My Best Friend, My Love ( 내 친 구, 내 사랑 ) (Part. - TopicsExpress



          

My Best Friend, My Love ( 내 친 구, 내 사랑 ) (Part. 1) Author : RamadhaniDyah Main Cast : Oh Sehun [EXO] Kim Jungra (OC) Support Cast : - Kim Jongin [EXO] ( Jungra’s Oppa ) - Oh Minha ( Sehun’s Noona ) - Ny. Kim Seolra & Tn. Kim Jonghwa - Ny. Oh Minjung & Tn. Oh Jeonghun - Shin Hanna (OC) - Park Chanyeol [EXO] - Other EXO Member Genre : Romance, sad – maybe, Friendship, Family, School Life Length : Chapter/part Author POV Seorang yeoja berumur 16 tahun berlari kearah namja yang lebih tua 1 tahun darinya. “OPPA!!!” teriakan gadis itu cukup untuk membuat lelaki dihadapannya menoleh. “Eoh?? Ra-ya?” “Oppa, kajja.. kita kan akan pergi ke taman hiburan dengan Minha eonni dan aku” Jungra-gadis itu- menarik tangan Sehun –Namja itu- “Ra-ya.. Oppa ada janji dengan teman teman oppa” “Keundae oppa....” “Oppa akan menyusul nanti oke..” “Baiklah... Janji?” Jungra menimbulkan jari kelingkingnya yang kecil. “Ne, janji” Sehun melingkarkan jari kelingkingnya dan jari kelingking Jungra sambil tersenyum kecil. “datanglah jam 6! Jangan telat ne, kalau kau telat 1 jam saja.. aku pasti menangis” “Arraseo, sudah sana.. Minha noona telah menunggumu” “Neee arra arra, aku diusir sepertinya” “Anniya-__-“ “Kkk~... annyeongggg” Jungra melambaikan tangannya pada Sehun. “Mmmm..” Sehun hanya tersenyum. Melambaikan kecil tangannya. Menatap punggung gadis itu yang semakin menjauh Sehun dan Jungra adalah sahabat dari kecil. Saat Sehun membutuhkan seseorang untuk membantunya Jungra akan selalu ada untuknya. Begitu juga saat Jungra membutuhkan tempat sandaran untuk mencurahkan isi hatinya, Sehun akan menjadi pendengar yang baik untuk Jungra. Namun, akhir akhir ini Sehun lebih sering berkumpul dengan teman teman Band-nya. Waktu yang terluang hanya sedikit untuk Jungra. Sehun sadar, dia membuat Jungra kecewa karena seringkali Jungra menelpon-nya namun, ia selalu sibuk dengan Band-nya. Namun yang dia tidak tahu adalah rasa takut Jungra kehilangan Sehun. Sahabatnya, temannya, pengisi waktu sepinya kini tidak punya waktu untuknya. Jungra bersungguh sungguh ketika ia mengatakan ‘Jika kau telat, maka aku akan menangis’ dia berbicara dari hatinya. Jungra benar-benar percaya pada Sehun bahwa ia tidak akan ingkar janji. ~Taman Hiburan~ Author POV Jam sudah menunjukkan pukul 8.00 pm KST. Jungra dan Minha baru saja mencoba 4 wahana, namun Jungra merasa bosan dan khawatir jika Sehun lupa akan janjinya. Mereka duduk di Cafe di seberang wahana roller coaster. ‘Kalau saja Sehun Oppa sudah datang dari jam 6 tadi pasti kami bisa naik itu’ batin Jungra sambil memandang kosong wahan roller coaster yang sudah penuh antrian dan tidak memungkinkan mendapatkan tiket. Minha yang masih menyeruput kopi-nya memandang kearah Jungra yang melamun. “Jungra, gwenchana?” “Eoh.. Gwenchanayo Eonni...” Jungra mengalihkan pandangannya dari roller coaster itu. “Eonni, apakah Sehun oppa akan datang terlambat?” tanya Jungra. “Molla.. lebih baik kau telpon dia” “Sudah.. tapi, tidak aktif” “Ya kita tunggu saja” -One Hour later- “Jungra, lebih baik kita pulang, ini sudah malam, lagipula tamannya akan tutup sebentar lagi” kata Minha sambil mengunyah truffle-nya. “Aku akan menunggu disini saja, setidaknya sampai aku dapat kabar darinya” “Ya sudah, terserah... Eonni pulang ne” “Geurae eonni” Jungra tersenyum manis. Minha sudah keluar dari Cafe itu. Kini Jungra duduk sendirian sambil memandangi Handphone-nya. ‘Tak ada pesan, telpon, apakah... dia tidak akan datang?’ hatinya tiba-tiba bersuara. ‘Anni.. dia pasti datang’ batinnya lagi. ............... Jungra’s POV Ini sudah jam 11 kenapa belum ada kabar?? Apakah dia lupa? Atau dia sengaja tak datang? Jangan jangan... dia kecelakaan? Anni.. kenapa aku berpikir seperti itu?! “Oh... C’mon oppa...” “Datanglah...” lirihku. Aku berjalan keluar Cafe itu, mungkin dia tidak melihatku di dalam Cafe itu. Jadi lebih baik aku keluar. Aku duduk di kursi panjang. Tep..tep.. Butiran butiran putih jatuh diatas sepatuku. ‘Kenapa harus turun salju sih?!’ batinku. Aku kesal... tidak... aku kecewa... Seharusnya hari ini aku bisa pergi bersamanya, bersama Minha eonni juga.... Aku sudah disini sejak pukul 4 sore. Bahkan aku cuman naik 4 wahana, aku hanya ingin bersamanya.. itu saja... Apa sih salahku padanya? Dia menjauh.. apakah dia malu berteman dengan.... Yeoja seperti-ku? Aku kecewa saat semua telpon-ku dijawab dengan alasan yang sama setiap kalinya. “Aku sedang ada aktivitas Band, kutelpon lagi nanti” Aku kecewa saat semua pesan-ku di balas dengan alasan yang sama setiap kalinya. “Aku sedang sibuk, aku SMS lagi nanti” Aku kecewa saat semua janji untuk jalan dan ngobrol bersama dibatalkan dengan alasan yang sama setiap kalinya. “Aku punya janji bersama teman temanku, kita adakan lain kali saja ya” Bahkan aku sudah terlalu hapal akan janji-janjinya itu. Apakah aku harus percaya? Atau aku harus menunggu-nya? Tapi dia tidak tahu seberapa aku merindukan senyuman manisnya. Bahu-nya yang selalu setia jadi sandaran ku. Pelukan hangat yang slalu menenangkan. Tangannya yang selalu mengenggam tanganku dengan lembut.... Aku rindu... Kesabaranku sudah terlalu lewat batas... Merindukanmu... Oh Sehun.... ~Other Side~ Sehun baru saja sampai dari rumah Baekhyun, ia memakirkan motornya di garasi. Ia memasuki rumah dan membaringkan badannya di sofa. Lalu melirik jam. ‘Pukul 12? Hmmm... lama juga kami latihan’ batinnya. Minha yang hendak mengambil minum. Melihat adiknya sedang rebahan di sofa. “Eoh, sehunnie? Lelah ya? Pasti kau dan Jungra menikmati waktu bersama ‘kan? Bagaimana kencan kalian?” kata Minha sambil berjalan mendekati Sehun. “Noona?! Kencan apa? Aku habis dari rumah Baekhyun kok” “Hah?! Jadi kau tidak menemui Jungra” “Ya tidak lah, memang untuk apa?” “memang untuk apa apanya! Kau janji dengannya untuk bertemu di taman!” “Astaga! Aku lupa....!!” “Dia menunggumu tadi. Coba kau kesana, cek, siapa tau dia masih disana” “Arrasseo, gomawo noona” “NE! PPALIWA NEEE” Sehun segera mengambil motornya. “Bodoh! Dia menungguku?!” “Bukan dia yang bodoh Sehun! Itu dirimu sendiri!” “Jelas jelas kau yang menelantarkan gadis itu selama ini” Sehun merutuki dirinya sendiri. Ia menghantam turunnya salju malam itu. “Ra-ya... dia pasti kedinginan” Sehun melaju motornya dengan cepat. *Beberapa saat kemudian* Sehun sampai di taman itu. Namun, dilihatnya pintu gerbang taman itu sudah tutup. Ia mengedarkan matanya keseluruh penjuru taman itu. Hingga, matanya menangkap selembar kertas Notes berwarna biru yang tertempel disebuah kursi panjang. Perlahan, Sehun mendekati kursi itu. Menarik kertas tersebut dan membacanya. To : Oh Sehun Maaf aku hanya meninggalkan surat ini, kau tahu jika aku pulang malam Jongin oppa akan marah padaku. Eotte janjimu dengan teman teman? Apakah mengasyikkan? Pasti iya kan? Jangan khawatir.. aku hanya menunggu selama 6 jam disini. Aku sudah bilang jika telat 1 jam