﱠ اﻟﻞﱠهَوَرَﺳُﻮﻟَﻪ.Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman padaAllah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya… (QS Al-Mujadilah/ 58:22). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerimaWorld Statesman Award dari Rabbi ArthurSchneier, pendiri dan Presiden Appeal of Conscience Foundation, di New York, AS (Kamis (30/5/2013) waktu setempat.(JIBI/SOLOPOS/Reuters) SEBUAH PENGHARGAAN dalam konteks politik, hendaknya tidak ditafsirkan dengan pemaknaan tunggal, karena iasesungguhnya multi tafsir. Ketikaseorang tokoh politik nasional berpangkat Presiden dianugerahi penghargaan, misalnya berupa WORLD STATESMAN AWARD 2013 atau biasa diterjemahkan sebagai NEGARAWAN DUNIA 2013 oleh kalangan media, itu belum tentu merupakan penghargaan yang tulus. Boleh jadi, itu merupakan perintah terselubung kepada sang penerima penghargaan agarmau melakukan hal-hal sebagaimana disebutkan padaalasan pemberian penghargaan tadi. Sebagaimana diberitakan mediamassa, pada30 Mei waktu setempat, atau tanggal 31Mei 2013 waktu Indonesia, presiden SBY menerimapenghargaan World Statesman Award 2013 dari The Appeal of Conscience Foundation (ACF) di Garden Foyer, Hotel The Pierre, New York, AmerikaSerikat. Salah satu alasan yang diajukan The Appeal Of Conscience Foundation sang pemberi penghargaan kepada presiden kita, karena SBY dinilai mampu memelihara perdamaian, meningkatkan hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan kerjasamaantar agama. Selama ini, oleh kalangan Islam, SBY dinilai tidak tegas terhadap keberadaan aliran dan paham sesat seperti Ahmadiyah, Syi’ah, LDIIdan sebagainya.Begitu jugaterhadap pendirian gerejaliar, seperti kasus gereja Yasmin Bogor Jawa Barat, dan HKBP Filadelfia Tambun Bekasi JawaBarat. Sementaraitu, dari arah berlawanan justru muncul tudingan yang samayaitu SBY dinilai tidak tegas terhadap sikap kalangan Islam yang anti Ahmadiyah dan syi’ah, serta kalangan Islam yang menolak pendirian gerejadi pemukiman tertentu. Posisi SBY di tengah-tengah, bukan karena netral atau demokratis, tetapi ragu-ragu sertatidak berani menanggung resiko.Sebagai Muslim, SBY terkesan membiarkan perusak akidah seperti Ahmadiyah, Syi’ah, dan LDII tetap eksis dan mencari gara-gara.Begitu jugadengan misi batak kristen protestan melalui sikap ekspansinya ke wilayah Muslim, melalui upayapendirian gereja. Sementaraitu, di matapendukung kesesatan berkedok HAM dan pluralisme agama, SBY dinilai tidak melindungi Ahmadiyah, Syi’ah, dan aktivitas pendirian gereja. Maka, sikap SBY yang serba tidak tegas ini harus dipertegas, harus diarahkan memihak kepadasalah satu pihak. Maka, pemberian penghargaan World Statesman Award 2013dari The Appeal of Conscience Foundation tadi merupakan upayamemperjelas posisi SBY. inginkan. Dalam rangkamenyadarkan SBY atas kekeliruannya selamaini, perlu dimunculkan sikap anti sebagaimanaditunjukkan oleh sejumlah kalangan seperti Romo Franz Magnis Suseno SJ tokoh sekte Serikat Jesuit di lingkungan Katholik yang merupakan gurubesarnyaUlil Abshar Abdalla tokoh pendorong pluralisme agama (kemusyrikan baru, menurut Islam) dalam makna sesat. Melalui sepucuk surat keberatannya yang ditujukan kepadaACF, Romo Franz Magnis Suseno SJ seperti memberi daftar ‘perintah’ yang bisadisampaikan ACF kepada SBY untuk diselesaikan, usai ia menerima penghargaan tadi. Yaitu, agar SBY mengatasi kesulitan umat Kristen-Katholik mendapatkan izin mendirikan gereja di lokasi baru, sekaligus mencegah upaya penutupan paksaterhadap gereja-gereja, memperbaiki regulasi yang membuat merugikan umat Kristen-Katholik.Juga, agar SBY bersikap lebih tegas dan keras terhadap umat Islam yang anti Ahmadiyah dan Syiah. Sikap antipati yang ditunjukkan Romo Franz Magnis Suseno SJ atas penghargaan ACF terhadap SBY, selain berisi daftar perintah juga bermakna strategis. Yaitu, kalau sikap itu tidak dipublikasikan, boleh jadi SBY tidak mendapat dukungan dari kalangan Islam, seperti MUIdan sebagainya. Agar SBY mendapat dukungan kalangan Islam ‘selebritis’ dalam menerima penghargaan dari ACF tadi, surat penolakan Romo Franz Magnis Suseno SJ menjadi jelas kedudukannya, yaitu