Pendidikan Sastra Kita Lantas bagaimana dengan pendidikan sastra - TopicsExpress



          

Pendidikan Sastra Kita Lantas bagaimana dengan pendidikan sastra di negara kita? Sayangnya, sastra di negara kita belum maksimal benar masuk ke ranah pendidikan. Terutama sastra untuk pendidikan pelajar tingkat sekolah dasar hingga menengah atas. Pendidikan sastra masih seperti untaian berlian yang belum terasah. Berlian yang masih dianggap terlalu mahal, kalau tidak boleh disebut terpinggirkan, untuk dinikmati keindahannya. Berlian itu terus tersimpan di etalase toko perhiasan yang hanya bisa dilihat tanpa boleh menyentuhnya. Bahkan mungkin masih tersimpan di dasar lautan yang hanya bisa ditemukan oleh orang-orang yang mau berjuang menyelami samudera. Sastra di negara kita masih seperti dianaktirikan oleh dunia pendidikan. Pendidikan sastra secara formal masih menjadi salah satu materi yang diajarkan di dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan sastra seolah hanya menjadi pelengkap dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sastra dianggap sebagai hafalan belaka. Siswa mengenal novel-novel sastra seperti Sengsara Membawa Nikmat karya Sutan Sati atau Tenggelamnya Vanderwijk karya Buya Hamka, dan sebagainya karena mereka terpaksa atau bisa jadi dipaksa menghafal. Sebatas tahu judul buku dan penulisnya, serta membaca sebagian kutipan yang ada di salah satu halaman buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk sekedar berjaga-jaga kalau keluar dalam soal ujian. Ujungnya, sastra hanya berlabuh dalam aktivitas menghafal, mencatat, ujian dan selesai. Metodenya hampir sama dari tahun ke tahun, dari generasi ke generasi. Sehingga minat terhadap dunia sastra benar-benar tak terlintas dalam benak para pelajar. Pendidikan formal relatif sangat kecil dalam perannya melahirkan sastrawan. Bisa dibilang, sastrawan, penyair, dan penulis-penulis hebat besar di jalanan, bukan karena pendidikan sastra dari lingkungan formal. Padahal kalau mau melihat lebih luas, ternyata karya-karya anak bangsa justru banyak diapresiasi di luar negeri. Contohnya karya-karya Pramoedya Ananta Toer dan Buya Hamka telah menjadi bacaan wajib di negara seperti Malaysia, Cina, dan Belanda. Karya-karya mereka menjadi rujukan penting dalam memahami dunia sastra. Jadi tidak sekedar menghafal penulis dan judul karyanya saja, tapi mereka juga mengadakan kajian mendalam sehingga pelajar bisa benar-benar menyelami nikmatnya sastra. Kini sudah saatnya dunia pendidikan tidak melihat sastra sebelah mata. Sastra bukan barang langka yang hanya tersimpan di museum. Sastra bukan mahluk asing yang hanya diperlakukan sebatas pengenalan dan penghafalan identitas. Dunia pendidikan di negara kita harus sudah memisahkan sastra dari pelajaran Bahasa Indonesia, mendalami sastra secara lebih luas, melahirkan sastrawan-sastrawan besar dari pendidikan formal dan memfungsikan dengan maksimal kekuatan sastra untuk mendidik generasi dan kehidupan berbangsa. Sejatinya sastra merupakan unsur yang amat penting yang mampu memberikan wajah manusiawi, unsur-unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, harmoni, irama, proporsi, dan sumbilmasi dalam setiap gerak kehidupan manusia dalam menciptakan peradaban. Jika sastra tercerabut dari akar kehidupan manusia, maka manusia tak lebih dari sekedar hewan berakal. Untuk itulah sastra harus ada dan selalu harus diberadakan. Kembali mengutip bukunya Anis Matta, “Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani melawan ketidakadilan. Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani menegakan kebenaran. Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar jiwa-jiwa mereka hidup. Ajarkan sastra yang mengajarkan keberanian.” ================ Artikel ditulis Oleh Rahmat HM Penulis, Sastrawan, Wartawan, Dosen Jurnalistik UNPAK Bogor, Pengurus Forum Lingkar Pena, Pendiri Forum Diskusi Lingkar Study Mindset Revolution (LISMIR)
Posted on: Fri, 08 Nov 2013 13:29:20 +0000

Trending Topics



"margin-left:0px; min-height:30px;"> working in the garage, about 122 degrees in there, replacing a
Research shows swallowed vitamin B12 works just as well as

Recently Viewed Topics




© 2015