Mobil Murah atau Mobil Nasional? Mobil murah dan mobil nasional - TopicsExpress



          

Mobil Murah atau Mobil Nasional? Mobil murah dan mobil nasional menjadi bahan politisasi yang sangat menawan. Kehadiran mobil nasional (mobnas) yang diprakarsai oleh kalangan anakanak SMK di Solo, Jawa Tengah. Mobil yang diberi nama ESEMKA menjadi bahan obrolan warung - warung kopi sepanjang jalan. Banyak hal yang dibahas, dari masalah penampilan hingga kualitas mesin sampai dengan bahan baku yang dipakai. Kelebihan dan kekurangan dikupas habis tanpa sisa. Semestinya karya anak-anak bangsa bisa menghambat laju mobil impor, namun harapan tersebut masih jauh dari kenyataan. Alih-alih ada semacam gelontoran dukungan dari para politisi, justru muncul mobil murah yang katanya hemat bahan bakar. Sangat kental nuansa politiasinya, baik terhadap mobil nasional maupun ESEMKA. Kontrol akhir memang ada pada pasar, jika mendapat tempat di hati konsumen maka apa pun akan dicari. Namun jika tidak, hanya akan menjadi cerita sejarah. Karya brilian anak-anak bangsa yang mampu menciptakan mobil ESEMKA setidaknya sangat menjanjikan bagi masa depan industri dalam negeri. Kehadiran mobil ESEMKA bisa menghadang laju industri otomotif yang selama ini dikuasai mobil-mobil dari Jepang dan sebagian negara-negara Eropa. Kehadiran mobil nasional memang sangat menarik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Namun ternyata mobil ESEMKA belum mampu memikat.hati para investor secara besar-besaran. Kini masyarakat disodori mobil ‘murah’ dengan bahan bakar aman dan ramah lingkungan. Kehadiran mobil murah benarbenar membius masyarakat. Namun, masih ada sedikit yang terlupakan yakni terkait dengan bahan bakar. Apakah mutlak akan menggunakan bahan bakar nonsubsidi atau memanfaatkan subsidi BBM? Jika mobil murah menggunakan BBM bersubsidi artinya pemerintah juga harus menambah kuota BBM subsidi. Namun, jika tidak memakai BBM subsidi maka kehadiran mobil murah hanya menjadi buah simalakama. Soal otomotif, elektronik atau apa pun yang memiliki nilai jual, semua akan laris manis di Indonesia. Banyak yang berpendapat bahwa Indonesia adalah pasar paling menggiurkan untuk segala jenis barang, baik elektronik, otomotif ataupun barang-barang impor lainnya. Masyarakat yang cenderung komsumtif mempengaruhi daya tarik pasar, sehingga banyak importir berlomba-lomba memasukkan barang dagangan ke Indonesia. Low cost green car adalah indikasi bahwa minat beli orang Indonesia sangat tinggi. Masyarakat begitu antusias menyambut kehadiran mobil murah, sementara risiko kemacetan tak lagi menjadi bahan pertimbangan. Hendriwan Angkasa Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat
Posted on: Thu, 03 Oct 2013 02:18:16 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015