PRIHATIN dan DOA untuk INDONESIA-KU Mencermati berbagai - TopicsExpress



          

PRIHATIN dan DOA untuk INDONESIA-KU Mencermati berbagai fenomena yg terjadi dalam masyarakat akhir2 ini, sangat memprihatinkan. Sungguh Indonesia itu ibarat kue besar yg sangat menggiurkan dengan kandungan isi yg kaya topping lezat, membuat liur banyak orang lapar menetes dan berebut untuk menyantapnya. Maka jadilah negara ini ajang adu strategi dan taktik paling tidak dari 3 kelompok besar, yaitu kalangan akademisi, militer dan pengusaha yg ingin menjadi birokrat. Adakalanya dalam kondisi kekuatan seimbang, 3 kelompok tersebut bersatu untuk menghindari pecah perang terbuka atau demi pembagian kesempatan eksploitasi kue tersebut, namun adakalanya dalam kondisi superior-imperior, kelompok2 tersebut saling memangsa dan menjatuhkan, karena pada dasarnya hanya kesamaan kepentingan lah yg abadi mempersatukan mereka. Untuk mencapai tujuannya, segala macam sandiwara pun ditampilkan di panggung yg terbuka lebar dengan lakon pendito durno yg ditonton seluruh rakyat Indonesia. Berbagai manuver politik dilemparkan, kemampuan bargaining serta manajemen konflik dipraktekkan dan berbagai kelompok dalam masyarakat dipeta kompli, emosi dan opini publik digiring, untuk menghasilkan situasi dan kondisi yg kondusif bagi kalangannya dalam permainan catur politik yg sangat berbahaya dengan taruhan nasib ratusan juta manusia yg benar2 hidup bukan sekedar bidak2 pion lemah semata, dan kekayaan negara adalah sebagai hadiahnya. Sungguh sayang, kemampuan memanipulasi fakta, perang psikologi dan komunikasi massa juga manajemen stratak tidak diimbangi dengan kejujuran nurani dan niat melayani rakyat sebagai pengabdian makhluk pada Tuhan-Nya. Untuk kehidupan yg sangat singkat di dunia, mereka menimbun harta yg takkan habis 7 turunan, tanpa menghiraukan tangis kelaparan dan beratnya hidup mayoritas saudara sebangsanya, dan demi super ego juga ambisinya, mereka tak peduli berapa banyak yg akan terluka dan tersakiti. Belum lama berselang kita tersentak dengan penangkapan tokoh yg diharapkan menjadi penjaga benteng konstitusi. Betapa berani ia melemparkan statement untuk memiskinkan dan memotong jari koruptor, jika ternyata dirinya sendiri benar melakukan hal yg sama. Pantaslah ia menjadi musuh masyarakat No.1 dan terlepas dari ancaman hukuman yg tersedia dalam UU banyak pihak gemas ingin menghukum matinya. Kenapa demikian? Karena putusannya akan berakibat massive (luas). Dengan memenangkan calon pemimpin daerah yg memberi suap, ia telah meloloskan jalan Calon Koruptor untuk berkuasa atas rakyat suatu daerah dan memperlancarkan potensi kerugian keuangan negara. Bahkan sebelumnya ada juga statement bombastis seorang tokoh yg bersedia digantung di Monas jika korupsi. Betapa masyarakat terperangah menyaksikan terbongkarnya berbagai intriks politik perebutan kekuasaan dan praktek bagi2 proyek dalam pemerintahan dengan segala bunga2 asesori maksiat sebagai pelicin jalannya. Betapa tiada rasa malu yg tersisa JIKA para pemberi pernyataan tersebut BENAR melakukan hal serupa yg dicelanya demi menampilkan image bersih. Saat ini memang zaman edan, betapa kejujuran dan ketulusan yg merupakan mata uang universal telah menjadi barang yg teramat mewah dan mahal. Mayoritas orang tidak malu berbohong dan yg lebih parah lagi adalah tidak peduli apakah kebohongannya diketahui orang atau tidak. Persentase yg punya nilai maksimal 100 saja bisa jadi ribuan untuk mendukung bantahan, yg jika dianalisa dengan perbandingan menggunakan penyesuaian digit nol maka 1000% bisa dibaca batas bawah persentase. Rasanya JIKA urat malu sama dengan urat kemaluan mungkin sudah lama generasi manusia ini habis karena terputusnya begitu banyak urat tersebut pada manusia. Memikirkan pemilu yg semakin dekat, hati menjadi semakin miris. Maka jadilah para penonton yg sadar lelakon2 yg dipermainkan diatas panggung tersebut hanya mampu tersenyum kecut dan memanjatkan doa: Semoga pertolongan Tuhan segera turun atas bangsa ini dan doa jutaan rakyat yg tertindas serta teraniaya oleh kerakusan durno-durno tersebut diijabah oleh Sang Pencipta, sebagaimana mulai tampak dalam berbagai fenomena terungkapnya aib dan tertangkapnya para oportunis2 munafik belakangan ini, aamiin ya Robbalalamiin... Menjelang hari Sumpah Pemuda, Renungan sebelum terlelap, baiti jannati, 271013, 23: 07.
Posted on: Sun, 27 Oct 2013 16:09:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015