MP-GAM menentang MoU Helsinki MP-GAM menentang MoU Helsinki - TopicsExpress



          

MP-GAM menentang MoU Helsinki MP-GAM menentang MoU Helsinki bercita-cita Aceh merdeka melalui jalan damai dengan membangun jaringan baru dengan kelompok-kelompok Maluku dan Papua di Belanda Pemimpin sempalan Aceh Merdeka yang berbasis di Stockholm, Swedia, Dr. Husaini Hasan, menyatakan rakyat susah karena ulah para pemimpinnya.“Saya melihat Aceh ini sangat sedih tidak ada yang peduli kepada rakyat. Dulu kawan-kawan yang mereka bantu, sekarang seperti tidak kenal lagi. Kemudian bagaimana pemimpin-pemimpin sekarang ini hanya memikirkan proyek dan segala macam, duit, rumah besar. Padahal rakyat sendiri susah.” . Lama tak terdengar, kelompok Husaini, MP-GAM, yang menentang MoU Helsinki ini, bercita-cita Aceh merdeka melalui jalan damai dengan membangun jaringan baru dengan kelompok-kelompok Maluku dan Papua di Belanda . Mahasiswa Kedokteran Jarang diketahui publik bahwa elit kelompok Aceh Merdeka yang belakangan menjadi Gerakan Aceh Merdeka GAM terbentuk dari kalangan mahasiswa kedokteran Universitas Sumatra Utara USU di Medan tahun 1970an. Mereka inilah yang kemudian bergabung dengan Hasan di Tiro yang datang dari Amerika memperkenalkan identitas kebangsaan Aceh dengan menggali sejarah Aceh. Demikian menurut Husaini Hasan, putra tokoh Darul Islam D.I. yang tewas di Sigli awal tahun 60an. Gubernur militer Aceh waktu itu, Daud Beuru’eh sudah menggagas R.I.A. Republik Islam Aceh. Ini terbukti dari buku Hasan Tiro “Atjeh Mata Donja” dan buku “Aceh Bersimbah Darah” karangan al-Chaidar. Sumber lain dari cita-cita kemerdekaan republik Islam yang menurut Husaini dikhianati dalam MoU Perdamaian Helsinki itu, adalah kalangan mahasiswa kedokteran USU tersebut. “Sebetulnya sumber dari Abu Hasbi itu. Abu Hasbi itu kan anaknya Abu Fauzi, dokter Muchtar. Kita tiga tahun berjuang itu sudah dapat mengangkat masalah Aceh itu ke tingkat internasional. Sehingga kita boleh duduk di luar negeri, maka itu hasil yang luar biasa. Perjuangan Aceh merdeka itu sudah berhasil mengangkat masalah Aceh ini menjadi masalah konflik antara dua bangsa, Indonesia dan Aceh. Sehingga kita boleh duduk sebagai dua bersaudara. Kalau ini sekarang malah dikembalikan ke propinsi Indonesia. Itu seperti dulu lagi.” Ketegangan Meningkat Sementara itu di Aceh ketegangan meningkat menyusul gagasan kalangan eks GAM yang menginginkan Malik Mahmud menjadi pengganti Hasan di Tiro selaku Wali Nanggroe. Pujian Husaini melanjutkan, ia memuji rakyat yang boleh sendiri memilih pemimpin mereka. Tapi ia sendiri sedih melihat penyelewengan-penyelewengan pemimpin sendiri. Ia mengenang almarhum Mali sebagai seorang guru, kawan seperjuangan. “Saya hormat kepada beliau. Ia merupakan orang yang cukup disiplin sebagai manusia. Hanya saya sedih karena begitu pengorbanan yang sudah dia lakukan tapi dia tak dapat mengecap hasilnya dan pada akhirnya anak-anak buah dia atau orang-orang yang diberikan keuntungan itu mengkhianati dia. Itu saya sedih.” Jadi, Husaini meminta agar pemimpin Aceh memikirkan rakyat, anak miskin, janda, supaya mereka dapat hidup dan sekolah. Ia menyesalkan sekali GAM dibubarkan. “Kalau tidak dilarang mengapa orang tidak boleh naikkan bendera GAM, bendera Aceh. Mengapa musti ditangkap seumur hidup atau sampai duapuluh tahun, malah orang di Lok Sukur itu mereka ditembak mati.” melalui Pilkada yang penuh intimidasi dan ancaman perang akhirnya Perjuangan GAM Malik Mahmud – Zaini Abdullah tuntas sudah, tidak ada lagi kata merdeka, tidak ada lagi letupan senjata, tidak ada lagi banjir darah, yang ada hanyalah kata SEJAHTERA dan kaya raya.. NKRI milik mereka kini yakni kursi Gubernur..Jika akhirnya hasil resmi KIP Aceh memutuskan Zaini-Muzakkir menang, pasangan ini lebih bisa menjamin stabilitas keamanan di Bumi Serambi Makkah. Ini karena sebagian besar eks-GAM sudah bertransformasi ke Partai Aceh . Malek Mahmud dan Zaini Abdullah menipu Hasan Tiro demi rehabilitasi Aceh pasca tsunami dan menghindari banjir darah di aceh.Hasan Tiro