:: PARANOID PART 1 :: Posted By : mr.b Penulis : Alfred - TopicsExpress



          

:: PARANOID PART 1 :: Posted By : mr.b Penulis : Alfred Pandie Aku duduk terdiam di kursi taman.lalu lalang penghuni jalan menatapku sinis. aku menahan seribu gejolak di hati. angin sore melambaikan rambutku. Beberapa saat lalu aku bertengkar hebat dengan alex. Orang yang sudah lama ku kenal.ia berlalu dan tak pernah mau mlihat ke belakang lagi pada kekasih hatinya yang duduk termenung penuh tanya, Kenapa harus seperti ini? disini dingin sekali sepi menusuk kalbu.air mataku jatuh membasahi bumi,lidahku keluh,hujan yang turun tak mampu membuatku untuk beranjak pergi. "heeeey..meldaaaa.. !! kamu kenapa melamun disini? kenpa blum pulang ? ini sudah mau maalam,seseorang dari belakang menepuk pundak ku membuyarkan lamunan,cepat_cepat ku hapus air mata yang belum sempat mengering. Melda:"Jastin? kamu ngapain kesini??" Jastin:"kamu menangis lagi Mel???" Melda:"a..aac,,aaah ga qo Tin? Ga kenepa-napa !!!! ”(menghapus air mata). Jastin:"udahlah kamu tidak usah bohong lagi,pasti gara-gara Alex kan !! " Melda:"udahLah Jastin,aku capek membahas ini !! ”.(aku bangkit meninggalkan jastin di taman) Jastin Teman kuliah yang sudah empat bulan ku kenal,Termasuk pria yang baik dan suka menolong,namun perhatiannya yang berlebihan padaku sedikit membuatku iffil Kadang aku bertanya-tanya kenapa ia selalu ada di saat yang tidak tepat.seperti ia sengaja mengintaiku.atau mungkin perasaanku saja.seperti saat sendiri dan menangis karna kesal,hampa.kesepian oleh kisah cintaku yang meliuk-liuk.mungkin aku yang terlalu bodoh membiarkan setiap lelaki meracuniku dengan cinta,janji-janji semua yang membuat diriku terhanyut dalam luka dalam Aku membuka pintu pagar lemah sekali,rasanya aku tak punya tenaga lagi,cerita keras di hari ini jelas menguras tenagaku,aku merebahkan tubuh kurus di kasur,malam semakin larut pikiranku semakin kalut dan kacau.jam dinding berdetak mengikuti alur nadiku,aku mencoba memejamkan mata, tapi seperti ada suara lain memanggil namaku,belum lagi udara malam makin menusuk kulitku ,bulu halus ditangan ku seakan tertiup.dan aku mulai merinding. Aku bangkit menyibakan selimut dan menyalakan lampu. Sebuah foto di atas meja riasku terjatuh keras tanpa sebab.aku melangkah pelan memunggut foto di lantai.sebuah foto aku dan Alex semasa SMA. Masa di mana cinta begitu kuat dan menarik ku kedalam kehidupan Alex yang sejatinya anak kurang kasih sayang.orang tua Alex di bunuh secara sadis oleh para perampok,beruntung Alex dapat di selamatkan nyawanya oleh warga pada malam mencekam itu. kehidupa Alex yang berlabel anak orang kaya.karna ia mewarisi kekayaan orang tuanya, namun sikapnya jelas cuek dan tidak ada senyum selalu dingin seperti biasannya,aku hadir di kehidupannya yang perlahan_lahan mengubah sedikit karakternya kelakuan buruknya,narkoba,judi,balapan liar adalah sebagian kisah kelamnya.aku tahu betapa trauma Alex ketika ia melihat sendiri kematian Ayah dan Ibunya yang di bunuh secara sadis Aku menaruh foto itu kembali,tapi entah kenapa jatuh kembali,kali ini kacanya pecah berhambur di bawah lantai.sepotong kaca menggores tanganku.aku berteriak menuju kamar mandi.darah di tanganku membasahi lantai, aku membuka keran dan membersihan luka, saat aku mengangkat wajahku. Aku berteriak keras tertahan,aku terjatuh saat sebuah bayangn Alex di kaca dengan mata merah berdarah hampir keluar dan wajahnya rusak parah,rambutnya seperti terbakar dan seluruh tubuhnya hancur. Aku tersudut di pojokan kamar. Saat aku bangkit, melihat lagi bayangan wajah itu menghilang,aku berlari melangkah pergi keluar.saat aku membuka pintu,sebuah tangan menyambar lengan ku kuat .membuatku hampir mati berdiri. "Heeey..! melda selamat malam...!!!!." aku hampir pingsan ternyata sosok itu adalah Rhena sahabatku di kampus. "Eh kamu Ren...! ngapain malam -malam kesini? kamu tidak tahu ini jam berapa? aku menunjuk jam. 12.03.di tanganku " "ia aku tahu...,tapi ini gawat !,kawat eh gawat banget Mel,...??" Rhena mearik ku ke motornya tanpa penjelasan. Rhena membawaku ke sebuah rumah sakit, dan menunjukan aku pada sesosok mayat tak bernyawa yang ternyata Jasad Alex yang terbujur kaku dengan luka di seluruh tubuhnya. Aku teriak histeris,aku memegang kuat tangan Alex,memanggil namanya sekuat aku bisa, tiba_tiba tangan mayat Alex meremas kuat tanganku dengan mata melotot,menyebabkan aku kaget dan jatuh terpelanting di lantai. Rhena:"kenpaaa .. kamu mel ?!!