Pendekar ismail, mardi & mara tunet bersama teman pendekar yang - TopicsExpress



          

Pendekar ismail, mardi & mara tunet bersama teman pendekar yang lain . 01. cerita ini di susun oleh pengarang yang tidak akan pernah tenar iyalah kasiadi. Cerita ini di pungut dari tong sampah u p t p s t n bina guna bala dewa; dilarang mengkopi atau memperbanyak cerita ini. Asalamualaikum wr wb semoga saja cerita ini bisa menarik bagi para pembaca hik hik hik #kurang kerjaan. Di suatu hari di kala orang orang sibuk mikirin pelajaran di sala satu perguruan tinggi binaguna bala dewa di gemparkan oleh murid baru dia memiliki kelebihan seperti ilmu pengawuran dia di juluki pendekar ismail memiliki jurus jurus yang tiada tandingnya, kala itu pendekar mardi di utus oleh suhunya untuk memberi petunjuk atau arahan kepada adik seperguruanya yaitu pendekar ismail memasukan paku kedalam lubang lubang yang ada di papan senjata supaya bisa menjadi rangkayan kata, Pendekar mardi berkata heh ismail cepat latih ilmumu supaya bertambah ilmu yang kau pelajari, hahaha papan apa nih kok bolong bolong, padahal papan braille tapi si ismail tidak mengetahuinya tambah papan tersebut di dudukin di buat motor motoran nderrrrrrrrrrrrrrrren nderrrrrrrrren tin tintin ngeeeeeeeeeng, tiba tiba muncul sesosok orang di hadapan ismail yang perawakanya besar langsung melancarkan teriakan haaaaaaaaaaaaaaa suara bergema kemana mana orang itu tidak lain mara tunet hening sejenak tempat itu karena teriakan yang begitu dasyatnya dengan hawa sedikit marah mara tunet berkata apa apaan itu ismail Engggak enggak enggak apa apa koooook orang aku aku aku belajar ilmu tahap awal kok suheng Oh ya baguslah kalau begitu, aku akan melatih suatu ilmu kibot maut ku dulu ya biar bisa menggemparkan jagat raya hehehehehe Iya iya iiiya suheng semoga berhasil Mara tunet langsung berkelebat pergi dari hadapan ismail Mari kita lihat mardi yang sedang melatih sinkang bersama teman teman Ada sesosok tubuh yang posisinya tertelungkup di atas dipan pembaringan, sosok itu separuh badanya tertelanjang tidak memakai baju orang itu tak lain adalah pak ajiston Pak ajiston tidak lain adalah suhu dari perguruan bina guna bala dewa.,.,.,.,., Pak ajistonn memanggil salah satu muridnya agar supaya segera menghadap dan terus memberi cara cara menyalurkan singkang ke telapak tangan Pak ajiston memanggil darma murid yang tertuwa.,.,.,.,.suwara berkumandang memanggil darrrrrrrma sini kau loh biar kita mulai pelajaran ini Darma berkata baik suhu,.,tecu di sini siap menerima pelajaran yang akan suhu berikan,, Pak ajis menjawab:.... Bagus kalau begitu mudah mudahan kamu dapat menguwasai ilmu ilmu yang setiap kali suhu berikan, baiklah kita mmulai saja ya darma, baik suhu . Darma pun mulai menggulung lengan bajunya dan mulai mengumpulkan hawa murninya ke dada lalu di salurkan ke kedua lengannya,,,, Dengan perlahan lahan tampak kedua lengan darma mengeluarkan sinar kemerah merahan dari bahu terus merembet ke telapak tangan terus ke ujung ujung jari,,,lalu telapak tangan itu perlahan lahan di tempelkan ke daerah punggung pak ajiston membuatt gerakan pembukaan yaitu gerakan sthrehen di daerah columnae fetebralis gerakan ini banyak mengeluarkan tenaga tak selang beberapa lama selesai juga jurus pertama Untuk lanjut ke jurus ke 2 darma harus banyak banyak mengumpulkan hawa murninya ke dalam dada terus di salurkan ke dua lenganya lalu di tumpukan ke jari jempol atau ibu jari,.,.,. Ibu