Nama umum Indonesia : Pohon saeh, saeh Inggris - TopicsExpress



          

Nama umum Indonesia : Pohon saeh, saeh Inggris : Paper mulberry Nama Lokal : Schoenoplectus litoralis: endong, penjalinan (Jawa).; – Schoenoplectus mucronatus: rumput kerecut (Sumatra Barat), mendongan (Jawa), jajaruman (Sunda). Perbanyakan : Secara mudah Paper mulberry diperbanyak dengan biji atau secara vegetatif dengan potongan kayu atau akar, suckers, atau cangkokan. Biji sangat tidak sensitif terhadap cahaya untuk perkecambahan dan dapat berkecambah pada keadaan gelap. Di Thailand penanaman sucker dengan tinggi 30 cm memberikan ketahanan yang lebih bagus daripada perbanyakan dengan potongan akar, batang atau biji. Mikropropagasi in vitro dengan tunas aksiler yang dikulturkan di medium Murashige dan Skoog (MS) dengan ditambah 1.0 mg/l 6-benzylamino purine (BAP) dan 0.01 mg/l alpha-naphthaleneacetic acid (NAA).; Paper mulberry kebanyakan tumbuh di dalam atau dekat desa. Manfaat tumbuhan : Selama berabad – abad, serat kulit kayu bagian dalam digunakan untuk pembuatan kertas dan pabrik tekstil untuk pakaian. Penerapan awalnya dijumpai di Jepang, China, Indo-China, Thailand, Burma (Myanmar), Filipina, Jawa dan Madura, meskipun dengan metode produksi yang berbeda dan kemudian diantara yang lainnya, Indonesia, New Guinea dan Polynesia, dimana pabrik dikenal sbagai pakaian `tapa`. Pabrik tekstil dari tanaman ini digunakan untuk membuat barang-barang seperti sarung, topi, sarung kasur dan tas Kegunaan dalam keadaan darurat di hutan Daun dapat digunakan untuk bahan makanan baik dimakan langsung, disayur, ditumis atau dikukus Pohon ini merupakan tumbuhan tingkat rendah. Ia masih termasuk ke dalam keluarga Moraceae. Diketahui Saeh adalah peninggalan satu-satunya tatar kerajaan sunda yang masih ada. Diketahui saat ini hanya ada dua daerah saja yang mampu menghasilkan kertas daluang yaitu Ponorogo, diketahui saat ini daerah ponorogo kehilangan pewarisnya dan jenis pohon saeh/daluang asli ponorogo turut hilang. Dengan melestarikan daluang tidak semata melestarikan budaya, sistem pengetahuan dan teknologi tradisional tetapi juga aset negara yang hanya tersisa di kampung Tunggelis Garut. Selain di kawasan tanah kehutanan, ternyata sampai tahun 1997 tanaman tersebut masih ditemukan di Kampung Tunggilis, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Garut. “Jumlahnya antara 20-40 pohon,” katanya. Lalu, dengan bantuan Pusat Antar-Universitas Institut Teknologi Bandung (PAU-ITB), dilakukan percobaan di empat lokasi yang berbeda tingkat ketinggian dan kesuburan tanahnya. “ Ternyata percobaan penangkaran tanaman pohon saeh di Wanaraja dan Rancakalong (Sumedang) lebih berhasil,” ia mengungkapkan hasil percobaannya. Bahkan, kini sudah tersedia sekitar 2.000 benih yang siap untuk dibudidayakan. Menurut dia, pohon saeh lebih cocok ditanam di atas daerah yang berketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut dengan kondisi letak tanahnya miring dan memiliki sumber air permukaan.
Posted on: Sun, 20 Oct 2013 01:17:48 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015