Mitos di Balik Nama Dewa(ta) Island of the Gods! Bali dikenal - TopicsExpress



          

Mitos di Balik Nama Dewa(ta) Island of the Gods! Bali dikenal dengan sebutan pulau Dewata, yang melayangkan panggilan kehormatan adalah wisatawan dan media asing yang berkunjung ke Bali, “island of the gods” adalah tagline yang mempopulerkan Pariwisata Bali di seluruh dunia. Jika ditelusuri arti dari kata “dewata”, perlu menjejaki sejarah leluhur Nusantara yang dikenal sebagai “austronesian” atau “the island people”. Austronesia, dalam bahasa sejarah, mengacu pada tanah air orang kepulauan dengan ibu bahasa Austronesia, termasuk Melayu, Filipina, Indonesia, Maori, Malagasi, Hawaii asli, bahasa Fiji dan sekitar seribu bahasa lainnya, menunjuk pada pra-sejarah Taiwan. Asal nama “Austronesia” berasal dari bahasa Latin Australis “selatan” plus Yunani (nesos) “pulau”. Kepercayaan Pra-Sejarah Leluhur Nusantara “Penduduk asli tanpa keraguan menerima fusi budaya dari Utara (India) dikarenakan menghadirkan adab yang lebih tinggi terhadap ide-ide tertentu dalam praktek agama dan prinsip yang dianut penduduk pribumi memasukannya dalam penyembahan pada dewa gunung lokal dan roh leluhur. Banyak situs megalitik di puncak gunung yang ditemukan di seluruh kepulauan Indonesia, salah satu temuan yang berlimpah adalah platform batu bertingkat dan besar, kira-kira batu yang mengenakan pakaian, situs-situs ini pernah memerankan sarana penting sebagai pusat ritual adat keagamaan yang melibatkan ritus pemujaan leluhur.” (Sejarah Suvarnabhumi, Monopoli Cengkeh dan Pra-Agama di Indonesia; Niki Saraswati, 14 Juni 2013, Kompasiana)”. Ras Dewa Menurut epos bahasa Sansekerta, kata “dewa” merujuk pada masyarakat mitos di Sri Lanka, mereka hidup di antara ras naga, yakkha, dan raksha. Mereka menggulingkan musuh bebuyutan raksha dari Sri Lanka, Dewa Wisnu membantu mereka. Kemudian mereka ditaklukan oleh Raja Rahwana dari klan raksha. Setelah para yakkha pergi untuk hidup di pegunungan, mereka bertemu Buddha Gautama yang mengkonversi mereka ke ajaran Buddhisme. - Referensi: (wikipedia) ^ Blust, Robert (1985). "The Austronesian Homeland: A Linguistic Perspective". Asian Perspectives 26: 46–67. ^ a b W. L. Wijayawansa . (2009). Curbing the tribesmen . Available:dailynews.lk/2009/12/31/fea25.asp. Last accessed 17 March 2010. ^ John M. Senaveratna (1997). The Story of the Sinhalese. Colombo: Asian Educational Services. ^ a b Duruthu Poya - The Buddha’s first visit to Lanka. (2009). Gamini Jayasinghe. Available: amarasara.info/hotnews/20091231-02.htm. Last accessed 17 March 2010. ^ Ven. S. Dhammika & BuddhaNet/Buddha Dharma Education Association Inc. (2007). Mahiyangana. Available: buddhanet.net/sacred-island/mahiyangana.html. Last accessed 17 March 2010. ^ A.G.S. Kariyawasam . (1995). The Gods & Deity Worship in Sri Lanka. Available:lankalibrary/myths/gods.htm. Last accessed 17 March 2010.
Posted on: Thu, 15 Aug 2013 02:51:53 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015