Meneropong Indonesia Dari Shenzhen China. #Aldo# Melalui JICA - TopicsExpress



          

Meneropong Indonesia Dari Shenzhen China. #Aldo# Melalui JICA (Japan International Cooperation Agency) Badan Kerjasama Pembangunan Antarabangsa Jepang, beberapa hal dikerjasamakan dengan Indonesia. Perkembangan terakhir di Makassar, atas bantuan pendampingan JICA akan dibangun Makassar Outer Ring Road. Sebuah jalan lingkar yang menghubungkan Makassar dengan kota sekitar seperti Sungguminasa dan Maros. Lalu, dengan Amerika Serikat, program-program penguatan kapasitas dilaksanakan melalui USAID (United States Agency for Internasional Development) badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat. Di luar dari beasiswa melalui skema Fullbrigt dan AMINEF (American Indonesian Educational Foundation) Yayasan Pendidikan Indonesia Amerika. Tokoh-tokoh pesantren dikirim berkeliling untuk melihat bagaimana multikultural dan juga toleransi beragama. Itu diantara program USAID. Di tahun 1999 ketika KKN di daerah Pujananting, Barru, ada distribusi bantuan susu untuk perbaikan gizi. Beberapa negara lain seperti CIDA dari Kanada, AusAID yang berasal dari Australia, dan NZAID yang dikelola negara Selandia Baru. Namun, yang bersangkutan dengan China tidak masyhur. Kerjasama pendidikan dan pembangunan tidak tersampaikan melalui media arus utama. Padahal, kalaulah kemudian petinggi negara kita mau bergandengan tangan juga dengan China, dengan tetap mempertahankan kerjasama dengan negara-negara tadi, maka percepatan pembangunan akan tambah lebih baik lagi. Shenzhen, kota terbaik untuk hidup di China menerjemahkan kebijakan reformasi dan pembukaan, tidak hanya dalam bentuk industralisasi. Tetapi juga memberikan kesempatan perkembangan kebudayaan dan tradisi tetap berlangsung. Di bangun sekitar 26 taman, lalu perpustakaan yang mencapai angka 11. Sementara melengkapi perpustakaan yang ada disediakan 141 fasilitas 24 jam perpustakaan layanan sendiri. Melalui kios buku ini, setiap warga dapat meminjam dan mengembalikan buku dengan mengakses fasilitas yang ada. Ketika meminjam tidak perlu dikembalikan dari tempat yang sama tetapi dapat saja dikembalikan dimana saja seentaro kota. Untuk berbagi dengan warga dunia, 2011 kota ini menjadi tuan rumah Universiade. Acara ini memperlombakan pelbagai cabang olahraga yang diikuti oleh mahasiswa seluruh dunia. Kesempatan ini menjadikan Shenzhen untuk dikenal dunia sebagai kota yang juga memperhatikan pengembangan pendidikan tinggi. Di samping aktivitas utama pada layanan industri. Beberapa proyek prestisius dilaksanakan. Ada dua tempat yang menjadi pengembangan awal yaitu Window of the World (WoW) dan Splendid of China (SoC). Jika WoW berisi bangunan-bangunan dalam ukuran mini yang diadaptasi dari pelosok dunia, maka SoC berisi bangunan yang ada di China saja. Layaknya Taman Mini Indonesia Indonesia. Padahal, kota ini mulai dikembangkan baru saja pada tahun 1980. Setelah 33 tahun berlalu, kota ini kemudian sudah mengalahkan Bei Jing dan Shang Hai. Kota-kota besar lainnya di seluruh China dilanda polusi. Langit hanya berwarna putih akibat industrialisasi. Di musim panas, susah untuk melihat langit biru. Tetapi di Shenzhen, ketika langit di seluruh China berwarna putih akibat asap, mereka tetap menikmati langit biru. Sementara industri tetap saja berkembang dan menjadi salah satu andalan kota untuk memberikan suplai kepada Hong Kong dan Makau. Ini terjadi akibat adanya kebijakan industrialisasi yang dibarengi dengan pengembangan kawasan hijau. Mempertahankan sejumlah aren untuk dihijaukan dan kewajiban bagi perusahaan yang mendirikan pabrik di Shenzhen untuk turut menjaga lingkungan. Sehingga pencemaran air mejadi minimal kemudian langit tetap saja dapat terlihat dengan baik. Ini berarti pelrindungan terhadap masa depan warga senantiasa dipertahankan, sementara proyek ekonomi juga berjalan untuk menopang kesejahteraan. Dua hal yang sulit untuk digandengkan secara bersama. Urusan masa lalu dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) memberikan stigma bahwa apa saja yang berhubungan dengan komunis adalah jelek. Padahal, secara ideology mungkin saja iya. Namun faham komunis dalam hubungannya dengan pembangunan adalah sesuatu yang berbeda jika dimaknai dalam konteks Revolusi Kebudayaan. Kebangkitan China hari ini tentu dapat dipelajari dan juga diadaptasikan dalam kebangkitan Indonesia. Tentu kita masih ingat bagaimana Argentina yang dulunya adalah negara maju. Tetapi sekarang justru tidak diperhitungkan. Begitu juga dengan Indonesia, di masa lalu disebut sebagai Macan Asia. Salah satu pilar kemajuan biasanya diukur dari penguasaan cabang olahraga. Tetapi di SEA Games kita keok oleh Vietnam. Bahkan pernah menempati urutan keempat saja. Sementara itu, sepakbolah tidak pernah lagi menggenggam medali emas. Terakhir, harus puas kalah oleh Malaysia dengan meraih perak saja. Kalaulah kemudian kita masih bercita-cita untuk menjadi negara besar, persahabatan dengan negara lain harus dijalankan dengan kepentingan bersama. Bisa saja menjadikan China sebagai sahabat sekaligus mitra untuk membangun Indonesia. Apalagi dengan posisi China sebagais alah satu pemegang hak veto di PBB. Kedekatan sekaligus dengan China, dengan tetap mempertahankan persahabatan dengan Amerika dan Inggris, tentu akan lebih memberikan dampak positif bagi pembangunan masyarakat kita.
Posted on: Sat, 29 Jun 2013 11:22:28 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015