Misi Medis Suriah 8 hours ago Fadhil,salah satu mujahidin dan - TopicsExpress



          

Misi Medis Suriah 8 hours ago Fadhil,salah satu mujahidin dan ksatria pemberani dari kota ini. Aku mengenalnya belum lama.Mimik wajah yang berseri-seri,semangatnya dalam berbicara,tutur kata yang lembut,kepolosan,kejujuran dan perhatiannya membuatku selalu merindukan kehadirannya. Entahlah ada perasaan dekat yang kurasakan berbeda dengan kawan-kawan lainnya. Kemarin siang ia terlihat pincang dan terseok ketika kami hendak beranjak pulang dari masjid. Kutanyakan apakah ia sakit atau terjatuh ? Dia menggeleng pelan,"tidak,tidak apa-apa.." Ku tidak puas dengan jawabannya.Kukejar kembali matanya agar tidak menyembunyikan sesuatu dariku. Dia menjawab dengan santai,perlahan namun terdengar begitu jujur. "Dulu aku adalah pasukan rezim basshar namun aku ber-aqidah Ahlus Sunnah.Sekitar satu setengah tahun yang lalu ku mendapat titah dari komandan untuk berangkat ke luar kota untuk menyerang Ahlus Sunnah dan mujahidin di sana." "Lalu..???",potongku tak sabar. "Kuputuskan untuk mematahkan kakiku."jawabnya singkat. Deg ! Sejenak ku tak bisa berkata-kata.Ada petir yang menggelegar di telingaku barusan.Kuulangi pertanyaanku barangkali aku yang salah dengar. Dia menjawab dengan kalimat yang sama."Kuputuskan untuk mematahkan kakiku.Agar aku mendapat alasan untuk tidak berangkat." Sampai sini lidahku menjadi kelu.Mataku mulai terasa lembab.Ku tak percaya ! Kupastikan ia benar-benar sadar menjawabnya.Kupastikan ia adalah sahabatku,Fadhil. Ya Allah !...ia benar benar Fadhil yang kukenal. ia hanya tersenyum melihatku keheranan seperti itu. "Kumengambil sebilah tongkat kayu,kemudian kupukulkan ke punggung telapak kaki ku.Hasil foto rontgen positif,kedua-duanya remuk,patah." Sambil berusaha melogiskan semua kalimat-kalimatnya itu kusempatkan bertanya kembali,"Saat kau memukulkan tongkat itu,apa yang kau rasakan ??pasti sakit sekali kan?? kau meggunakan suntik bius ??."cecarku tak beraturan. Lagi-lagi ia hanya tersenyum kemudian menjawab keherananku sembari menepuk pundakku,"tidak,aku tidak menggunakan bius apa-apa."Sejenak kemudian dia menghela nafas panjang dan melanjutkan,"Itu lebih baik daripada kuharus membunuh Ahlus Sunnah." Ah...Aku tidak kuat ! Kupalingkan mukaku darinya sejenak agar tak melihat bendungan air di mataku. Oleh karenanya lah kuterisak dalam tangisan hebat tadi pagi. Kumenangis sejadi-jadinya.Haru,salut,dan bangga padanya. Ku malu melihat diriku seolah sudah mempersembahkan yang terbaik pada agama ini. ku malu padanya.Ia rela menyakiti dirinya sendiri asalkan ia tidak menyakiti saudaranya sesama Ahlus Sunnah. Ku malu,ku tak ada apa-apanya dibanding pengorbanannya. Allahun Akbar ! Maha suci Engkau ya Allah.. Maafkanlah hambaMu yang Ujub dengan amalnya ini. -Musa Attamimy-
Posted on: Sun, 04 Aug 2013 00:21:05 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015