maka aku akan menangis bukan? Air mataku tidak keluar ternyata hahaha... Jangan marah pada Noona-mu karena meninggalkanku disini sendiri arra?! Dia tadi sudah mengajakku pulang, tapi aku bilang aku akan menunggu dirimu. Tapi kau tak datang, yasudahlah.. kau terlalu sibuk dengan teman teman barumu ya ‘kan Oh Sehun-sshi? Kkk~ Padahal aku merindukanmu T.T tapi tak apa... Oh ya.. malam ini salju turun.. Brrr.. ini sangat dingin... ku harap kau disini... ini pukul 12, jam malamku sampai 11, aku yakin.. Jongin oppa telah berdiri didepan pintu rumah. Mian neee jika kau datang dan aku tidak ada, hanya selembar surat ini... Dengar aku Oh Sehun.. Jangan pernah lakukan ini pada gadis lain.. hanya aku, dengar! Jangan khawatirkan aku, aku baik baik saja.. Seperti biasanya... Ya.. seperti biasanya saat kau menolak telpon-ku, tidak membalas pesanku, membatalkan janji kita.. Kalau kau pikir aku baik baik saja, maka aku akan baik baik saja Oh Sehun, bogoshippoyo ^^ Annyeong~ From : Secret.. Haha Kidding... Kim Jungra a.k.a Ra-ya ^^ Air mata membanjiri pipi laki-laki itu. Tangannya menggenggam kuat kertas itu. Beribu rasa penyesalan menggerogoti dirinya. Rasanya, hidupnya sudah tanpa makna. Ia benar benar menyesal. Pesan yang sangat melukiskan rasa sakit sahabatnya. Sahabat yang selama beberapa minggu terakhir kehilangan rasa sayang darinya. “Mianhae Chingu...” “Jeongmal Mianhae....” “Bogoshippoyo... Sarang... Saranghae....” ------------ Author POV “Hiks... dia lupa padaku.. karena teman teman barunya...” “Aku tidak menyangka” Jungra berjalan di pinggir jalan kota Seoul. Langkah kecilnya terlalu berat untuk menahan beban di hati dan kepalanya. Butiran butiran air mata tak henti membasahi pipinya. Matanya sembab akan air matanya. Bahunya bergetar. Ia sampai didepan rumahnya. Sosok tinggi oppa-nya telah menunggunya di depan pintu. “Jongin oppa....” Jungra menundukkan kepalanya ketika Jongin menghampirinya. “Hei gadis kecil” Jongin merangkul bahu kecil Jungra. “Sudah lewat jam Malammu, kau tahu?” Jungra hanya mengangguk kecil. “Lalu kenapa terlambat?!” Jongin mengeras ‘kan volume suaranya. “Kau ini ja..” Jongin mengangkat kepala Jungra yang tertunduk. “wab...” seketika hatinya terenyuh melihat mata sembab adik satu-satunya. Ini, pertama kalinya Jongin melihat Jungra menangis. Ya, mungkin saat masih bayi Jungra sering menangis (Iyalah-_-) namun selepas umur 4 tahun ia tak pernah menangis karena kehadiran seorang sahabat yang selalu ada untuknya, Oh Sehun. “Kau.. kenapa menangis..” “Oppa.. bisakah kau tenangkan aku....” “Hmm...” Kemudian, Jongin merentangkan tanganya, melingkarkannya di tubuh Jungra. Merasakan tubuh kecil itu, memberikan kehangatan dan ketenangan. Menghentikan isakan isakan yang sangat menyiksa. “Ada apa?” “Apakah aku teman yang buruk oppa? Apakah aku jelek? Aku bodoh ya? Aku tidak pantas dijadikan teman ya oppa?” lirih Jungra. “Apa yang kau katakan? Kau adik terbaik yang pernah oppa kenal, kau sabar, pintar, baik, cantik... Apa masalahmu, bertengkar?” “Kenapa.. aku ditinggalkan ya oppa? Aku membosankan ya? Atau...” “Kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri? Berhenti seperti ini Kim Jungra... Kau tidak salah.. Apa ini gara gara...” “Oh Sehun! Ya! Oh Sehun! Dia jahat oppa dia jahat!!” Jungra memukul dada jongin, melepaskan rasa kesal yang merenggut hatinya. “Aku ini sahabatnya oppa! Bahkan, hanya aku di dunia ini yang tahan akan sifatnya itu! Noona-nya pun hampir mati melihat kelakuan