Pasangan Rowden Go dan Leizel May sudah membicarakan pernikahan sejak jauh-jauh hari. Mereka berencana melakukannya pada Juli mendatang, bertepatan dengan ulang tahun ke-30 Rowden. Namun, sesuatu tak dinyana tiba. Akhir Mei lalu, Rowden didiagnosis dengan kanker hati stadium 4. Penyakit itu ganas. Dokter bahkan pesimistis soal keselamatan Rowden. Ia akan segera meninggal. Kesehatannya memburuk dengan cepat. Namun impiannya tidak berubah: ingin menikahi sang kekasih, Leizel di hadapan orang-orang yang dicintainya. Ia ingin keluarganya menjadi saksi cinta mereka. Akhirnya, Juni lalu impian itu terwujud. Hanya dengan persiapan 12 jam, keluarga menyelenggarakan pesta pernikahan sederhana. Karena Rowden terlalu lemah untuk meninggalkan rumah sakit, Leizel yang mendatanginya. Wanita itu tampak cantik dengan gaun pengantin berwarna putih. Tudung tipis menutupi rambut dan wajahnya. Ia membawa buket bunga putih, sama seperti dekorasi rumah sakit yang dibuat serba putih. Di depan Rowden, ia tersenyum manis. Setelah mengucap janji suci, tanpa ragu ia melepas tudungnya dan mencium sang kekasih yang kini telah sah menjadi suaminya. Dua putri mungil Leizel dan Rowden ada di sana. Mereka tersenyum bahagia dan cantik, dengan mahkota bunga di kepalanya. Kontras dengan itu, seluruh keluarga dan kerabat yang menyaksikan pernikahan sederhana itu menangis haru. Mereka tak henti menghapus air mata dengan tisu. Pernikahan mengharukan itu menjadi syahdu. Rowden, di antara raut bahagianya pun menyiratkan sebait kesedihan. Sebab ia takkan bisa menemani anak dan istrinya. Benar saja. Sepuluh jam setelah mengatakan “I do”, ia mengembuskan napas terakhir. Rowden meninggal 11 Juni lalu, di Kota Oroquieta, Filipina. Pernikahan romantis nan mengharukannya direkam oleh saudaranya, Hasset Go dan diunggah ke YouTube pada 18 Juni lalu. Hingga kini, video itu telah disaksikan hampir tiga juta orang. youtube/watch?feature=player_embedded&v=eVocnNIgKwY#t=183
Posted on: Fri, 27 Jun 2014 02:58:00 +0000
Recently Viewed Topics
© 2015