Meraup Ratusan Juta dari Rumah Bongkar-Pasang Tak seperti - TopicsExpress



          

Meraup Ratusan Juta dari Rumah Bongkar-Pasang Tak seperti bangunan rumah tinggal pada umumnya, rumah kayu hasil karya Dadang Hariyansyah bisa dipindah-pindahkan atau istilahnya bongkar-pasang. Perajin asal Palembang , Sumatera Selatan ini sudah menggeluti usaha pembuatan rumah kayu bongkar pasang khas Palembang ini sejak tahun 2000. Dadang mewarisi keahlian turun temurun dari nenek dan orang tuanya. "Saya belajar cara membuat rumah bongkar pasang dari orang tua," kisah pria 34 tahun ini. Dadang tertarik menekuni usaha ini, lantaran melihat peluang masih terbuka, karena tak banyak kompetitor. Memang, di Palembang, rumah kayu bongkar pasang masih banyak digunakan. Menurutnya, rumah bongkar pasang memiliki sejumlah kelebihan. Pertama, fleksibel karena bisa dibongkar pasang kembali dan dipindahkan sesuai kebutuhan. Selain itu, rumah bongkar pasang berbahan kayu, baik untuk daerah gempa. "Rumah ini sangat disarankan di kawasan rawan gempa, seperti Aceh dan Yogyakarta ," tuturnya. Setiap dinding dan jendela rumah dibuat dari kayu mahoni. Sementara, pondasinya menggunakan kayu seru alias puspa. Rumah kayu bongkar pasang ini juga memiliki model berkesan etnik dan unik. Tak heran, banyak pesanan datang dari luar Palembang, seperti Jabodetabek, Bandung, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Bahkan, Dadang mengaku, kerap mengirimkan paket rumah bongkar pasang ke Malaysia dan Spanyol. Sejumlah rekannya memang rajin mengenalkan produk ini ke luar negeri. Ia pun gencar memromosikan rumah bongkar pasang melalui internet dan mengikuti pameran. Model rumah bongkar pasang ini memang bisa difungsikan untuk banyak tujuan, seperti rumah tinggal,villa rumah makan bertema etnik, hingga kontrakan. "Pernah ada yang pesan kontrakan dengan 30 pintu," kata lulusan SMA Tanjung Batu, Sumatera Selatan ini. Selain bentuk rumah, ada variasi lain yang dibuatnya, yaitu gazebo, pendopo, dan musholla. Ia membanderol rumah bongkar pasang mulai dari Rp 1,7 juta per meter persegi. Harga itu sudah termasuk biaya pemasangan. Kata Dadang, saban bulan, ia bisa menerima pesanan tiga sampai lima rumah. Tak hanya itu, ia juga menawarkan jasa pembongkaran rumah dengan tarif Rp 6 juta-Rp 30 juta per unit, tergantung besar rumah. "Pembongkaran harus pakai teknik khusus, supaya tidak rusak" ujarnya. Dari usaha rumah kayu bongkar pasang, pria asli Palembang ini bisa mengantongi omzet Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar sebulan. Namun, usaha yang ia jalankan bukan tanpa tantangan. Bapak dua anak ini kerap dihadapkan pada keterbatasan bahan baku kayu. "Khususnya ketika musim hujan, material kayu susah didapat," bebernya. Demi mengantisipasi kesulitan bahan baku , ia rajin membuat stok rumah. Pada saat suplai kayu banyak, ia membuat sejumlah rumah dengan aneka model dan tipe, mulai dari tipe 24 hingga tipe 96. Dengan begitu, meski suplai kayu surut, pembeli tidak harus menunggu lama. Sekarang, ia punya 50 unit rumah yang sudah siap jual. "Kalau pembeli bayar hari ini, besok barangnya sudah dikirim," imbuh Dadang. Sumber : Kontan ayoberbisnis.co.id/melsi7498/130725-meraup-ratusan-juta-dari-rumah-bongkarpasang.htm
Posted on: Sun, 15 Sep 2013 05:36:06 +0000

Trending Topics




© 2015