Mantra Om, Swastyastu,.. "Sebelum dibaca postingan ini, mohon - TopicsExpress



          

Mantra Om, Swastyastu,.. "Sebelum dibaca postingan ini, mohon bantuannya untuk melike Fanspage/halaman ini dengan mengklik like/suka dan jika dirasa bermanfaat bisa dishare ke teman Fb lainnya". Mantra itu bekerja. Hitam atau putih, sama saja. Memiliki perwatakan dan tugas tertentu di dunia. Tidak pernah mengingkari, selama tinggal di jiwa yang mengakui. Ia bersumber dari sebentuk zat yang tidak pernah dapat dimengerti dan mustahil untuk dijelajahi. Diwariskan turun temurun, awalnya secara lisan kemudian dituliskan. Dari sebuah zaman, ketika manusia masih menghormati dan bersekutu dengan alam sekitarnya. Terlahir dari rasa ingin tahu tentang misteri hidup dan asal muasal kehidupan. Bermula dari sebuah pencarian tentang hakekat ingsun sejati, sedulur sejati, dan sukma sejati. Diturunkan oleh wahyu sejati dan dititahkan melalui sabda sejati. Ia abadi. Mantra Hampir setiap Ilmu Spiritual dan ilmu kedigdayaan pasti memiliki Mantra. Bahkan semua doa pasti memuat mantra. Karena Mantra adalah suatu bentuk permohonan. Sebagai sarana permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk bermacam-macam tujuan tertentu dari sang pembacanya. Mantra berasal dari bahasa Sanskerta yaitu MAN yang artinya PIKIRAN, dan TRA yang berarti PEMBEBASAN. Jadi Mantra adalah kegiatan membebaskan pikiran. Ketika seseorang sedang membaca mantra maka disaat itu juga selain sedang menjalin komunikasi dan permohonan kepada Yang Kuasa, mantra dengan kata yang ber-rima memungkinkan orang yang membaca mantra semakin rileks dan masuk pada keadaan hening, suwung atau trance. Dari kehendak Yang Maha Kuasa dan keadaan suwung itulah akan terjadi keajaiban-keajaiban suatu mantra. Jadi Mantra adalah susunan kata yang berunsur puisi (rima dan irama) yang diyakini dapat menghasilkan energi ghaib jika diucapkan oleh orang yang menguasai ilmu mantra. Biasanya diucapkan oleh dukun, pawang, spiritualis, atau orang yang telah mengetahui tatacara dan syarat untuk menggunakan mantra tersebut. Asal mula mantra umumnya diperoleh dari ilham (wahyu) atau bisa pula diciptakan oleh seorang dukun (guru spiritual) yang mumpuni. Terlahir dari rasa ingin tahu tentang misteri hidup dan pencarian tentang hakekat kesejatian. Berawal dari keyakinan adanya Yang Maha Kuasa maka lahirlah rapal Mantra sebagai suatu bentuk sarana permohonan. Ada bermacam-macam bentuk mantra, yaitu mantra suara, mantra gambar (rajah, wafaq dll), Mantra yang dimasukan dalam benda (keris dll), ada mantra yang dirupakan dengan gerak dan ada pula mantra dalam bentuk upacara tertentu. Istilah Mantra lebih dikenal dalam tradisi Hindu dan Budha disebut Mantra Galib, di Arab disebut Doa atau Ru’yah. Di Jawa disebut Donga, Rapal atau Aji-aji. Sebenarnya semua sebutan tersebut memiliki kesamaan makna. Mantra memang memiliki keunikan dan ciri khas dibanding dengan lafal Doa pada umumnya. Kalimat mantra kaya dengan metafora dengan gaya bahasa yang hiperbola. Sebagian mantra ada yang menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami. Bahkan adakalanya, sang perapal sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang dibacanya. Dia hanya memahami kapan dan bagaimana mantra tersebut dibaca dan untuk apa tujuannya. Hanya orang yang ahli mantra (para pinisepuh mantra) saja yang bisa mengerti bahasa mantra secara sejati. Sebagian penggunaan mantra juga sangat sakral dan mistis. Mantra tidak boleh diucapkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat. Misalnya pada Mantra Pengusir Makhluk Halus, para guru melarang untuk membacanya didekat anak kecil dan ibu yang sedang hamil. Karena bisa mempengaruhi kesehatan janin yang sedang dikandungnya. Mantra bukan hanya sekedar ilmu Sugesti. Atraksi-atraksi supranatural yang sering kita lihat seperti debus, ilmu kekebalan, atau ilmu gendam dan pelet, diakui atau tidak, sungguh-sungguh efek yang dihasilkan dari kekuatan ghaib dari pembacaan mantra. Sugesti hanya bisa mempengaruhi pikiran dan kondisi perasaan, tapi tidak bisa mengubah metabolisme tubuh. Contoh, sugestikan diri anda bahwa api tidak panas dan tidak menghanguskan, kemudian jilatlah dengan lidah sebuah lempengan besi membara dari seorang pande besi. Apa yang terjadi?! Mantra hanya akan bekerja di tangan orang yang telah menjalani penempaan batin melalui berpuasa, semedhi atau tirakat lainnya. Tanpa dasar itu, alaunan mantra hanya seirama dengan sebuah bacaan sastra. Seolah tidak mengandung apa-apa. Dari generasi ke generasi mantra diwariskan. Tetap sama baik format maupun bahasanya. Mencari orang yang berniat membaca dan menerapkannya. Menunggu dengan penuh kesabaran dibalik pintu dan jendela. Beredar tanpa kasak kusuk. Dan suatu saat kembali dianut seseorang. Mantra akan selalu abadi. frm rasa sejati wordpress Mantra Weda Untuk Mencapai Kesejahteraan Ajaran agama Hindu adalah sanatana, tetap dari zaman dahulu sampai sekarang, namun pemahaman dan tata pelaksanaan hidup keagamaan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan adanya umat Hindu di seluruh Indonesia dan tuntutan kehidupan modern dalam kehidupan beragama, maka perlu dilakukan peningkatan pembinaan. Salah satu dan pembinaan itu ialah menetapkan beberapa mantra yang dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari- hari bagi para walaka. Dalam kehidupan beragama umat Hindu ada tiga kewenangan pemakaian mantra atau syair pujaan yaitu: Untuk Sadhaka. Untuk Pemangku/ Pinandita. Untuk Walaka. Mantra- mantra yang ditetapkan ialah mantra- mantra untuk doa- doa sehari- hari, bukan untuk melaksanakan lokaparasraya. Mantra- mantra ini dipetik dari kitab suci Hindu. Mantra Tri Sandhya tetap dipakai untuk sembahyang Tri Sandhya. Mantra- mantra sehari- hari. Tujuan. Mantra ini diucapkan dengan tujuan untuk memuliakan Sang Hyang Widhi dan memohon kerahayuan kepada- Nya. Sikap dalam mempergunakan mantra- mantra ini hendaknya mengambil sikap demikian rupa sehingga dapat mengucapkan mantra- mantra ini dengan penuh khidmat serta dilandasidengan kesucian lahir batin. Mantra- mantra ini dapat diucapkan tanpa dilagukan dan dapat diterjemahkan ke dalam bahasa daerah masing-masing. Beberapa jenis mantra Mantra sehari-hari (rutin) Mantra Panganjali (penghormatan). OM Swastyastu , terjemahannya: Semoga ada dalam keadaan selamat atas karunia Ida Sanghyang Widhi Wasa OM Santi, Santi, Santi OM , terjemahannya: Semoga senantiasa damai atas karunia Hyang Widhi Wasa. Mantra sebelum memulai pekerjaan atau melaksanakan sesuatu kegiatan. OM Awighnamastu Namo siddham, terjemahannya: Ya Tuhan!, semoga tidak ada halangan dan berhasil. Dan Mantra Sehari-hari waktu bangun pagi: Om, Utedanim bhagavantah syamota prapitva uta madhye ahnam, utodinau madhvantan tsuryasya vayam devanam sumantausyama.