* (berlari memegangku)* Melda:"ta..ta..tanganya..tangannya bergerak !!” (ketakutan) Rhena:"aaaah ...gila kamu mel...? Mana ada mayat bergerak... !! aku tahu kamu pasti shok dan trauma tapi Jangan menakutiku,ini jam satu pagi dan lagi ini di kamar mayat,terus kamu bilang tangannya bergerak,gila kamu ya.!!! melda:"terserah kamu Rhen !!! tapi kita harus keluar dari sini,aku takut sekali ...!!” Aku dan Rhena berlari menyusuri lorong rumah sakit,suasananya sangat sepi dan hening sekali disini. "brruuuuukkk " sebuah pukulan keras menjatuhkan aku dan Rhena,kami terjatuh kesakitan,samar_samar ku lihat sosok Jastin mendekat dengan pentungan di tangan. "Hahahaha..,raaasakan itu wanita jalang..,!! aku akan mengirim mu dengan teman cantikmu ini ke neraka, menyusul Alex bajingan itu yang tidak tahu menghargai wanita,dan lagi aku membenci wanita busuk sepertimu,lemah tanpa bisa melawan,membiarkan diri terusik tanpa mendengarkan perhatianku ...!!!! "Jastin meludah dan menjambak rambutku keras sekali,ia menyemprotkan gas pemadam kebakaran ke mataku,menyebabkan aku berontak dan berteriak memegang mataku semua terasa gelap, aku memanggil nama Rhena sebelum akhirnya aku terjatuh tak sadarkan diri. Aku mendengar beberapa tangan meremas tangan ku erat,aku balik membalas meremas tangan itu . "Meldaaaa..., apa kamu sudah sadar?”sebuah suara memanggil namaku membuat aku memaksakan membuka mata tapi tidak bisa semua terasa gelap.sakit yang kini melanda kedua mataku "apa aku buta..Ren !! aku menangis" "Tenanglah ini aku Rhena,kamu mengalami kebutaan,tapi kata dokter kamu mendapat donor ,mereka tak memberi taau dari mana mereka mendapatkan mata itu,dan mereka akan mengoperasimu nanti,kamu tenang saja Mel? mungkin beberpa minggu lagi kmu bisa melihat dunia luas.” "sebelum justin sempat menghantam benda tumpul di tangannya ke kepalamu.aku melihat samar-samar sebuah tangan melingkar di leher Jastin dan mematahkannya keras,itu pasti Alex,mungkin kamu tidak percaya tapi sosok itu tiba-tiba menghilang. Sebelum aku menjawab. "maaf apa ini dengan nona Melda dan ini pasti temannya Rhena ya? maaf mba Rhena tolong ditandatangani. "aku mendengar beberapa orang masuk.memeriksa kondisiku dan menyuruh Rhena mendatangani sebuah surat. Hari ini sudah hampir 4 minggu aku di rawat,besok aku boleh pulang . kondisi ku sudah memukinkan untuk pulang ,dengan mata baru.namun sekarang aku merasa aneh pada kedua bola mataku.rasanya ada yang aneh dan salah dengn kedua mataku, apa yang terjadi denganku,terutama kedua mataku ini...? Di rumah Rhena. Rhena:"Melda maaf ya? kamu jangan marah padaku,soalnya yang mau kuceritakan ini aneh,tapi mereka yang memaksaku,para dokter itu ..!! Melda:"apa maksudmu Rhen? jangn bikin aku binggunglah..!!” Rhena:"sebenarnya matamu itu matanya Alex,saya tidak tahu mereka dapat izin dari mana,tapi mereka bilang aku hanya mendatangi perjanjian itu? Karna cuma itu cara satu-satunya kamu dapat melihat !!" Pengakuan Rhena panjang lebar.dapat memberiku alasan kenapa aku merasa aneh dengan kedua mataku sekarang. Aku hanya terdiam seribu bahasa. Aku memaksa Rhena mengantarku ke dokter yang bertanggung jawab atas operasi terhadap diriku. Wanita cantik dengan kacamata dan baju dokter namanya Grace. Melda:"maaf bu saya hanya ingin tahu dari mana ibu mndapat izin untuk memberikan mata Alex kepada saya?” Dokter Grace membolak-balik kacamata dan membersihkan. Bangkit berdiri menghadap jendela."ma..maaf ...maaf nona Melda,tapi Alex sendiri yang datang dan menginginkan itu." dan..itu terjadi beberapa jam sebelum anda buta. ia mengatakan kamu harus hidup dengan matanya.karna ia mencintaimu begitu dalam,hanya anda yang mampu membangkitkan semangat hidupnya. "oh..ya? ini sebuah surat sebagai bukti saya bukan bermimpi ..".dokter Grace menyerahkan sebuah kertas dengn tanda tangan Alex. HIDUPLAH DENGAN KEDUA MATAKU JANGAN TAKUT AKU DI SINI PERCAYALAH AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN SEORANG PUN MENYENTUH TUBUHMU INGAT ITU. :: BERSAMBUNG ::
Posted on: Sun, 30 Jun 2013 07:37:42 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015