kala itu sudah tua, dan kesehatannya kian menurun. Bahkan mengalami stroke. Setelah mendapat rehabilitasi di rumah sakit, dia mengalami kesulitan dalam hal konsentrasi dan berbicara . KECAMAN BERTUBI-TUBI kini datang dari GAM faksi lain;Tidak habis2nya Dr Husaini Hasan MD mengecam kubu Tengku Malik Mahmud-Dr. Tengku Zaini Abdullah .. . GEMPAR.. Selebaran berlambangkan Buraq dan Singa bertaburan dimana-mana, undangan untuk menghadiri perhelatan besar yang diseponsori Poros tokoh faksi GAM lain: Ariffadhillah-Dr Husaini Hasan MD (AF-HH), 6-8 April 2012 di Denmark.Disebutkan nya Rekonsiliasi GAM 6-8 April 2012 di Denmark . tanggal 10 April 2012 Pemimpin sempalan Aceh Merdeka yang berbasis di Stockholm, Swedia, Dr. Husaini Hasan, menyatakan selamat atas kemenangan sementara pasangan Gubernur dan Calon Gubernur dari Partai Aceh dr. Zaini Abdullah dan Muzakkir manaf dalam pemilukada 2012 yang berjalan secara demokratis. Namun demikian, buat Dr. Husaini Hasan pribadi sebagai “orang tua” dalam perjuangan ini, kemenangan itu barulah awal dari sebuah perjalanan panjang yang sarat dengan pengorbanan sebab rakyat Aceh masih susah, banyak yang miskin, pengangguran dimana-mana, pun demikian halnya dengan kemaksiatan dan terorisme yang masih menjadi bagian dari ex GAM buatan Malik Mahmud, dan kesemuanya itu terjadi adalah akibat ulah para pemimpinnya yang korup, semena-mena dan inkompeten dalam memimpin Aceh. Dalam kesempatan ini Dr. Husaini Hasan mengingatkan kepada generasi muda GAM yang ada di PA saat ini untuk kembali mengingat apa yang diperjuangkan oleh Hasan Tiro dan mereka semua sejak dulu. Sementara itu, di Aceh pasca kemenangan sementara pasangan ZIKIR, ketegangan yang Dr. Husaini Hasan perkirakan akan meningkat menyusul gagasan kalangan eks GAM yang menginginkan Malik Mahmud menjadi pengganti Hasan di Tiro selaku Wali Nanggroe akan menjadi prioritas dalam kebijakan awal mereka. Sebagaimana Dr. Husaini Hasan pernah tulis sebelumnya tentang Malik Mahmud, ia bukanlah orang yang pantas untuk dijadikan sebagai Wali Negara. Bagaimana tidak, sejak kecil ia tinggal di Singapura bersama ibunya, kita tidak tahu apa dan siapa bapaknya, dengan silsilah keluarga yang jauh dari nilai-nilai ke-Acehan apakah layak ia dipilih atau ditunjuk sebagai wali dari sebuah lembaga yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya Aceh??Lebih dari itu, Dr. Husaini Hasan juga memperkirakan bahwa perpecahan antara faksi Irwandi dan Partai Aceh akan semakin luas dan berpotensi kerawanan yang tinggi dengan adanya perbedaan pendapat dan prinsip di antara keduanya yang menurut saya intinya adalah perebutan kekuasaan dan pengaruh atas Aceh. Kekuasaan di pemerintahan masih diartikan kewenangan yang begitu luas dalam menentukan proyek-proyek besar dan uang yang berlimpah disertai dengan fasilitas yang menggiurkan. Apakah pasangan ZIKIR mampu menahan godaan duniawi ini dan bekerja, berbuat bahkan berkorban semata-mata untuk dan demi rakyat Aceh? Dr. Husaini Hasan menanti jawabannya ke depan di tahun-tahun mendatang, sepanjang umur masih berpihak kepada Dr. Husaini Hasan . Selama ini kelompok Dr. Husaini Hasan yang dikenal sebagai kelompok Husaini, MP-GAM, yang menentang MoU Helsinki ini, bercita-cita Aceh merdeka melalui jalan damai dengan membangun jaringan baru dengan kelompok-kelompok Maluku dan Papua di Belanda. Jarang diketahui oleh publik khususnya publik Aceh sendiri bahwa elit kelompok Aceh Merdeka yang belakangan menjadi Gerakan Aceh Merdeka GAM terbentuk dari kalangan mahasiswa kedokteran Universitas Sumatra Utara USU di Medan tahun 1970an. Mereka inilah yang kemudian bergabung dengan Hasan di Tiro yang datang dari Amerika memperkenalkan identitas kebangsaan Aceh dengan menggali sejarah Aceh. Termasuk saya di antaranya, sebagai putra seorang tokoh Darul Islam D.I. yang tewas di Sigli awal tahun 60an. Husaini Hasan berang ketika seorang anak buahnya yang ke Lhoksukon Aceh ditembak mati salem TEUKU MAE
Posted on: Wed, 11 Sep 2013 23:54:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015