adiknya, eomma dan appa-nya sudah sangat kewalahan! Aku kurang apa sih oppa...” Jongin memeluk, mengelus pelan rambut adiknya. “Jika kau tak senang, jika kau benci.. Jauhilah” Jongin menghela nafas. “Aku akan gila melihat adikku seperti ini...” Jungra mengangguk. “Mari kita masuk, dingin diluar” kata Jongin sambil melepas pelukannya. “Ne...” ---------------- Sehun sampai dirumahnya. Kakinya lemas tak mampu berdiri lagi. Minha menghampiri Sehun dengan wajah khawatir. “Neo.. apakah sudah bertemu dengannya..” Sehun menggeleng pelan. Kemudian berjalan ke arah kamarnya. “Semua karenamu Sehun...” lirih Minha. “M..mwo..” Sehun berbalik kearah Minha. “Dia selalu bertanya apakah kau di rumah, dia bertanya apakah punya waktu kosng saat akhir pekan... Tapi kau mengacuhkannya.. kau sibuk dengan kehidupan barumu! Dengan anggota band-mu yang bahkan belum genap 1 tahun kau kenal! Saat mereka masuk kehidupmu, dengan cepat kau lepas sahabat mu yang sangat perduli padamu, kau gila Oh Sehun?!” Minha meneteskan air matanya. “Dia menunggumu, sudah cukup! Dia sudah sangattt sabar! Bahkan, dia rela menunggumu hingga larut malam. Dia merasa gila tanpamu! Kau mungkin membuatnya mati khawatir! Dia menghubungimu, tapi ponselmu tak aktif. Terserah padamu Sehun! Noona sudah lelah melihat kesabaran Jungra yang kelewat batas, dia terlalu memanjakanmu! Bahkan, sifatnya jauh lebih dewasa darimu. Jika tak mau sakiti dia, jauhi dia Sehun, dia juga teman noona...” Minha meledak ledak. Merasa Sehun sudah kelewat batas kali ini. Minha meninggalkan Sehun yang masih mematung ditangga. Sehun tak bergeming. Ia mengepalkan tangannya. Meninjukannya ke dinding. ‘Aku begitu bodoh!’ ‘Padahal dia benar benar baik padaku’ ‘Maaf maaf sekali...’ ‘Saranghae Jungra.. Saranghae’ Sehun merutuki dirinya sendiri. Gadis itu, telah mengubah 95% hidupnya. Membuatnya merasakan perasaan yang terlalu di luar batas persahabatan mereka, cinta. Satu keinginan Sehun untuk menjadikan Jungra sebagi pacarnya, tunangannya, pendamping hidupnya. Namun, kini harapnnya sudah hilang. Jungra sudah terlalu kecewa pada dirinya. Keterlaluan... Itulah sifat Sehun yang bisa tergambar jelas di otaknya. Menangis... hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang. Menyesal.. hanya itu yang dapat ia rasakan sekarang. --------- ‘Lupakanlah aku Kim Jungra... jangan bersedih.. Aku akan ada di belakangmu, memperhatikanmu dari jauh, Ra-ya...’ ‘Maafkan aku Oh Sehun.. aku akan meninggalkanmu, membiarkanmu bersama teman temanmu.. Jangan khawatir... aku ada di sampingmu, kapan pun kau butuh aku... Sehun Oppa...’ --------- ~One year later~ Jungra’s POV Ini sudah lebih setahun aku tak mengobrol dengannya.... apakah dia baik baik saja? Merindukan? Tentu saja.. siapa yang tak rindu dengan sahabat sendiri? Aku akan masuk Senior High School tahun ini, dan aku akan masuk di sekolah yang sama dengan Sehun oppa.... Hope we’ll communicate well Apakah dia masih suka berkumpul dengan teman-temannya? Sepertinya iya, aku sering melihat teman-temannya datang ke rumah dari jendela kamarku. Hmm... hanya karena kami tetangga jadi aku dapat melihatnya ya! Hhhhh.. Bogoshippoyo Sehun Oppa... ------- Sehun’s POV Sudah satu tahun ternyata... merindukannya... Tak sedikit pun kata maaf keluar dari mulutku langsung ketika bertemu dengannya... Yang ada, aku hanya bisa membuang muka. Malu, aku malu pada sahabatku. Aku terlalu kelewatan, seharusnya aku tau akhirnya akan seperti ini. Ya, aku membujuk