Malang – SeputarMalang.Com, Misteri kematian Mahasiswa Baru - TopicsExpress



          

Malang – SeputarMalang.Com, Misteri kematian Mahasiswa Baru Jurusan Planologi Institut Tehnologi Nasional Malang (ITN), berasal dari Mataram Lombok NTB yang bernama Fikri, saat Orentasi Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab di Kawasan Pantai Goa China di desa Sitiarjo Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang pada hari Sabtu tgl (13/10/13) banyak ditemukan kejanggalan. Dari hasil investigasi di lapangan dan dari beberapa penuturan narasumber kepada Tim SeputarMalang.Com, sangat bertolak belakang dengan yang disampaikan oleh pihak Kampus ITN melalui Kepala Jurusan (Kajur) Planologi Ibnu Sasongko dan Hutomo selaku bagian Dosen Pembina Mahasiswa pada kamis (14/11/13) , Ibnu Sasongko menceritakan ”Kalau kegiatan KBD (Kemah Bakti Desa) dan Temu Akrab sudah tradisi Maba ITN Jurusan Planologi, adapun tentang adanya kematian Maba Fikri dianggap sebagai musibah yg bisa terjadi pada setiap orang,Ujarnya tanpa beban. Kajur tersebut menuturkan dari uraian cerita para panitia, tanpa tahu persisnya kejadian di TKP yang disampaikan kepada Tim SeputarMalang.Com. Sasongko, mengatakan si korban yang bernama Fikri tersebut saat kegiatan berlangsung banyak mendapatkan perlakuan khusus,dikarenakan postur tubuhnya yang gemuk,sehingga dikhwatirkan akan mudah terkena dehidrasi. Seperti waktu acara pembersihan pantai dan juga naik bukit,si korban mendapatkan perlakuan khusus dengan naik sepeda motor menuju lokasi. Dan Tiba-tiba saat sampai di lokasi, almarhum sudah tidak sadarkan diri sambil mendengkur (ngorok). Akhirnya oleh pihak panitia dibawa ke Pos terdekat. Hingga dibawa ke RSU Saiful Anwar Malang. Namun nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Saat ditanya oleh Tim SeputarMalang.Com tentang peran Kajur dan Pembina Mahasiswa,apakah ada di tempat saat peristiwa kematian Fikri ??? Sasongko dan Hutomo menjawab, bahwa akan menuju ke lokasi berdasarkan informasi dari mobile phonenya. Sehari sebelumnya, pagi hingga sore masih ada di lokasi perkemahan Mahasiswa, jam 4 sore sudah kembali ke malang. Sehingga tidak tau persisnya tentang penyebab peristiwa kematiaanya, saat didesak pertanyaan oleh Tim SeputarMalang.Com. Sementara Hutomo selaku Pembina Mahasiswa menuturkan bahwa kita selaku Dosen dan Pembina tidak terlalu mencampuri aktifitas para Mahasiswa. Beda dengan OSIS baik Sekolah Dasar,Menengah maupun lanjutan Atas. Mahasiswa dianggap lebih dewasa.” kelitnya. Dari penuturan para narasumber (red. Teman-teman korban), pemberian air mineral hanya dua botol untuk seluruh Maba (114 orang) sebagai peserta KBD (Kemah Bakti Desa). Jangankan Almarhum Fikri yang tidak akan mengalami dehidrasi. Kami banyak yang menahan haus, karena satu orang hanya bisa meneguk satu sendok air mineral. Dan pada hari Jum’at malamnya (11/10/13) pada saat acara “take me out” terjadi skenario kekerasan terencana yang dilakukan oleh Fendem (senior keamanan) Alm. Fikri disuruh menyampaikan ungkapan keinginannya atas perlakuan Fendem kepada temen-temannya, “Saya akan melindungi kalian teman-teman ,dari kekerasan Fendem !” Masih menurut narasumber yang sama, hal tersebut dikarenakan sebelumnya Alm.Fikri melihat perlakuan Fendem yang tidak manusiawi seperti sebuah pisang yang harus digunakan untuk gosok gigi secara bergilir,dan bagi yang terakhir harus memakan pisang tersebut yang ternyata jatuh pada diri Almarhum. Lebih