jari darma bersinar merah seperti bara Setelah itu ibu jari yang bersinar seperti bara langsung saja di tempelkan ke titik otot satu dan darma mulai melakukan gerakan atau tekanan yang di sebut keneding dari bawah keatas terus turun ke bawah lagi begitulah terus berulang ulang ,. Hingga tak terasa peluh sebesar taik kerbo membasahi dahi sang murid,,,selesai jurus ke dua langsung saja darma menarik napas untuk mengumpulkan hawa murni & terus langsung saja melancarkan jurus ke tiga dan ke empat nama jurus ke 3 & ke 4 itu adalah digital sthroking & tapotemen Di lanjutkan dengan gerakan penutup stroking masing masing 3 kali, maka selesai sudah jurus jjurus yang di mainkan oleh darma. Lalu murid murid satu seperguruan dengan darma tak pandang laki laki & perempuan semuanya mencontoh gerakan atau jurus yang di lakukan oleh darma tadi Bab 02. Di pagi hari itu udara sangat sejuk sekali daun daun melambai lambai tertiup angin pagi Burung burung berkicau saling bersaut sautan kokok ayam jantan berkumandang indah menyambut sosok sang mentari yang akan memancarkan sinarnya dari upuk barat Butiran butiran embun yang melekat di dedaunan maupun di rumput rumput berkilau kilau indah karena tertimpah sinar sang mentari bagaikan butiran butiran mutiyara yang berkerlipan Suara kicau burung & gemersikan daun daun yang tertiup angin menambah indahnya suwasana di perguruan bina guna bala dewa Di kala itu lah orang orang mulai melakukan pekerjaan atau aktifitas sehari hari ada yang mencuci baju, membereskan tempat tidur, menyapu, & masi ada juga yang tidur tiduran Tapi suwara berisik di ruwangan dapur meng gugah semua murid murid bina guna bala dewa untuk segera bangun aroma masakan yang sangat sedap tercium oleh masing masing murit murid perguruuan itu Tak selang beberapa lama lonceng pun berbunyi teng teng teng teng teng menandakan bahwa waktunya makan telah tiba Semua murid peria dan wanita bergegas beranjak keluar dari ruwangannya masing masing menuju ke ruwangan dapur uwak biyah mulai membagikan nasi & lauk pada murid murid satu persatu dan mulai makanlah bersama sama tak lama sepeminuman teh selesai sudah acara sarapan pagi Lonceng pun berbunyi lagi teng teng teng teng menandakan pelajaran menulis & membaca kitap braille akan di mulai Pendekar mardi berkelebat pergi dengan senjata rigllet & paku pena nya menuju ruangan belajarnya sampai di ruangan itu mardi bertemu dengan sumoinya ya itu tiara Tiara memanggil mardi kak mardi hari ini kamu melatih ilmu apa Mardi menjawab aku hari ini akan memperkuwat huwekang ku supaya aku bisa mengalahkan ayup haha haha haha supaya nilai yang ku impi impikan tercapai Tiara ppun tertawa mendengarkan omongan mardi Hik hik hik semua itu tidak mungkin terjadi suheng meskipun kau peras otakmu entar yang ada kau tambah gila hik hik hik hik Wajah mardi berubah agak sedikit ke hijau hijawan karena mendengarkan omongan tiara yang sebagai sumoi nya mencela mardi yang tidak lain adalah suhengnya Alah sumoi bisanya cuma mengejek aja, jadi sumoi sendiri mau melatih ilmu apa? Jawab tiara, kalau aku mau melatih jurus jurus reflexsi supaya aku bisa mahir dalam melakukan totokan atau tekanan pada titik setiap zona yang di aliri sinkang supaya aku gampang mengalahkan dirimu hahaha Tiba tiba mardi berkata, jadi kau sebagai sumoi ku mau nantangin aku apa ilmu yang kau peroleh sudah cukup sehingga kamu berani merendahkan aku yang sebagai suheng mu Wajah tiara kadang merah kadang pucat