PUISI BERANTAI ANTARA PECINTA, PEJUANG DAN PENJUAL TELUR - TopicsExpress



          

PUISI BERANTAI ANTARA PECINTA, PEJUANG DAN PENJUAL TELUR Pecinta : Saya akan membacakan puisi berjudul “BUNGA HATIKU BUNGA HATIMU” untuk gadisku yang manis. Pejuang : Aku akan membacakan puisi perjuangan berjudul “LEBIH BAIK MERDEKA DARI PADA TIDAK MERDEKA”. Penjual : Dan saya akan membacakan puisi nasib penjual telur berjudul “AKU PENJUAL TELUR” buat adikku yang suka makan telur. Pecinta : Saat bulan purnama menerangi alam Kau datang padaku sambil tersenyum manja Ku lihat samar-samar wajahmu tertimpa cahaya rembulan Begitu cantiknya bagaikan ……………………… Pejuang : Granat dan mortir berdesingan membakar perkampungan Tak pernah kukenal istilah takut Walaupun lawan banyaknya seribu kali Pedang di kanan belati di kiri, berselimpang ………………………. Penjual : Telur mas telur ….! Kubawa keliling kampung setiap hari,demi sesuap nasi. Telur merupakan bagian dalam hidupku,semua kujual Telur ayam, telur bebek, maupun telur ………….. Pecinta : Nikita Willy Kau tersenyum padaku, dan Akupun tersenyum padamu, tanda cintaku kian meraju Malam itu,perlahan kau dekatkan bibirmu ke telingaku Seraya berbisik …………. Pejuang : Merdeka…! Seluruh rakyat Indonesia harus meneriakkan kata MERDEKA….! Sekali lagi rakyat Indonesia harus meneriakkan kata …………. Penjual : Teluuuuuur…..teluuuuuur…..! Begitu aku menjajakan telur setiap hari Hujan dan panas tak menjadi rintangan Satu-satu telur kuelus sambil berkata lirih, ayamku ………….. Pecinta : Aku cinta padamu sayang….! Hatiku berbunga, kubelai rambutnya yang hitam Perlahan, kudekatkan bibirku ke …………. Pejuang : Teng berlapis baja milik Belanda Harus kita hancurkan Terlalu lama kita dijajah Terlalu lama kita disiksa Mulai detik ini aku harus ………….. Penjual : Bertelur sebanyak-banyaknya Kau telah berjasa Kadang kuperiksa ayam-ayamku Aku ingin mengetahui bagaimana telur dapat keluar Kuperhatikan ayamku dengan seksama, dan …………… Pecinta : Kupeluk dengan mesra Kau mendesah dalam pelukanku Kurapatkan erat-erat tubuhku ketubuhmu Kemudian tubuhmu …………………… Pejuang : Didorong oleh seluruh rakyat Indonesia Dengan semangat perjuangan yang membara Aku berada di barisan paling depan Dengan senapan di tangan semua musuh kutembak ……………….. Penjual : Plung…… plung…… Keluar telurnya Kuambil satu per satu dan kusimpan di …………………… Pecinta : Matamu… Terpejam dan nafasmu mendesah Kau peluk juga aku dengan mesra Ternyata kita sama-sama ingin saling ……………. Pejuang : Membunuh… Mereka yang menyerang dari jauh Majuuuuuu…! Seraaaaaang…! Aku berteriak sambil mengangkat tinggi-tinggi …………………… Penjual : Telurku… Sekarang aku dalam keadaan sedih Merenungi nasib ayamku yang sedang ……………….. Pecinta : Dimabuk cinta… Kita sama-sama menangis bahagia Matamu perlahan kubersihkan dengan ……………… Pejuang : Senapan mesin yang panas… Sepanas darahku Kembali kusambut serangan yang datang Dengan peluru-peluru yang sudah ………………. Penjual : Membusuk… Tidak laku dijual lagi Oh telurku……. Oh ayamku………….. Pecinta : Sayang… Tidak perlu disesalkan Tataplah mataku kembali dan kau………………. Pejuang : Terjang lalu hancurkan………………….. Penjual : Telurku……… telurku………………. Pecinta : Akan kudekatkan padamu Tenanglah… diamlah… Aku akan……………………. Pejuang : Merobek-robek terus Lemparkan semua yang kita punya Sambil mengucapkan……………… Penjual : Teluuuuuuuur……… teluuuuuuuur…………… Pecinta : Sayangku………………… Pejuang : Kutusuk kau sampai mati ! Aku masih punya banyak ………………….. Penjual : Telur dan ayamku………………….. Pecinta : Aku cinta padamu sayang………………. Pejuang : Sampai darah penghabisan hingga akhirnya………………… Penjual : Bertelur lagi Dan telur ayamku adalah telur ………………………. Pecinta : Kasihku ,kita kan selalu bersama ……………. Pejuang : Berjuang selamanya untuk ber………………… Penjual : Teluuuuur…… teluuuuur……… begitu aku menjajakannya setiap hari
Posted on: Sat, 06 Jul 2013 09:24:27 +0000

Trending Topics




© 2015