PSS Sleman dari Era ke Era.. Setiap tim pasti mempunyai cerita - TopicsExpress



          

PSS Sleman dari Era ke Era.. Setiap tim pasti mempunyai cerita dibalik semua era masing masing. Contoh tim seperti MU yang mempunyai beberapa era seperti eranya Eric Cantona, era David Beckham, hingga Era CR7. Jauh dari itu saya juga ingin meriviev era dari tim dari jogja yang satu ini. Merasakan atsmosfernya kembali kala itu yang tentu saja tak akan pernah terlupakan. Sedih senang kehujanan kepanasan dari stadion tridadi yang mini hingga pindah ke kota di mandala krida hingga menempati rumah baru di maguwo yang nyaman. Mereka menjadi saksi sang elang jawa mengarungi liga Indonesia. M. Eksan Era M.Eksan Era ini dibilang era saat pertama PSS menancapkan cakar elangnya di Liga Indonesia walaupun saat itu kita masi mengenal dengan sebutan Laskar Sembada. Mengalahkan pelita solo 2 - 1 kala itu pelita solo bertabur bintang dan menjadi tim elit menjadikan gubernur jogja Sri Sultan terheran melihat tim dari daerah utara yang kecil bisa sehebat itu. Dan bintang kala itu adalah striker kuat lokal nomor punggung 11 Super Eksan. Era Trio Brazil Era Trio Brazil (Deca, Anderson, Marcelo) Ini adalah era yang paling bersejarahyang pernah saya alami saat menjadi bagian dari sleman fans. saat itu PSS bagian dari sepak bola jogja hingga namanya menjadi PSS Jogja. Berkandang di Mandala Krida PSS menjadi tim yang ditakuti saat itu. Racikan maut Yudi suryata di padukan skill prima dari trio brazil didukung pemain lokal bersinar kala itu M.ansory, anton hermawan, suwitha pata, coly misrun dan bintang sleman saat itu seper Seto nurdiantoro. Saya masih ingat betul kenangan saat harus berangkat pulul 2 siang minimal untuk dapat masuk kedalam stadion, padahal pertandingan baru dimulai pukul 4. Saya yakin PSS bisa juara kala itu jika di akhir liga tidak ada stetment yang mengatakan “PSS tidak ingin juara” karena takut malah akan bangkrut mengikuti liga champion asia. Era M. Ansory Era M “Bagong” Ansory Di Era ini PSS kembali ke Sleman dan menjadi PSS Sleman. Banyak ditinggal bintangnya di era sebelumnya membuat saya kala itu kawatir tidak bisa melihat super elja seperkasa era yang lalu. Namun ternyata saya salah di stadion mini itu super elja masih perkasa di Ligina. Kiper saat itu J.Sorongan yang tampil luar biasa sepanjang musim, dibelakang ada Kahudi dan Nugroho Andrianto serta Anderson da Silva, di tengah ada pemain lincah yuniarto budi. Trio Brazil pun semakil lengkap dengan kehadiran lekke. Dan bintang yang dipuja publik Sleman kala itu adalah wing back lincah kuat dan mempunyai daya juang yang luar biasa pemain gondrong nomor punggung 26 M “Bagong” Ansory. Era SNC Era Slamet Nur Cahyo & Agus Purwoko Era Ini menjadi era terakhir saya kala itu mengikuti langkah Super Elja karena harus bekerja di kota lain. PSS kala itu sudah menempati rumah baru namun masih belum jadi di maguwo. Gaston Castano datang pertama kalinya di Indonesia menjadi tumpuan lini depan PSS kala itu. Dilini belakang dihuni pemain kuat dialah Oye Depo. Dilini tengah dihuni nama nama lokal seperti Choirul Anam gelandang bertahan, sayap kanan menggantikan peran M.Ansory dialah Agus “Grandong” purwoko dan sisi kiri wing back lincanh dan mempunyai speed mumpuni dialah Andre Yoga. Bintang saat itu adalah Slamet Nur Cahyo, hebat satu kata untuk pemain ini menjadi roh permainan PSS di masa itu. Itulah sepenggal dari beberapa kisah PSS dari era ke era yang saya rasakan atsmosfernya di masing masing era. Mungkin masi banyak cerita yang belum tertulis disini. Syal kecil bertulis PSS Yogya menjadi saksi setiap kali saya ajak nonton dari masa ke masa. Takut PSS degradasi hingga rasa bangga mengalahkan raksasa liga Indonesia kala itu menjadi kenangan tersendiri. Dengan sederet nama yang pernah membekas di hati sleman fans yang telah berjuang meneteskan keringat di jersey hijau untuk tim kecil dari utara Jogja ini.
Posted on: Mon, 01 Jul 2013 03:38:50 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015