mendengarkan omongan suheng nya otot otot dalam tubuhnyapun ikut menegang Lama sekali mereka berdiri berhadap hadapan dan bertatap tatapan sorot mata mereka seakan akan di liputi hawa sedikit pembunuhan Tiba tiba mardi hendak pergi dari tempat it baru saja melangkah 3 tindak Dengan secara tiba tiba tiara membokongnya menyerang dengan senjatanya di pegangnya kayu reflexsi erat erat lalu di tujukan ke arah titik artiriya carotis Titik itu di daerah leher samping bila titik itu terkena totokan akan mengakibatkan berhentinya aliran darah dan secara perlahan akan mati, Mardi pun mendengar desiran angin yang secara tiba tiba mengancam jiwanya terlambat saja sedikit mardi mengelak atau menghindar putuslah nyawanya, dengan cara memiringkan badanya ke samping mardi dapat mengelakan serangan & melakukan serangan balik dengan sepasang senjatanya riglet ditangan kirinya & pena besi di tangan kananya Kala itu desiran angin bersiur siur menerbangkan barang barang yang semua yang ada di sekitarnya desingan & kelontangan senjata terdengar nyaring di ruwangan itu Kini para muda mudi itu di selubungi amarah dan hawa pembunuhan yang akan mencelakakan dirinya masing masing di karenakan ucapan yang agak sedikit menyinggung bagi mereka Baju tiara yang berwarna ping atau merah muda berlambai lambai tertiup angin, begitu juga dengan mardi yang mengenakan baju yang berwarna coklat tuwa, lima jurus telah berlalu tapi diantara mereka tidak ada yang mau mengalah tambah serangan mereka semakin hebat pula Kini mereka hanya tinggal bayang bayang yang berkelebatan kesana kemari di pertandingan ini tiara kalah 2 tingkat dengan mardi, jadi bila peluh yang di keluwarkan oleh mardi sebesar besar tahi kucing maka peluh yang di keluwarkan tiara sebesar besar tahi kambing Tak selang beberapa lama pada jurus yang ke 10 mardi memutarkan riglet & pena besinya hingga tempat mereka bertanding menjadi panas,, tiarapun tak mau kalah iya mengerahkan tenaganya supaya bisa menang, tapi semua itu tidak mungkin, Pada jurus yang ke 15 mardi berteriak dan mengeluwarkan jurus selerekan membelah batu dengan posisi agak membungkuk tangan kiri di depan dahi sedangkan tangan kanan di atas pantatnya dengan gerakan megal megol lalu mardi melakukan serangan dengan hebat pula sehingga baju yang di kenakan oleh tiara terkena senjata mardi di bagian dadanya tampak sepasang payu darahnya menyembul dan mengeluwarkan darah akibat goresan senjata mardi Di waktu itu juga tiba tiba berkelebat bayangan hitam dengan secara langsung menghantam dada mardi sehingga mardi terlempar sejauh 3 depa sehingga mengucur darah kental dari mulutnya, Mardipun cepat cepat untuk bangkit langsung di hantamnya bayangan hitam itu dengan pukulan jarak jauh, tapi sebelum pukulan itu sampai bayangan hitam itu tadi masih bisa berkelit dan membopong tiara untuk kabur dari tempat itu bayangan hitam itu berlari dengan cepat sekali pertanda sinkang yang di miliki orang itu begitu tinggi, mardi tak dapat mengejarnya karena luka dalam yang di derita oleh mardi sangat berat, mardi berjalan dengan sempoyongan sambil sekali kali dia memuntahkan dara kental dari mulutnya kira kira setelah mardi berjalan 30 kilo meter dari tempatnya tadi dia bertanding mardi terjatuh pingsan dan tak sadarkan diri, kala itu mardi terjatuh di bawah pohon yang besar dan rimbun Bab 03. Di ujung jalanan sana lapat lapat terdengar suwara tak tek tak tek tak tek seperti orang memukul mukul dengan kayu setelah terlihat