Renungan Diri Oleh-oleh Inem Pulang Liburan Sepulang sholat Ied - TopicsExpress



          

Renungan Diri Oleh-oleh Inem Pulang Liburan Sepulang sholat Ied dan mendengarkan ceramah di Masjid besar Taipe, Inem diberondong dengan serentetan pertanyaan sang Nyonya yang memang super duper cerewet dan pelit. Nyonya : "Nem, dari mana saja kok jam segini baru pulang?" Tanya Nyonya ketus sambil melirik ke arah jam dinding. Inem: "Lho kan Inem tadi pagi sudah bilang sama Nyonya, kalau mau sembahyang hari raya. Nyonya lupa ya?" Jawab Inem enteng. Nyonya: "Ya aku ingat, tapi masa seharian, bukankah kalau kamu sembahyang di rumah cuma sebentar?" Tanya Nyonya lagi. Inem: " Ini beda Nyonya, selain sembahyang juga mendengarkan ceramah pak Ustadz dari Indonesia." Nyonya: " Ceramah itu apa?" Inem:" Itu lho Nya, yang seperti Suhu berbicara tentang keagamaan di Wihara Nyonya." Dengan bahasa pas-pasan Inem berusaha menjelaskan. Nyonya: " O, terus Suhu kamu bilang apa saja?" Inem: "Banyak Nya, tentang, kesabaran menghadapi pasien juga majikan, apapun yang majikan suruh harus dikerjakan dengan patuh." Nyonya: "Nah, tuh Suhumu aja ngerti, bagus itu, terus apa lagi?" Inem: "Harus bersikap dan berkata jujur, termasuk jika di tanya pihak departemen buruh, apakah kita dipekerjakan di luar job kontrak atau tidak." Nyonya: "Masa Suhumu ngomong gitu? Memang kamu pernah ngadu ya sama dia, kalau selama ini kamu aku suruh kerja di ladang? Hah!" Nyonya mulai naik pitam. Inem: " Yaelah Nya, ketemu juga baru hari ini, kapan saya ngadunya, coba?" Jawab Inem polos. Nyonya: " Terus dia ngomong apa lagi?" Inem: " Kita sebagai PLRT harus terima apapun makanan pemberian majikan, kecuali daging babi. Termasuk makanan basi berhari-hari asal tidak bikin mati." Jawab Inem sarkatis. Nyonya: " Ineeeeemmmmm...!" Teriak Nyonya dengan amarah di ubun-ubun. Inem pun buru-buru berlindung di balik punggung Nenek yang dirawatnya. Karna hanya pada Neneklah, Nyonyanya takut. TaMaT Segelak canda di kala senja. catatan hati: Sahabat, masih banyak sahabat kita di luar sana yang tak seberuntung kita. Selama 3 tahun kontrak atau lebih, mereka tidak mendapatkan liburan, bahkan untuk sekedar sholat Idul Fitri yang hanya setahun sekali. Tak jarang yang dipekerjakan di luar job kontrak. Di sawah, di ladang, di pasar, di toko atau sebagai pekerja bangunan. Tak sedikit yang tidak dikasih makan, sehingga makanan basi pun ditelan untuk bertahan. Mari bersama kita mensyukuri segala yang telah Allah beri. Menggerutu boleh saja, setelah itu eluslah dada dan beristiqfar. Mohon kekuatan, ketabahan dan keiklhasan dari Dia.
Posted on: Tue, 30 Jul 2013 09:57:06 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015