Mau Belajar Bercinta? Belajar Kimia Saja Oleh:Av1ncena|24 October - TopicsExpress



          

Mau Belajar Bercinta? Belajar Kimia Saja Oleh:Av1ncena|24 October 2013 | 17:48 WIB Cinta itu butuh chemistry, begitu kata orang. Tapi apa benar kalau chemistry itu mendasari suatu cinta yang terjadi dalam dua sejoli? Nah, ternyata ada beberapa hal di dalam chemistry yang sepertinya relevan di dalam suatu percintaan. Chemistry di sini adalah ilmu Kimia, ilmu yang sangat penting di dalam kehidupan kita. Berikut ini beberapa hal percintaan yang didasari dari teori-teori kimia. 1.Tentu kita mengenal apa yang disebut dengan LDR (Long Distance Relationship). Pasangan yang menjalin hubungan LDR tentu memiliki sedikit sekali komunikasi tatap langsung, tentunya hal ini akan sedikit banyak menimbulkan masalah huibungan. Di dalam ilmu kimia, terdapat istilah energi disosiasi ikatan (BDE). Energi ini merupakan energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan suatu senyawa menjadi atom-atom penyusunnya. Suatu ikatan yang memiliki panjang ikatan pendek akan memiliki BDE yang tinggi sehingga ikatan terse-but akan sulit diputuskan. Sebaliknya, jika panjang ikatan yang terjadi cukup panjang, maka ikatan kimia tersebut mudah diputus. Nah, pada kasus LDR, biasanya suatu pasangan akan mudah mengalami pemutusan. Meskipun begitu, jika cinta yang terjadi cukup kuat, kedua sejoli akan mampu menahan BDE meskipun jaraka yang memisahkan. 2.Sebelum memutuskan menjalin hubungan, biasanya orang melakukan namanya PDKT. Tahap ini merupakan tahapan terpenting di dalam menjalin suatu hubungan. Tahapan PDKT di dalam ilmu kimia dianalogikan sebagai tahap keadaan transisi. Keadaan transisi meruapakan tahap antara reaktan dan produk, atau tahapan antara sebelum dan setelah reaksi terjadi. Tahapan ini jika di di dalam suatu mekanisme reaksi berada di puncak energi potensial. Mudahnya, keadaan transisi merupakan peak dari suatu reaksi yang mendasari apakah suatu reaksi terjadi atau tidak. Untuk mencapai keadaan transisi, dibutuhkan energi aktivasi (Ea). Jika energi suatu reaksi melampaui Ea, maka reaksi akan sukses terjadi. Jika energi tidak mencukupi, maka reaksi tidak akan berlangsung. Pun demikian dengan orang yang sedang PDKT. Jika energinya cukup (entah modal uang, tampang, atitude, atau apa saja) cukup, maka hubungan percintaan akan segera terwujud. Jika tidak, maka siap-siaplah ditolak gebetan, heheehhe. Maka dari itu, saat PDKT keluarkan energi sebanyak-banyaknya. 3. Kadang orang menemukan cinta sejatinya dengan jalan berliku. Dari hanya berteman, pacaran, putus, menikah dengan orang lain, bercerai, dan kembali dengan cinta pertama. Nah di dalam ilmu Kimia sendiri ada yang disebut daur Born-Haber. Daur ini merupakan tahapan reaksi yang sangat panjang dari satu buah reaksi sederhana. Misalkan suatu zat A akan berubah menjadi zat B. Sebelum menjadi zat B, zat A akan terlebih dahulu menjadi zat C, D, E, F dan akhirnya menjadi zat B. Pun demikian dengan pasangan hidup, ada kalanya sebelum menemukan cinta sejati dari cinta pada pandangan pertama, kita akan mengalami serangkaian percintaan dengan orang lain. Dan itu menurut saya banyak orang yang mengalaminya. 4.Kita sangat familiar dengan istilah orang ketiga, yakni orang yang mengganggu hubungan percintaan dengan orang lain. Di dalam kimia, orang seperti ini disebut dengan radikal bebas. Radikal bebas merupakan spesi kimia yang memiliki elektron tidak berpasangan. Radikal bebas mudah menyerang atom lain, bahkan menyerang suatu ikatan. Mudahnya radikal bebas menyerang suatu ikatan disebabkan energi radikal bebas yang sangat tinggi, sehingga untuk mencapai kesetabilan maka harus menyerang ikatan tersebut. Jadi, orang ketiga di dalam suatu hubungan percintaan dianalogikan dengan radikal bebas yang memiliki energi yang tinggi, tidak stabil, dan suka menyerang suatu ikatan, terutama ikatan pernikahan. 5. Dalam suatu hubungan mesti ada kekurangan dalam pasangan entah dari si pria maupun wanita. Pasangan yang telah menjalin hubungan erat sebenarnya merupakan suatu kristal yang memiliki cacat. Jika kita melihat suatu intan, mungkin di mata kita terlihat sangat sempurna. Namun jika diamati dalam kacamata kristalografi, intan tersebut akan ada cacat di dalamnya, seperti adanya atom karbon yang hilang. Pun demikian dengan suatu hubungan, pasti adalah cacatnya. Namun bagaimana kita mengolah cacat tersebut agar tetap dapat terlihat indah seperti intan. Jangan sampai adanya sedikit cacat dalam hubungan malah menimbulkan cacat baru yang akhirnya meretakkan hubungan. Itulah beberapa analogi percintaan dengan chemisty. Sebenarnya masih banyak hal-hal di dalam kimia yang menyangkut percintaan. Tapi karena keterbatasan saya tidak dapat saya tulis di sini. Terakhir, bagi para jomblo percayalah apa yang dikatakan Werner Heisenberg mengenai prinsip ketidakpastian atom yang sangat terkenal. Kita tidak dapat menentukan dengan tepat posisi dan momentum elektron di dalam suatu atom, yang dapat kita tentukan adalah kemungkinan adanya elektron tersebut. Maka dari itu, kita tak akan pernah tahu kapan dan di mana jodoh kita akan muncul, yang dapat kita lakukan adalah berusaha mencari kemungkinan adanya jodoh kita tersebut sambil berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sekian. Salam
Posted on: Thu, 24 Oct 2013 09:10:11 +0000

Trending Topics



xt" style="margin-left:0px; min-height:30px;"> THE DILEMMA OF A RIVER WITHOUT WATER {AS THE WORLD MARKS WORLD

Recently Viewed Topics




© 2015