Persembahan Juara Dari Mereka yang Terpinggirkan Timnas U19 - TopicsExpress



          

Persembahan Juara Dari Mereka yang Terpinggirkan Timnas U19 memutus paceklik gelar sepakbola Indonesia selama 22 tahun lamanya. Terlalu lama kita hanya jadi penonton disaat negara tetangga kita bisa menjuarai kejuaraan di regional ASEAN beberapa kali. Terlalu lama kita menunggu saat datangnya gelar disaat negara tetangga kita sudah berlari mengejar gela-gelar lainnya. Tapi hari minggu kemarin, kerinduan akan gelar tersebut sudah terobati dengan direngkuhnya juara AFF Cup U19. Walaupun hanya kejuaraan kelompok umur, rasanya dahaga gelar juara yang kita rasakan selama ini hilang tak berbekas. Tentu hal ini menambah energi dan kekuatan untuk merengkuh gelar-gelar lainnya. Tapi tahukah bahwa raihan gelar AFF Cup U19 tersebut justru datang dari orang-orang yang sebelumnya terpinggirkan. Mereka, para pemain yang sebelumnya belum pernah terlihat dan terpantau para pemandu bakat. Mereka bukan para pemain dari klub ternama yang biasa kita ketahui atau dari SSB terkenal yang biasa menghiasi susunan timnas kelompok umur di Indonesia. Sebelum ketambahan para pemain SAD yang diikutkan oleh BTN ke timnas asuhan Indra Sjafrie, para punggawa timnas U19 rata-rata dari klub daerah yang belum dikenal. Zulfiandi berlatar belakang PSSB Bireun, sedangkan bek Sahrul Kurniawan berasal dari Persinga Ngawi. Paulo Sitanggang mewakili Persid Jember, Muhammad Fatchu Rohman diambil dari Persekap Pasuruan. Kiper Ravi Murdianto dari klub Perserang Serang sedangkan kiper Ruli Desrian berasal dari PPLP Padang. Ada juga Ilham Udin Armayn asal Ternate yang menjadi penentu kemenangan dalam adu penalti melawan Vietnam dan Putu Gede Antara, keduanya diambil dari Diklat Ragunan. Dan tentu saja sang kapten timnas Evan Dimas, yang dulu “terbuang” dari SAD karena tidak jadi diberangkatkan oleh PSSI era Nurdin Halid kala itu. Sedangkan Coach Indra Sjafrie sang arsitek timnas yang “terbuang” oleh PSSI setelah PSSI dikuasai KPSI bersama pelatih- pelatih timnas lainnya masih beruntung karena dia tidak jadi dilepas dan dijadikan sebagai asisten pelatih Mr. Blanco di timnas U19. Tapi karena sang pelatih asal Argentina tersebut tidak terima atas “penghinaan” BTN terhadap dirinya yang hanya diserahi timnas U19 yang tidak sesuai kontrak untuk menangani timnas senior, maka Mr. Blanco tidak mau menjabat sebagai pelatih timans U19. Posisi lowong timnas U19 akhirnya diserahkan kepada Coach Indra Sjafrie. Dan dari merekalah yang sebelumnya tidak terlihat dan terpinggirkan justru memberi kebanggaan berupa gelar juara AFF Cup. Gelar juara yang ditunggu-ditunggu selama lebih dari 2 dekade terakhir. Salam Olahraga Wassalam #Pesa_Pesa
Posted on: Wed, 25 Sep 2013 00:13:36 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015