agar SBY kembali diposisikan sebagai ‘orang kita’ yang sedang diserang oleh ‘mereka’ melalui representasi Romo Franz Magnis Suseno SJ tadi. Karenanya, SBY sebagai ‘orang kita’ yang sedang diserang perlu mendapatkan pembelaan dari ‘kita’ juga.Maka sepekan sebelum penghargaan itu diberikan, 31 Mei 2013waktu Indonesia, sejumlah dukungan pun mengalir, antaralain dari (oknum?) MUI(Majelis Ulama Indonesia), yang sebagian tokohnyaterkesan begitu politis ketimbang agamis.Ada juga dukungan dari pentolan aliran sesat LDII. Pernyataan sikap (dukungan) itu disampaikan pengurus Nahdlatul Ulama(NU) M Iqbal Zulham dan M Imran Hanafi dari Muhammadiyah, di Jakarta, Jumat siang.Penyampaian pernyataan sikap Ormas Islam itu dihadiri 24 Ormas lainnya di antaranya, KetuaUmum LembagaDakwaIslam Indonesia (LDII) Abdullah Sam, Yusnar Yusuf pengurus Al-Wasliyah dan lainnya. Sebelumnya, merekamengadakan pertemuan dengan Menteri AgamaSuryadharma Ali.(JAKARTA Pos Kota, Jumat, 24 Mei 2013– 15:58) Hari Jumat (24/05/2013), tokoh-tokoh umat Islam menandatangani pernyataan mendukung SBY.Mereka antara lain:Ridho Baridwa(Al Irsyad), H. Taufiq Rahman AZ (PP.Persis), Dr.Suryani Thohir (Attahiriyah), Nuruzzaman (Al Ittihadiyah), M.Imran Hanafi (PP Muhammadiyah), Ahmadi Toha (PUI), H. Yusnar Yusuf, Ph.D (Al Wasliyah), Tgk. H.M.Faisal Amin (DPP Perti), Tuty Alawiyah (BKMT, Assyafiiyah), Amidhan (MUI), Dr.Abdurrahman (Persis), A. Sadeli Karim (Mathlaul Anwar), Rahardjo Tjakaraningrat (DPP SI), M.Iqbal Sulam (PBNU), dan M.Al Khatthath (Sekjen FUI).(kabarbaru) Merekabeserta yang didukungnyaitu entah sadar atau tidak, telah terjerat dan terjebak oleh setrategi Romo Franz Magnis Suseno SJ beserta konco-konconya dan Rabbi Yahudi AS yang memberi penghargaan, hanya karena seolah tampaknyabertentangan. Di situlah ketikapara pendukung dan penerima penghargaan itu telah lari dari peringatan Allah Ta’ala, makaterjerembab dalam kubangan jerat, namun masih pulakemungkinan tidak menyadari.Sedangkan ayatnyatetap jelas : 120 ]اﻟﺒﻘﺮة: 120] وَﻟَﺌِﻦِ اتﱠﺑَﻌْﺖَ أَﻫْﻮَاءَﻫُﻢْ ﺑَﻌْﺪَ الﱠذِي ﺟَﺎءَكَ ﻣِﻦَ اﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻣَﺎ ﻟَﻚَ ﻣِﻦَ اﻟﻞﱠهِ ﻣِﻦْ وَﻟِﻲٍّوَﻻَ ﻧَﺼِﯿﺮٍ { }وَﻟَﻦْ ﺗَﺮْﺿَﻰ ﻋَﻨْﻚَ اﻟْﯿَﻬُﻮدُ وَﻻَ اﻟﻦﱠﺻَﺎرَى ﺣَﺖﱠى ﺗَﺖﱠﺑِﻊَ ﻣِﻞﱠﺗَﻬُﻢْ ﻗُﻞْ إِنﱠ ﻫُﺪَى اﻟﻞﱠهِ ﻫُﻮَ اﻟْﻬُﺪَى. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadakamu hingga kamu mengikuti agama mereka.Katakanlah:“Sesungguhnyapetunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. dan sesungguhnyajikakamu mengikuti kemauan merekasetelah pengetahuan datang kepadamu, makaAllah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.(QS Al-Baqarah : 120). Wahai para pendukung (yang selain aliran sesat LDII), tidak takutkah kepada ancaman Allah Ta’ala yang sampai berlepas diri seperti itu? Teks :Iqbal Zulham dari NU (tengah), dan KetuaUmum LDDIAbdullah Sam (kanan) dan Rido Baridwan dari Al-Irsyad (kiri)saat menyampaikan pernyataan sikap dukungan kepada SBY untuk menerimapenghargaan dari ACF.(Johara) m.poskotanews, Jum’at, 24Mei 2013 – 15:58 LEMBAGA YAHUDI DAN CARA MENCIPTAKAN PENDUKUNG YAHUDI The Appeal of Conscience Foundation, didirikan pada tahun 1965 oleh Rabbi Arthur Schneier(lahir di Wina, Austria, 20 Maret 1930), dengan mengusung temakebebasan beragama dan hak asasi manusia.Padatahun 1947, Rabbi Arthur Schneierhengkang ke AmerikaSerikat. Di Amerika Serikat iamenikah dengan gadis keturunan Yahudi bernamaElisabeth Nordmann Schneier. PadamasaBill Clinton menjadi presiden AS, Rabbi Arthur Schneier menerima Presidential Citizens Medal.Bahkan Clinton saat itu menyebutknya sebagai “korban selamat Holocaust yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk melawan intoleransi sertamendorong dialog antar agama dan pemahaman antar budaya, dan mempromosikan penyebab kebebasan beragamadi seluruh dunia.” Begitulah cara-cara kaum Yahudi menciptakan pendukungnya, dengan jalan memberikan penghargaan bertaraf internasional.Bagi sosok cenderung narsis, penghargaan itu sangat berarti, meski harus mengabaikan akidah sekalipun.
Posted on: Fri, 14 Jun 2013 23:22:19 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015