PERCAKAPAN YESUS DENGAN NIKODEMUS Pendahuluan Baca Yohanes 2: - TopicsExpress



          

PERCAKAPAN YESUS DENGAN NIKODEMUS Pendahuluan Baca Yohanes 2: 23- 3: 21 ! Nikodemus adalah orang Farisi, seorang pemimpin agama Yahudi. Nikodemus termasuk dalam gerombolan orang Yahudi yang percaya kepada Yesus karena melihat tanda-tanda yang dilakukan Yesus (Yoh. 2: 23 -25), karena itu dia datang kepada Yesus, pada waktu malam hari. Dengan mengatakan, ‘……..kami tahu…..’ (ayat 2). Melalui kisah Nikodemus ini kita bisa membagi 3 golongan manusia, dalam pengenalannya kepada Tuhan : Manusia yang mengikuti Yesus karena melihat tanda-tanda atau mujizat (Yoh. 2: 23) Seperti tertulis di Yoh. 2: 23, banyak orang percaya kepada Yesus karena mereka melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya, Nikodemus termasuk salah satu dari orang-orang ini. Pengakuan Nikodemus tentang Yesus, diayat 2: ’Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah, sebab tidak ada seorangpun yang dapat melakukan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya’. Nikodemus mengakui bahwa Yesus sebagai guru yang disertai oleh urapan Allah. Orang yang demikian tidak mengakui Yesus sebagai anak Allah dan juru selamat, tetapi mereka percaya kepada Yesus sebagai pembuat mujizat dan menikmati mujizat tersebut, (baca Yoh. 6: 26), akibatnya mereka meninggalkan Yesus karena tidak bisa mengerti dan percaya akan perkataan Yesus tentang diri-Nya, bahwa Dia adalah roti dari sorga. Contoh: Orang yang melihat Kerajaan Allah (Yoh. 3: 3) Kemudian Yesus menjawab Nikodemus: ’Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah’. Orang yang dilahirkan kembali yaitu orang yang bertobat dan dengan iman menerima keselamatan, sehingga tujuan hidupnya berubah karena perbuatan Roh. Pandangan hidupnya berubah sehingga bisa mengerti pandangan Tuhan. Bertumbuhnya keinginan untuk hal-hal rohani. Paulus menyebut orang yang demikian di 1 Kor. 3:1-3, manusia duniawi, orang yang belum dewasa dalam Kristus. Orang yang sudah mengenal Kristus, tetapi hidupnya tidak pernah berubah. Yesus berkata di Mat. 5: 20, ‘Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pda hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, maka kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga’. Contoh: 5 gadis yang bodoh, karena mereka tidak berjaga-jaga, sehingga mereka tidak masuk kedalam kerjaan Allah (Mat. 25: 1-13), walaupun mereka tahu bahwa kerajaan Allah akan daatang dan mereka bertujuan memasuki kerajaan Allah. Simon, tukang sihir dari Samaria, akibat pemberitaan injil oleh Filipus di Samaria, pengikutnya mengikuti Filipus dan bertobat, menjadi percaya dan dibaptis (Kis. 8:13). Ketika dia melihat Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan kepada orang banyak dan mereka menerima Roh Kudus, Simon menawarkan uang kepada Petrus unyuk memberi karunia itu (Kis 8:18-24). Orang yang masuk dalam kerajaan Allah (Yoh. 3: 4- 5) Kemudian Nikodemus bertanyakepada Yesus: ‘Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan kembali kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kedalam rahim ibunya dan dilahirkan kembali?’ Jawab Yesus, ‘sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk kedalam kerajaan Allah’. Disini Yesus membedakan antara orang yang lahir dari daging dan yang lahir dari Roh. Seperti halnya angin, tidak tahu dari mana asalnya dan kemana ia pergi, tetapi dapat dirasakan dan dapat didengar bunyinya (ayat 6 - 8). Demikian halnya dengan orang yang dilahirkan kembali, orang lain bisa melihat dan merasakan perubahan yang terjadi dengan orang yang dilahirkan kembali, tetapi tidak bisa mengetahui kapan dan bagaimana Roh bekerja didalam orang tersebut, dan orang juga tidak bisa mengetahui mengapa seseorang dilahirkan kembali dan yang lain tidak. Yesus memberi penjelasan terperinci, orang yang dilahirkan kembali: Ø Dilahirkan oleh Roh, diberi