Gila lagi, pada jam dua dini hari saat dimana para Maba istirahat tidur di kemah,dibangunkan dengan paksa sambil ditendang dan di injak oleh Fendem. Bahkan bagi Maba Putri, mengalami pelecehan seksual (Singkong dibentuk seperti alat kelamin laki-laki lalu disuruh mengelus dan harus di oral). Rekan narasumber yang sama menambahkan, pernyataan Alm.Fikri (Red. akan melindungi teman-temannya dari kekerasan Fendem) itulah yang membuat Fendem semakin brutal dan naik pitam. Saat itu juga Para Fendem mengamankan Fikri kebalik tenda. Para Mahasiswa peserta KBD (Kemah Bakti Desa) dipaksa untuk membelakangi para Fendem dan hanya terdengar suara erangan kesakitan Fikri . Saat terjadinya penyiksaan para Fendem berteriak keras dan lantang “Kalau kau mau mati.! Mati aja kau..!! Biar dikubur disini !! ” Setelah itu para Maba disuruh masuk kembali ke kemah. Sabtu setelah olah raga dan makan siang ,dipilih tiga puluh orang oleh Ketua Pelaksana Kegiatan .Untuk meratakan lahan di Penanaman Mangrove disekitar lokasi. Saat perjalanan naik bukit. Alm. Fikri sudah kehabisan nafas (fisik melemah). Namun oleh Panitia justru Fikri dianggap pura-pura . Yang akhirnya, korban ternyata sudah tidak sadarkan diri. Bergegas tim Panitia Kesehatan membawa korban yang sudah sekarat dinaikkan pickup menuju Pos Kesehatan terdekat dan ditengarai meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Dengan adanya berita meninggalnya Fikri, maka acara Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab dihentikan pada saat itu juga, tanpa ada acara seremonial penutupan . Kasus meninggalnya Maba ITN asal Mataram NTB ini tidak ada proses hukum sama sekali ! Padahal menurut hukum adanya kejadian tindakan kekerasan secara fisik sudah masuk pada ranah Pidana. Apalagi jika itu dilakukan dengan terencana, Bisa diancam dengan hukuman penjara 9 tahun ( KUHP psl 353 ayat 3) Ironisnya etik di internal civitas akademika ITN Malang terlihat hanya Normatif dan terkesan menutupi kejadian yang sebenarnya . Tidak berdasarkan fakta di lapangan. Kejadian serupa seperti ini kerap terjadi pada acara seremonial yang dikemas orientasi mahasiswa baru, dan ini bukan yang pertama. Kita semua berharap kejadian meninggalnya Fikri pada acara orientasi mahasiswa baru ITN Malang adalah yang terakhir kali! Tentunya harus ada ketegasan dari semua pihak dalam konteks tindakan preventif dan korektif, karena pada hakekatnya ajang tersebut adalah sebagai moment kawah candra dimuka menuju budaya akademis intelektualis, bukan anarkis dan ajang balas dendam senior belaka. berita lagi : Quote: Malang – SeputarMalang.Com, 114 mahasiswa baru ITN (Institut Teknologi Nasional) Malang Angkatan 2013 jurusan Planologi mengadakan Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab dalam rangkaian orientasi mahasiswa baru. Acara ini diadakan di Pantai Goa China yang berlokasi di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab Mahasiswa Angkatan 2013 jurusan Planologi, diadakan pada 9 – 13 Oktober, namun petaka terjadi pada Sabtu (13-10-13) salah satu peserta meninggal, dia adalah Fikri mahasiswa asal Lombok, NTB (Nusa Tenggara Barat). Kronologis kematian Fikri diungkapkan oleh teman almarhum ke SeputarMalang.Com, menurut cerita sumber yang kami rahasiakan, secara konsep acara Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab sangat bagus, namun dalam pelaksanaannya penuh dengan aksi kekerasan. Masih menurut yang bersangkutan acara yang didalamnya ada penanaman