(Atharva Veda III.16.4) “Ya Tuhan Yang Maha Pemurah! Jadikanlah kami selalu bernasib baik pada pagi hari ini, menjelang tengah hari, apalagi matahari tepat di tengah-tengah dan seterusnya. Semoga para Dewa berkenaan menganugharkan rakhmat-Nya kepada kami”. Menggosok gigi Om Cri Dewi Bhatrimsa Yogini namah Om, sujud pada (sakti-Mu) Cri Dewi Bhatrimsa (dan) Yogini. Membersihkan mulut: Om Um Phat astraya namah. Om, sujud kepada Um, astra Phat (itu). Mencuci muka: Om Um Waktra Paricuddha mam swaha. Om, Om (dewi) membersihkan muka hamba. Pada waktu mandi: Om, Gangga-Amrta-Sarira Cuddha Mam Swaha. Om, Amrta dari Gangga, membuat badan hamba suci. Pada waktu berpakaian: Kaupina Brahma-Samyuktah, mekhala Wisnu-Samsmrtah Antarwasewaro dewah, bandham astu Sada Ciwa. Penutup berpakaian adalah Brahma, pengikat pinggang (adalah) Wisnu, penutup tubuh (oleh) Iswara (dan) Sada Ciwa pengikat semuanya. Pada waktu makan: Menjelang makan: Om Hiranyagarbhah samavartatagre bhutasya jatah patikreka asit, sa dadhara prithivim dyam utema kasmai devaya havisa vidhema. Ya Tuhan Yang Maha Pengasih! Engkau asal alam semesta dan satu-satunya kekuatan awal, Engkau yang memelihara semua mahluk, seluruh bumi dan langit. Kami memuja Engkau. Sesudah makan: Om Purnamadah purnamidam Purnat purnamudacyate purnasya purnamadaya purnamevaa vasisyate. Ya Tuhan Yang Maha Sempurna! Yang membuat alam sempurna. Alam ini akan lenyap dalam kesempurnaanMu. Engkau adalah kekal. Kami mendapat makanan yang cukup dan atas anugrah-Mu kami menghaturkan terima kasih. Sebelum memulai pekerjaan atau kegiatan: Om Avighnam astu nama siddham. Ya Tuhan semoga tiada halangan dan berhasil. Mohon perlindungan: Om Apasyam gopam anipadyamanam a ca para ca prthibhih carantam sa sadhricih sa visucir vasana. Ya Tuhan! hamba memandang Engkau Maha Pelindung, yang terus bergerak tanpa berhenti, maju dan mundur di atas bumi. Ia yang mengenakan hiasan yang serba meriah, muncul dan mengembara terus bersama bumi ini. Mohon kebenaran (jalan yang benar): Om A visvadevam satpatim suktai adya vrnimahe stayasavam sawitaram. Ya Tuhan Yang Maha Agung! dengan kidung kami memujaMu, Tuhan sumber kebaikan! Engkau Maha Cemerlang yang memiliki takdir yang maha benar. Salam Penganjali (salam penghormatan) : Om Swastyastu. Semoga selalu ada dalam keadaan baik (selamat) atas karunia Tuhan Salam Penganjali (salam penghormatan) : Om santhi, Santhi, Santhi, Om. Semoga damai, damai di dunia, damai di akhirat dan damai selalu. Doa Menjelang makan Om Ang kang kasol kaya isana ya namah, svasti-svasti sarva deva bhuta sukha, pradhana purusa sang yoga ya namah. Ya Hyang Widhi, yang bergelar Isana, hamba persembahkan seluruh makanan ini kehadapan-Mu, semoga semua makhluk