nafas kehidupan oleh Allah (Kej. 6: 3). Ø Meninggikan Yesus yang disalib (ayat 14), seperti ular yang ditinggikan oleh Musa ketika dipadang gurun untuk membebaskan orang Israel dari kutuk (Bil. 21: 4-9). Ø Percaya kepada Yesus (ayat 15), sebagai anak Allah, sehingga memperoleh hidup yang kekal Kepada jemaat di Roma (Rom. 8: 1-14), Paulus menulis tentang orang yang hidup oleh Roh: orang yang hidup dalam daging akan mati, tetapi oleh Roh, manusia mematikan perbuatan tubuh dan akan hidup. Tuhan mau kita memasuki KerajaanNya, tidak hanya melihat Kerajaan Allah, untuk kita merasakannya, menikmati dan hidup didalamnya. Ciri khas orang yang memasuki kerajaan Allah v Menang atas dosa. v Kuasa untuk bersaksi. v Kemampuan untuk bertumbuh menjadi sempurna seperti Kristus. Kepada jemaat di Galatia (Gal. 5:16 –21), Paulus menulis tentang hidup menurut daging: bahwa orang yang hidup dalam daging tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah (baca ayat 21). Keselamatan bukanlah jaminan untuk hidup kekal dan masuk kedalam Kerajaan Allah, tetapi hidup didalam Roh adalah jaminan masuk kerajaan Allah. Keselamatan bisa hilang untuk mereka yang tidak hidup dalam Roh. Hidup didalam Roh bukan berarti dibaptis oleh Roh Kudus, walaupun hidup didalam Roh adalah perbuatan Roh Kudus juga. Orang-orang Samaria yang bertobat oleh penginjilan Filipus, dan dibaptis dengan air, tetapi menerima baptisan Roh Kudus ketika Yohanes dan Petrus menumpangkan tangan atas mereka (Kis. 8). Kornelius, seorang perwira yang cinta Tuhan dan berkenan kepada Allah, menerima baptisan Roh Kudus melalui Petrus (Kis.10). Saulus atau Paulus bertobat ketika ditemui oleh Yesus ditengah jalan ke Damaskus, tetapi dibaptis oleh Roh Kudus melalui penumpangan tangan oleh Ananias (Kis.9:1-19). Surat Paulus kepada jemaat di Efesus (Ef. 1: 13), jelas menunjukkan bahwa menerima baptisan Roh Kudus dengan pertobatan dan keselamatan adalah 2 proses yang berbeda: Baptisan Roh Kudus membuat kita melayani Tuhan dengan lebih berkuasa, dan menyatakan hadiratNya jelas dan berani (Kis.2 : 42- 46; 1: 4- 8). Bahasa lidah dan nubuatan adalah hasil pengalaman kita dengan Roh Kudus. Disiplin: Untuk kita bisa terus bertahan hidup didalam Roh, maka kita harus menekankan disiplin dalam hidup. Kata ‘disciple’ muncul 269 kali di PB dan dari kata ini timbul kata disciplin, yang sangat berarti bagi kekristenan. Dietrich Bonhoeffer dibukunya ‘The cost of Discipleship’ menulis, bahwa kasih anugerah Allah bisa didapat dengan bebas, tetapi tidak murah harganya, artinya: anugerah Allah bisa didapat tanpa suatu usaha, tetapi untuk bertumbuh didalam anugerah Allah kita harus membayar harganya dalam menentukan pilihan dan tindakan kita baik dalam kehidupan secara pribadi maupun secara berkelompok. Tujuan mempertahankan hidup didalam Roh adalah untuk pertumbuhan rohani, seperti Kristus, untuk ini ada harga yang harus dibayar yaitu disiplin. Tujuan disiplin ialah merubah kebiasaan lama, cara berpikir maupun sikap dengan kebiasaan baru yang mendatangkan hidup. Mendisiplin diri dari dalam: merenungkan firman Tuhan, berdoa (1 Tim. 2:3), berpuasa dan belajar (banyak orang setia menghadiri kebaktian, tetapi tidak pernah berubah karena kurang pengetahuan). Mendisiplin diri dari luar: hidup sederhana, mendisiplin diri untuk tunduk dan taat , dan mendisiplin diri dalam melayani. Peyananan yang mementingkan diri sendiri, berfokus pada menggunakan kekuatan sendiri; menuntut penghargaan; memilih apa dan siapa yang dilayani; berdasarkan emosi dan perasaan; tidak bertahan lama; mencari pujian untuk diri sendiri. Mendisiplin diri dalam kebersamaan: saling mengakui kesalahan dan pengampunan; disiplin dalam sembah dan puji; mendisiplin diri untuk minta bimbingan dan nasehat saudara seiman; disiplin dalam perayaan bersama.
Posted on: Mon, 04 Nov 2013 03:07:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015