mangrove dan bersih pantai, juga ada acara survival, dimana setiap 20 peserta diberi jatah 2 botol air mineral, dan yang terjadi banyak peserta yang dehidrasi. Sumber lain dan masih tidak mau namanya dipublikasikan, yang masih rekan korban juga, menuturkan pada Jumat malam (11/10/13) pada saat acara “take me out” terjadi skenario kekerasan yang dilakukan fendem (senior keamanan), Alm. Fikri yang saat itu disuruh mengungkapkan sesuatu uneg-uneg, dan benar korban mengeluarkan uneg-unegnya atas kekerasan yang dilakukan fendem selama acara, ungkapan korban tersebut adalah “Saya akan selamatkan kalian (red. Teman-temannya) dari Fendem”. Ungkapan itulah yang membuat Fendem semakin brutal dan naik pitam, saat itu juga Fendem mengamankan Alm. Fikri, dan mahasiswa baru lainnya peserta Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab dipaksa untuk membelakangi Fendem yang mengamankan korban, wal hasil peserta tidak mengetahui bentuk kekerasan fisik yang dialami korban dan hanya terdengar suara rintihan kesakitan yang keluar dari mulut korban. Kekerasan Fendem tidak sampai disitu Sabtu dinihari (12/10/13), pukul 2 malam saat peserta istirahat dan ada yang tertidur di kemah dipaksa bangun oleh Fendem, disini telah terjadi kekarasan ferbal dan fisik, karena beberapa peserta ada yang injak-injak tubuhnya. Agenda Sabtu siangnya, adalah penanaman mangrove. Lokasi kemah dengan penanaman mangrove cukup jauh, para peserta Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab berjalan ke lokasi pun demikiam Alm. Fikri, karena kondisi badan masih lemah pasca kejadian malamnya hari, korban berjalan dengan terpincang-pincang, sempat jatuh dalam perjalanan dan sempet minta tolong ke teman-temannya, tapi dilarang oleh Fendem, malah dikira pura-pura sakit. Dan akhirnya benar, korban tidaklah berpura-pura sakit, dan oleh panitia kesehatan Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab ditolong, kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat (Puskesmas Sumbermanjing Wetan yang berlokasi di Sitiarjo), karena peralatan dan perlengkapan tidak memadai,oleh petugas paramedis dirujuk ke RSAA (Rumah Sakit Saiful Anwar), dan dalam perjalanan itulah diperkirakan Alm. Fikri menghembuskan nafas terakhir, inna lillahi wainna illahi rojiun. Kasus meninggalnya Fikri pada Kemah Bakti Desa dan Temu Akrab yang diadakan ITN Malang ini sudah terjadi sudah lama (12/10/13) tetapi tidak ada proses hukum dan etik di internal civitas akademika ITN Malang. SeputarMalang.Com menurunkan tim investigasi pada Rabu (16/10/13) ke kampus ITN di Jalan Sigura-gura atas kejadian meninggalnya Fikri pada acara resmi kampus, tapi pihak rektorat tidak mau menemui dan diarahkan ke pihak humas. Dari penjelasan humas terlihat hanya normatif karena tidak berdasarkan fakta dilapangan. Masalah nyawa seseorang adalah kehendak Tuhan, karena sejatinya Dialah pemilik nyawa, keluarga korban memahami konteks ini. Namun yang menjadi masalah adalah tidak adanya keterbukaan pada masalah ini, dan kuat akan kesan ditutupi demi menjaga image ITN Malang. Penjagaan image yang mengorbankan keterbukaan informasi, sehingga ini masih menjadi sebuah misteri nawak. Sumber : seputarmalang/berita/...iswa-2013/8693 seputarmalang/headlin...iswa-2013/8360 liat sendiri :( ada mahasiswa dari LOMBOK NTB di ITN MAlang meninggal cuma gara-gara Kegiatan orientasi kemah !
Posted on: Fri, 29 Nov 2013 01:29:12 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015