PEMBANGKANGAN UMAR BIN KHOTTOB,MENJELANG WAFATNYA ROSULULLAH SAWW. - TopicsExpress



          

PEMBANGKANGAN UMAR BIN KHOTTOB,MENJELANG WAFATNYA ROSULULLAH SAWW. ------- ------ Dalam Sahih Muslm, ada sebuah hadits yang sangat terkenal yang diceritakan oleh Ibn Abbas. Hadits itu BERBUNYI: “Tiga hari sebelum Rasulullah meninggal,Umar bin Khattab dan para sahabat lainnya berdiri di samping tubuh Rasulullah yang terbaring. Rasulullah bersabda, ‘Sekarang aku akan tuliskan bagi kalian sehingga kalian tidak akan tersesat setelahku.’ Umar bin Khattab menimpali, ‘Rasulullah telah dikuasai oleh penyakitnya; kalian sudah memiliki Qur’an,Kitabullah. Itu cukup bagi kita semua.’ Pernyataan Umar mengundang kemarahan dari semua orang yang hadir. Beberapa mengatakan bahwa perintah Rasulullah itu harus segera dipatuhi supaya ia bisa menuliskan apa yang ingin ia tuliskan untuKmenuntun umat semua. Sedangkan sebagian lain sepakat dengan Umar. Ketika ketegangan sudah memuncak,Rasulullah berkata dengan marah, ‘Pergilah kalian semua dariku!’ ---- Seandainya Umar bin Khattab mau bersabar dan tidak mencegahRasulullah menuliskan surat wasiatnya,maka umat Muhammad tidak akan mungkin berpecah belah selamanya. Mereka akan berpedoman pada selembar tulisan dari Muhammad al-Mustafa itu yang akan menjadi pemersatu umat Muslim sedunia. ----- Oleh karena itu, Ibn Abbas seringkali berkata setelah kejadian itu: “Malang sekali,sungguh malang sekali..Kejadian dulu itu dimana pertentangan dan keributan terjadi, telah membuat Rasulullah murka dan tidak jadi menuliskan wasiatnya dan oleh karena itu,Rasulullah tidak meninggalkan apa yang ia ingin tuliskan dalam selembar kertas.” ----- Riwayat dari Sa’id Ibn Jubayr dituliskan dalam Sahih Bukhari. Ia meriwayatkan sebagai BERIKUT: Ibnu Abbas pernah berkata, “Duhai hari Kamis, malang nian hari Kamis!,”kemudian IbnuAbbas menangis dengan keras sehingga bebatuan kecil yang ada di sekitar dirinya basah karena tangisannya.Kemudian ia melanjutkan,“Ketika itu hari Kamis. Penyakit Rasulullah sedang menghebat, kemudian ia berkata,‘Bawakan untukku kertas dan pena supaya aku bisa menuliskan sesuatu yang dengannya kalian tidak akan lagi tersesat sepeninggalku.’ Orang-orang mulai ribut dan bertengkar satu sama lainnya dan mereka melakukan hal itu di depan Rasulullah yg masih hidup bersama mereka. Seseorang mengatakan bahwa Rasulullah telah meracau. Rasulullah berteriak akhirnya, ‘Pergilah kalian semua dariku! Aku lebih berakal daripada kalian semua.” ----- Diriwayatkan dalam kitab Raudatulahbab bahwa Rasulullah telah berkata kpda Fathimah,“Bawalah kedua anakmu kepadaku.”Kemudian Fathimah mmbawa Hasan dan Husein kehadapan Rasulullah. Keduanya kemudian memberi salam kpda Rasulullah, kemudian duduk ditepi pembaringannya dan kemudian menangis ketika melihat kakeknya sedang menderita seperti itu.Keduanya menangis pilu sehingga orang2 yang hadir di situ ikut menangis keras. Hasan meletakkan wajahnya di wajah Rasulullah,sedangkan adiknya,Husein, meletakkan wajahnya di dada Rasulullah.. Rasulullah membuka matanya,kemudian ia menciumi kedua cucunya itu dengan penuh kasih sayang. Itu juga sekaligus untuk memberikan orang-orang pelajaran bahwa mereka harus mencintai dan menghormati kedua cucunya itu. Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa para sahabat yang kebetulan hadir di sana pada saat itu, demi melihat Hasan dan Husein menangis mereka juga ikut menangis keras.Ditengah- tengah suasanA haru itu Rasulullah berseru, “Panggilah saudaraku Ali dan bawalah kepadaku.”. ‘Ali datang dan berdiri di sisi pembaringan sambil memegang kepala Rasulullah. Ali kemudian mengangkat kepala Rasulullah dan meletakkannya di pangkuannya. Rasulullah BERKATA: “Ya, Ali! Aku telah meminjam sejumlah uang dari seorang Yahudi untuk keperluan tentara ekspedisi Usamah. Tolonglah bayarkan hutangku itu. Dan, Ali.Engkau akan menjadi orang pertama yang akan menemuiku di mata air al-Kautsar. Engkau juga akan mendapatkan banyak sekali masalah sepeninggalku.Engkau harus bersabar menghadapinya dan apabila engkau lihat orang-orang lebih mencintai dunia,maka engkau harus lebih memilih akhirat.” ----- Yang berikut ini diambil dari Khasa’is dari Nasa’i dari Ummu Salamah: “Demi Allah, orang yang paling dekat dengan Rasulullah ketika Rasulullah meninggal itu adalah Ali. Pada pagi hari ketika Rasulullah hendak meninggal. Rasulullah memanggil Ali yang sedang disuruh untuk melakukan sebuah tugas. Rasulullah memanggil-manggil Ali sebanyak tiga kali sebelum akhirnya Ali datang. Ali datang sebelum matahari terbit. Karena kami tahu Rasulullah ingin meluangkan waktunya sendirian bersama Ali,maka akhirnya kami membiarkan mereka berdua. Aku yang terakhir keluar; oleh karena itu aku berdiri dekat sekali ke pintu kamar—lebih dekat daripada para wanita yang lain.Aku melihat Ali mendekatkan kepalanya kepada Rasulullah dan Rasulullah tampaknya membisikkan sesuatu ketelinganya selama beberapa saat lamanya.Oleh karena itu,Ali adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah disaat-saat kematiannya.” ----- Al-Hakim memberikan catatan dalam kitab Mustadrak-nya: “Rasulullah terus menerus menaruh kepercayaan kepada Ali hingga ajal menjemputnya. Dan Rasulullah menghembuskan nafasnya yang terakhir didekat Ali.” Ibn al-Wardi menyatakan bahwa orang-orang yang memandikan jenazah Rasulullah ialah:“Ali, Abbas,Fadl Qutham,Usamah, dan Shaqran..Abbas, Fadhl dan Qutham membolak-balikkan jenazah Rasulullah.Usamah dan Shaqran menyirami tubuh Rasulullah dengan air,dan Ali yang membersihkan jenazah Rasulullah.” Dalam Tarikh al-Khamis ada tambahannya: “Abbas, Fadhl, dan Qutham membolak-balik jenazah Nabi sementara Usamah dan Shaqran yang menyiramkan airnya. Semuanya matanya ditutup kain.” Ibn Sa’d menceritakan kejadian ini dalam kitab Tabaqat-nya: “Ali meriwayatkan bahwa Rasulullah melarang siapapun memandikan jenazahnya kecuali Ali sendiri dan apabila orang lain yang melakukannya maka kedua matanya akan buta.” Sementara itu‘Abdul Barr dalam kitabnya Al- Isti’ab,mengutip dari Abdullah bin Abbas yang berkata: “Ali memiliki empat keutamaan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang lain. KEUTAMAANNYA itu ialah: 1--Diantara semua orang Arab dan non-Arab (‘Ajam), Ali adalah orang yang pertama kali shalat bersama Rasulullah. 2--Di dalam semua peperangan yang ia ikuti, Ali pastilah menjadi pemegang panji (bendera perang)di tangannya. 3--Ketika semua orang kabur dari pperangan meninggalkan Rasulullah sendirian, Ali bin Abi Thalib tetap berada di samping Rasulullah tak bergeming. 4--Ali adalah satu-satunya manusia yang memandikan jenazah Rasulullah dan memasukkan jenazahnya keliang lahat.”
Posted on: Sat, 19 Oct 2013 14:22:16 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015