berbahagia. Doa Mulai Makan Om Anugraha Amertadi sanjivani ya namah svaha. Ya Hyang Widhi, semoga makanan ini menjadi penghidupan hamba lahir bathin yang suci. Doa Selesai Makan Om Dhirgayur astu, avighnam astu subham astu Om Sriyam bhavantu, purnam bhavantu, ksama sampurna ya namah svaha. Ya Hyang Widhi, semoga makanan yang telah masuk ke dalam badan hamba memberi kekuatan, keselamatan, panjang umur dan tak kena halngan apapun. Demikian pula agar hamba mendapatkan kebahagiaan dan suka cita dengan sempurna. Doa Selesai Makan Dapat pula menggunakan doa (mantra) berikut: Om Annapate annasya no dehyanmi vasya susminah, pra-pra dataram taris urjam no dhehi dvipade catuspade. (Yajur Veda XI.83) Ya Hyang Widhi, Engkau penguasa makanan, anugrahkanlah makanan ini memberikan kekuatan, menjauhkan dari penyakit. Selanjutnya bimbinglah kami, anugrahkanlah kekuatan kepada mahluk berkaki empat dan dua. Doa saat melakukan Yadnya Sesa (Ngejot) : “Om Sarva bhuta sukha pretebhyah svaha”. Ya Hyang Widhi, hamba berikan sedikit kepada sarwa bhuta agar tidak mengacau. Doa Memulai Sesuatu Kegiatan: Om Avighnam astu namo sidham Om Sidhirastu tad astu astu svaha. Ya Hyang Widhi, semoga atas perkenan-Mu tiada suatu halangan bagi kami memulai pekerjaan (kegiatan) ini dan semoga sukses. Doa Mohon Inspirasi : Om Pra no devi sarasvati vajebhir vajinivati dhinam avinyavantu. (Rg Veda VI.61.4) Ya Hyang Widhi, Hyang Saraswati Yang Maha Agung dan Kuasa, Engkau sebagai sumber ilmu pengetahuan, semoga Engkau memelihara kecerdasan kami. Doa Memohon Kesehatan : Om Vata a vatu bhesajam sambhu majobhu no hrde, pra na ayumsi tarisat. (Rg Veda X.1986.1) Ya hyang Widhi, semoga Wayu menghembuskan angin sejuk-Nya kepada kami. Wayu yang memberikan kesehatan dan kesejahteraan kepada kami. Semoga Ia memberikan umur panjang kepada kami. Doa Mohon Bimbingan Spiritual : Om Asato ma sadgamaya tamasoma ma tyotir gamaya mrtor ma amrtam gamaya. (Brh. Ar. Up. XL.15) Ya Hyang Widhi, bimbinglah kami dari yang tidak benar menuju yang benar. Bimbinglah kami dari kegelapan pikiran menuju cahaya (pengetahuan) yang terang. Bimbinglah kami dari kematian menuju kehidupan yang abadi. Doa Mohon Kebahagiaan dan Keberuntungan : Om sarve bhavantu sukhinah sarve santu niramayah sarve bhadrani pasyantu ma kascid duhkha bhag bhavet Ya Hyang Widhi, semoga semuanya memperoleh kebahagiaan, semoga semuanya terbebas dari penderitaan, semoga semuanya dapat memperoleh keberuntungan, semoga tiada kedukaan. Doa Memulai Belajar : Om Agne naya supatha raye asman visvani deva vayunani vidvan, yuyodhyasmaj juhuranam eno bhuyistam te namauktim vidhema. (Rg Veda I.189.1) Ya Hyang Widhi (Hyang Agni), tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar untuk mencapai kesejahteraan; Hyang Widhi yang mengetahui semua kewajiban, lenyapkanlah dosa kami yang menyengsarakan kami. kami memuja Engkau. Doa Menghilangkan Rasa Takut : Om Om Jaya jivad sarira raksan dadasi me, Om Mjum sah vaosat mrityun jaya namah svaha. Ya Hyang Widhi Yang Maha Jaya, yang mengatasi segala kematian, kami memuja-Mu. Lindungilah kami dari mara bahaya. Doa Selesai Melakukan Kegiatan: Om Deva suksma parama acintya ya namah svaha sarva karya prasidhantam. