Menunggu Pembuktian Tontowi Ahmad Coba Akhiri Puasa Gelar - TopicsExpress



          

Menunggu Pembuktian Tontowi Ahmad Coba Akhiri Puasa Gelar Juara JAKARTA, KOMPAS – Pemain ganda campuran Tontowi Ahmad yakin dapat mengakhiri puasa gelar juara dunia selama enam tahun pada Kejuaraan Dunia di Guangzhou, China, 5-11 Agustus. Alasannya, dia dan Liliyana Natsir bisa mengakhiri puasa gelar ganda campuran Indonesia di All England yang 33 tahun, apalagi Kejuaraan Dunia yang cuma enam tahun.Ajang di Guangzhou menjadi peluang Tontowi untuk membuktikan dia pantas mengimbangi Liliyana yang pernah menjadi juara dunia ganda campuran pada 2005 dan 2007. Saat itu, Liliyana berduet dengan Nova Widianto.Tontowi bertekad, bersama Liliyana akan kembali ke podium tertinggi. “Puasa gelar All England saja bisa kami pecahkan pada 2012. Itu selama 33 tahun, apalagi cuma puasa enam tahun. Optimistis saja, semua kemungkinan itu bisa terjadi, jadi tetap lakukan yang terbaik,” kata Tontowi di markas pelatnas bulu tangkis di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (18/7).Optimisme Tontowi bukan tak berdasar. Mereka tak hanya mengakhiri puasa gelar All England setelah torehan Christian Hadinata/Imelda Wiguna pada 1979. Tahun ini, Tontowi/Liliyana kembali memenangi All England. Dua turnamen musim 2013 lainnya juga mereka kuasai, India Terbuka Super Series dan Singapura Terbuka Super Series.Tumpukan prestasi itu tak membuat Tontowi besar kepala. Ia terus berlatih dan belajar dari senior. “Memang masih banyak hal yang perlu saya kembangkan, seperti ketenangan dan kematangan emosi,” ucapnya sambil mengeringkan peluh di lengannya karena baru saja menuntaskan latihan. Nova Widianto, yang kini asisten pelatih di Cipayung, jadi tempatnya bertanya.Kejuaraan Dunia kali ini menjadi kesempatan kedua Tontowi/Liliyana setelah London, Inggris, 2011. Kala itu, mereka gagal ke final setelah dihentikan pasangan gado-gado Inggris-Skotlandia, Chris Adcock/Imogen Bankier.Optimisme serupa datang dari Liliyana. Ia yakin mereka dapat meladeni permainan unggulan lainnya yang semuanya pernah menjadi lawan di kejuaraan sebelumnya. Pasangan itu kini menduduki peringkat ketiga Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).Liliyana mengakui, sebagai atlet yang lebih senior dari Tontowi, ia jadi pemimpin di lapangan, termasuk menentukan pola permainan. “Dia juga memahami apa yang saya arahkan meski kadang salah paham,” ujarnya.Nova menambahkan, Tontowi cukup baik dalam menyerang, tetapi harus terus belajar meningkatkan pertahanan yang masih rapuh. “Liliyana main sangat fleksibel, mampu menyerang dan bertahan. Dari semua pemain putri di ganda campuran, dia yang terbaik,” kata Nova. A5
Posted on: Fri, 19 Jul 2013 23:56:29 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015