Eomma dan Appa-nya untuk menyekolahkannya di Seoul Art and Sport School, satu sekolah denganku. Aku ingin menegurnya, mencoba... Membayar semua kesalahanku padanya. Let’s meet in Senior high school, Kim Jungra. Bogoshippo -------- Jungra’s POV Hari ini adalah masa orientasiku. Hah.. benar benar.. siapa sih ketua OSIS-nya. Masa disuruh bawa daun pisang-__- memang mau ngukus kue apa(?) Udah disuruh pake hanbok, bawa daun pisang, bawa botol dot.. All this thing will make anyone thinks that i’m crazy people eung-_- “Jungra, sudah siap” Jongin oppa berdiri diambang pintu kamarku. “Iya.. sudah” aku berjalan kearahnya memanyunkan bibir, merasa aneh dengan apa yang aku pakai, hanbok warna kuning dengan pita pink, rambutku dikuncir dengan pita hijau-__- ini pakaian yang akan dipakai saat MOS?! Lebih mirip akan disuruh menjadi orang gila-_- “Ada apa eung? Bibirmu itu tak usah dilebih lebih-kan, mirip ikan” Ini, ini! Dia menggoda-ku terus dari kemarin. Ku sumpahi kau jadi jomblo tua-_-“ “Apakah tahun kemarin oppa MOS dengan baju seperti ini?!” kataku sambil menunjuk nunjuk pakaian yang ku pakai. “Anni, kami pakai baju kaos putih dan celana hitam” “Huh, enak sekali. Siapa sih ketua OSIS tahun ini? Syaratnya sangat aneh!” “Lebih baik tidak usah tau” kata Jongin oppa. Kenapa tiba-tiba nada bicaranya dingin? Aneh! ----- Author POV Jungra dan Jongin turun dari lantai dua ke ruang makan di lantai satu. Kehadiran mereka disambut oleh Ny. Seolra dan Tn. Jonghwa “Appa Eomma!” Jungra berseru. Kemudian ia berlari kearah eomma dan appa-nya. “Aduh, anak eomma.. hari ini hari pertama masuk ya?” kata Eomma sambil mengelus rambut anak perempuannya itu. “Ne eomma. Lihatlah dandanan ini, ini pasi suruhan ketua OSIS ya kan eomma? Sampai sekolah nanti, akan kucari orang itu!” “Aku berani bertaruh, setelah kau tau orangnya, mulutmu akan bungkam” sahut Jongin santai sambil melahap rotinya. “Ih, kalo ketua OSIS itu preman juga akan kuladeni” Jongin hanya tersenyum sinis. “Buktikan padaku” tantangnya. “Baiklah!” “Hei sudah! Sarapan dulu, nanti kalian telat” suruh appa. “Ne Appa..” --- Jungra dan Jongin sampai di Seoul Sport and Art School. “Oppa duluan ya” Jongin berjalan mendahului Jungra “Oppa mau kemana?” Jungra menahan tangan Jongin. “Ya ke ruang OSIS lah-_-” “Aku lupa kalau oppa OSIS” Jungra hanya nyengir kuda. “Mau ikut?” Jongin mengulurkan tangannya. “Masih ada 20 menit lagi, jika kau mau..” “Aku ikut!” Jungra menyambut tangan Jongin. ------------------ Sehun’s POV Aku sedang mempersiapkan beberapa map yang berisi list kelengkapan peralatan MOS siswa. Dari kemarin aku menginap di sekolah bersama beberapa anggota OSIS, kecuali Jongin. Padahal dia wakil-ku tapi malah tidak datang, wakil ketua durhaka(?) Kriekkk Kudengar pintu ruangan OSIS terbuka. “Annyeong!” suara berat itu memekakkan telingaku. Pasti Jongin. Aku segera berbalik bersiap untuk menegur wakil-ku itu. “Jongin KAU!” DEG! Seketika, aku berhenti bernapas. Gadis itu... Jungra... Kim Jungra... Apa yang aku lihat itu bukan ilusi? Bukan halusinasi ku saja? Dan dia.... Menangis??? -TBC- okeee itu part 1nya ^^ buat part 2nya, ditunggu ya ^^ Kim Hanrin [Trainee]
Posted on: Sat, 28 Sep 2013 14:14:34 +0000

Trending Topics



Visit Our Website
Online Clearance Sales on BodyGuardz BZ-ARYI4-0512 Armor Rindz
Its Summer Time!! We all love spending the long, sunny days of
Talked to our doctor around 6:30 last night. He recommended taking

Recently Viewed Topics




© 2015