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om. Ya Hyang Widhi dalam wujud Parama Acintya yang maha gaib dan maka karya, atas rakhmat-Mu maka pekerjaan ini sukses. Semoga damai selalu. Doa Sebelum Tidur: Om Yajjagrato duram udaiti daivam tad u suptasya tatha iva iti, durangamam jyotisam jyotir ekam tanme manah siva samkalpam astu. (Yajur Veda XXXIV.1) Ya hyang Widhi, Engkau nampak jauh dari orang yang tidur, nampak jauh dari orang yang terjaga. Engkau sinar utama, yang nampak jauh itu, semoga pikiran kami senantiasa mengarah kepada Engkau, yang baik itu. Doa Untuk Ketabahan Hidup: Om Krdhi na udhvarny carathaya jivase. Ya Hyang Widhi, semoga kami bisa tetap tegak dalam perjalanan hidup kami. Doa Untuk Orang Meninggal (yang disampaikan/diucapkan saat bela sungkawa): Om vayur anilam amrtam athedam bhasmantam sariram Om krato smara, klie smara, krtam smara. (Yajur Veda XL.15) Ya Hyang Widhi, Penguasa hidup, pada saat kematian ini semoga ia mengingat wijaksana suci Om, semoga ia mengingat Engkau Yang Maha Kuasa dan kekal abadi. Ingat pula kepada karmanya. Semoga ia mengetahui bahwa Atma adalah abadi dan badan ini akhirnya hancur menjadi abu. Dapat pula menggunakan doa (mantram ) berikut ini: a. Saat melihat atau mendengar orang meninggal: Om svargantu, moksantu, sunyantu, murcantu, Om ksama sampurna ya namah svaha. Ya Hyang Widhi, semogalah arwah almarhum mencapai sorga, manunggal dengan-Mu, mencapai keheningan tanpa suka-duka. Ampunilah ia, semoga sempurna atas Kemahakuasaan-Mu. b. Saat mengunjungi orang sakit: Om sarva vighna sarva klesa, sarva lara roga vinasa ya namah. Ya Hyang Widhi, semoga segala halangan, segala penyakit, segala penderitaan dan gangguan binasa oleh-Mu. Doa Untuk Pembukaan Rapat (sidang) atau Seminar: Om sam gacchadhvam sam vadadhvam sam vo manamsi janatam, devo bhagam yatha purve samjanana upasate. (Rg. Veda X.191.2) samano mantrah samitih samani samanam manah saha cittam esam, samanam mantram abhi mantraye vah samanena vo havisa juhomi. (Rg Veda X.191.3) samani va akutih samana hrdayani vah samanam astu vo mano yatha vah susahasati. (Rg Veda X.191.4) Ya Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa), semogalah pertemuan dan rapat ini mencapai satu kesepakatan. Semoga tercapai tujuan bersama, kesepakatan bersama satu dalam pikiran menuju stau tujuan. Ya Hyang Widhi, Engkau canangkan satu tujuan, tujuan bersama kami sekalian, kami adakan pemujaan dengan persembahan bersama, agar tujuan kami satu, seia dan sekata. Doa Untuk Menutup Suatu Pertemuan: Om dyauh santir antariksam santih prthiva santir apah santir osadhayah santih vanaspatayah santir visve devah santir brahma santih sarvam santih santir eva santih sa ma santir edhi. (Yayur Veda XXXVI.17) Ya Hyang Widhi Yang Maha Kuasa, anugrahkanlah kedamaian di langit, damai di angkasa, damai di bumi, damai di air, damai pada tumbuh-tumbuhan, damai pada pepohonan, damai bagi para Dewata, damailah Brahma, damailah alam semesta, semogalah kedamaian senantiasa datang pada kami. Om shanti, shanti, shanti,....
Posted on: Wed, 24 Jul 2013 05:00:35 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015