orang itu perawakanya sedang dengan mengenakan baju tambal tambalan ternyata yang menghasilkan bunyi tak tek tak tek itu adalah tongkat yang ada di tangan orang tersebut, tongkat itu di pukul pukulkan ke tanah sambil berjalan pelan pelan ternyata orang itu matanya buta sesampainya orang itu di bawah pohon yang besar orang itu berlindung di bawah pohon itu dia duduk disitu sambil membuka buntalanya dia mengambil botol air minum langsung di tenggaknya botol itu dan dia meminum air yang ada di dalamnya, orang itu tidak lain adalah rizki pemilik suwara tox damayanti Padahal tak jauh sekitar tiga langkah di belakang rizki terbujur sesosok manusia yang sedang pingsan Orang yang sedang pingsan itu tidak lain adalah mardi adanya dia pingsan akibat kehabisan tenaga setelah terpukul oleh orang yang berjubah hitam yang telah membawa & menyelamatkan tiara, Tak selang beberapa lama mardi siuman dari pingsanya dia pelan pelan membuka matanya sambil merasakan rasa sakit dalam dadanya yang habis terkena pukulan si jubah hitam, pandangan matanya kabur tapi mardi masih bisa melihat sosok bayangan yang sedang duduk di situ tak jauh dari dirinya, mardi hendak bangkit masih setengah berdiri dia terjatuh karena tubuhnya masi lemas Di saat mardi terjatuh riszki dapat mendengar suwara gemerisik daun daun kering Riszki berkata siapa di situ, hening sejenak tempat itu riszki pun waspada & dia mengalirkan singkang ke tongkat yang ada di tangan kananya untuk jaga jaga mana tau ada musuh yang akang membokongnya pendengaran riszki pun di pertajam Riski mendengar helaan napas orang & helaan napas itu menandakan bahwa orang itu sekarat Perlahan lahan riszki menghampiri suwara napas itu setelah dekat dengan suwara itu riszki dapat mengetahui bahwa suwara itu suwara orang yang sedang sekarat langsung saja riszki meraba orang itu dan membantu mengobati dengan menempelkan telapak tangan ke punggung dan mengalirkan sinkang ke punggung orang tersebut tak selang peminuman tuwak riszki melepaskan tanganya dari punggung orang tersebut Barulah orang tersebut bisa berbicara & bisa menggerakan badanya orang itu berkata terimakasih banyak lihiap telah membantu & mengobati saya Ah jangan begitu saya kebetulan lewat di daerah ini dan saya mendengar rintihan sohiap yang membutuhkan pertolongan dan saya hanya bisa membantu mengurangi & meringankan sakit yang ada di dalam dada sohiap, sepertinya sohiap Setop jangan sebut saya dengan pangilan sohiap karena saya hanya pemuda biasa yang belum cukup ilmu Oke lah kalau begitu jadi saya harus pangil apa Sebut saja nama saya, nama saya mardi Baiklah mardi sepertinya luka dalam yang ada dalam dirimu sepertinya luka bekas kena pukulan sinkang tingkat tinggi biasanya kalau orang yang kena pukulan seperti itu kalau tidak memiliki sinkang yang kuwat juga niscaya nyawanya takan terselamatkan Bersambung Ke halaman 02 Berhubung halaman 02 nya koyak koyak kena hujan jadi tidak bisa di terbitkan Tapi teman teman jangan kecewa masi ada saya yang akan melanjutkan cerita ini di Taut http pencinta bina guna bala dewa. Di dukung oleh pemeran cerita Mardi setiawan. M.riszki sirait. Adi sudarma. m.ayup harahap. Maratuwa hasibuwan. Tia sul tiara. Ismail hasibuwan. Efa malini perangin angin. Makmur stiawan. Riyana pasaribu. Fahri algayoy. Ali iman ritonga. Dwi stiawan ali. & saya sendiri: kasiadi berakel. #di bantu ya
Posted on: Tue, 25 Feb 2014 02:35:53 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015