Pemanfaatan Teknologi Asap Cair (Liquid smoke coconut) Sebagai - TopicsExpress



          

Pemanfaatan Teknologi Asap Cair (Liquid smoke coconut) Sebagai turunan dari Produk Kelapa yang Berdaya guna Manfaat dari bagian pohon kelapa salah satunya yaitu bisa dijadikan asap cair. Asap cair merupakan hasil kondensasi (Pengembunan) asap dari pembakaran tempurung kelapa. Sedangkan manfaat dari asap cair diantaranya sebagai pengganti formalin, pengawet makanan (mie, bakso, tahu dan udang), pengeras karet, penyamakan kulit, pengawet kayu, anti rayap dan desinfektan. Asap Tempurung diproses dari destilasi tempurung kelapa yang proses produksinya menggunakan peralatan dari bahan steinless steel. Produk ini berbentuk cair. Asap cair (bahasa Inggris: wood vinegar, liquid smoke) merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Produk dari asap cair tempurung ini telah dibuktikan mampu mengawetkan berbagai makanan seperti ikan, daging, mie dan mampu bertahan hingga 2 bulan. Penggunaannya pun sangat mudah yakni dengan mencampurkan asap cair dengan air untuk merendam makanan. Isu penggunaan pengawet formalin mencuat, permintaan asap cair tempurung meningkat 400 persen. Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Liquid smoke (asap cair) merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa-senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Asap cair bisa juga berarti hasil pendinginan dan pencairan asap dari tempurung kelapa yang dibakar dalam tabung tertutup. Asap yang semula partikel padat didinginkan dan kemudian menjadi cair itu disebut dengan nama asap cair. (Sources: Berbagai sumber terkait, media, data litbang, data diolah F. Hero K. Purba). Analisa kandungan asap cair menunjukkan bahwa asap cair tempurung kelapa mengandung zat-zat kimia seperti : fenol, karbonil, asam, furan, alkohol, dan ester, lakton dan polisiklik hidrokarbon. Asap cair tempurung kelapa mengandung senyawa-senyawa antimikroba dan antioksidan yang tinggi, senyawa antimokroba ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan bakteri patogen. Asap cair juga menunjukkan adanya properti antimikrobial terutama antibakterial yang sangat efektif dalam membunuh dan menghambat beberapa pertumbuhan bakteri dan antifungal. Potensi batok tempurung kelapa hanya sebagai bahan bakar, dibuat arang dan bahan kerajinan. Padahal masih ada potensi batok kelapa yang belum dimanfaatkan yaitu asap batok kelapa. Kepulan asap putih hasil pembakaran batok kelapa dapat menjadi tambahan sumber penghasilan yang cukup menjanjikan, yaitu dibuat menjadi asap cair organik atau organic liquid smoke. Potensi asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pengawet karena sifat antimikroba dan antioksidannya. Asap cair dapat dipergunakan menggantikan pada proses pengasapan ikan secara tradisional sebelumnya yang langsung diberi asap, sehingga dapat mengganggu lingkungan. Asap cair dapat digunakan pula pada food processing seperti tahu, mie basah dan bakso. Industri perkebunan, asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asapcair seperti anti jamur, anti bakteri dan anti oksidan dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan. Diharapkan potensi teknologi asap cair ini dapat lebih baik lagi dikembangkan dengan melihat potensi yang ada dalam berbagai penggunaannya. Diposkan oleh Frans Hero Kamsia Purba, MBA di Monday, February 04, 2013
Posted on: Sat, 29 Jun 2013 04:36:15 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015