REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA Hadirin - TopicsExpress



          

REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA Hadirin Rakhimakumullah…. Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko- toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu meju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata : ﺃﻥ ﻓﻰ ﻳﺪ ﺍﻟﺸﺒﺎﻥ ﺃﻣﺮ ﺍﻷﻣﺔ ﻭﻓﻰ ﺃﻗﺪﺍﻣﻬﺎ ﺣﻴﺘﻬﺎ “Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat” Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka pada kesempatan yang baik ini kita akan membicarakan remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat : 9 Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak- anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah….. Ayat tersebut diawali dengan kalimat ﻭﺍﻟﻴﺨﺶ kita kaji lebih mendalam, secara semantik : ﺍﻟﻮﺍﻭ ﻭﺍﻭﺍﻟﻌﺎﻃﻔﺔ ﻭﺍﻻﻡ ﻻﻡ ﺍﻵﻣﺮ ﻳﺨﺶ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﻤﻀﺎﺭﻉ ﻣﺠﺰﻭﻡ ﺑﻼﻡ Istinbatnya, ﻭﺍﻟﻴﺨﺶ adalah sighat amr, kaedah mengatakan : ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻷﻣﺮ ﻟﻠﻮﺟﻮﺏ “pada dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban” Oleh karena itu wajib bagi kita, saya, saudara dan kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah. Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi- generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal hadirin dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan. Jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini merdeka. Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda kita yang diabadikan oleh sejarah perjuangan bangsa. Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penug terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab ﺳﺒﺎﻥ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺭﺟﺎﻝ ﺍﻟﻐﺪ The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan datang. Dengan demikian hadirin, islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda mejeng, pemuda nangkring, tapi yang diinginkan oleh islam adalah pemuda- pemuda yang agresif, inopatif, progresif, dan produktif. Dengan demikian, dapat kita fahami apabila kita giat berkerja, rajin berusaha, dan gemar beramal artinya menuju masa depan yang cerah menjanjikan. Namun jika remaja dan pemuda malas berkerja, enggan berusaha, dan tidak mau beramal artinya menuju masa depan yang suram dan mengenaskan. Sebab : ﺍﻟﻜﺴﻞ ﻻ ﻳﻄﻌﻢ ﺍﻟﻌﺴﻞ “Insan yang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu” melainkan akan tenggelam dalam pahitnya empedu.No again without a paint tiada kebahagiaan tanpa lemah derita, tiada perjuangan tanpa pengorbanan. Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman Allah swt dalam al- Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13 Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda- pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” Hadirin Rakhimakumullah Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat tersebut dengan redaksi : ﻧﺤﻦ ﻧﻘﺺ ﻋﻠﻴﻚ ﻳﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺧﺒﺮﻫﻢ ﺍﻟﻌﺠﻴﺐ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﺼﺪﻕ ﺑﻼ ﺯﻳﺎﺩﺓ ﻭﻻ ﻧﻘﺼﺎﻥ “yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan yang benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”. Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt. Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai pempertahankan akidah dan pemuda- pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah dari pada mati bercermin bangkai. Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, kerkerja dan berkerja. Jika sikap ini yang diaflikasikan oleh para remaja dan pemuda kita maka Allah akan menjamin keberkahan bagi bangsa kita tercinta ini. Sebagaimana Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan ﺇﻋﻤﻠﻮﺍ ﻣﺎﺷﺌﺘﻢ berkerjalah sesuai dengan skil masing-masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha agar ekonomi kuat, dan oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat melanjutkan estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang. Amin ya rabbal alamin… demikian dan sekian
Posted on: Mon, 01 Jul 2013 12:20:21 +0000

Trending Topics



ht:30px;">
I shared this last year and Im doing it again this year. I
The hardest thing for me to do is to express how I feel about
A couple were sleeping on the bed. Suddenly there is a sound at
::CONGRATS TO ONE OF OUR ARTIST COMPETITION WINNERS!:: Scooter
【本日発売! 新製品カレンダー】要チェック!

Recently Viewed Topics




© 2015