Rhythm Love By : Annisa Harmelia Yusuf Based : Song (Mirishira - TopicsExpress



          

Rhythm Love By : Annisa Harmelia Yusuf Based : Song (Mirishira Romeo to Shinderera) No Copas No Bully (Ini udah pernah mimin share di fp lain. Jadi jangan bilang kalau mimin copas) **** I didnt see you right beside me Just cant believe that i did not see But aint it funny how we grew up so close And yet we never could take the leap *** ( Nama Kamu ) POV Hai, nama aku (Nama Panjang Kamu). Panggil Aku (Nama Kamu). Aku seorang siswi kelas IX. Aku menyukai seseorang yang bernama Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Mulai dari sisi positif sampai sisi negatif. Dia seorang siswa yang tidak mencolok di sekolah. Dan suatu hari seseorang datang kepadanya. Hingga takdir memisahkan kita. Flash back (Start) Hari ini kita kedatangan seorang siswa dari luar negeri. Silahkan masuk! Perintah wali kelas, kelas IX - II. My name Salshabila Adriani. Do you call me Salsha Ucap seseorang yang bernama Salsha. Ehm, (Nama Kamu) bisakah kamu duduk didepan Iqbaal. Perintah wali kelas. I-Iya. Aku pun menuruti perintah wali kelas ku. Di belakang aku bisa mendengar mereka sedang berkenalan sembari tertawa tanpa dosa. Flash back (Stop) *** Sekarang Iqbaal selalu bersama Salsha. Hanya waktu pelajaran saja aku bisa melihat wajah nya. Iqbaal selalu memberi ku alasan bahwa aku adalah seorang ketua osis dan aku sering sibuk. Hei lihat dirinya berlari, oh sangat lucu. Ucap Iqbaal disamping ku. Hey! Hentikanlah perkataan konyol mu itu! Aku tau bahwa Iqbaal menyukai seorang Salshabila Adriani. Aku sangat polos sehingga mendukung mereka untuk berpacaran. Aku baru menyadarinya setelah aku menceritakan semua nya kepada ibunda ku. Aku pernah berkata Salsha telah menyihir pikiran mu! Iqbaal marah besar kepada ku dan ia ingin menampar ku. Aku bisa melihat bahwa Salsha melihat kejadian itu di pintu dengan tersenyum licik. Setelah seminggu kejadian itu. Terdengar kabar bahwa Iqbaal telah jadian dengan Salsha. Hatiku hanyut dalam kecemburuan yang mendalam. Hingga saat kelas sepi, aku melihat mereka tengah berciuman dengan keadaan baju mereka hampir terbuka semua. Aku menangisi semua yang telah terjadi. *** And once upon a true love that was long long ago Burning bright as a flame that we would soon let blow Now Im left all alone, slowly watching you go And broken Juliet, she cried *** Iqbaal telah menemukan cintanya. Dan pertunangan mereka akan berlangsung 2 jam lagi. Aku terlihat lesu memandang semua ini. Foto mesra mereka terpajang di depan gedung. Bella hanya tersenyum melihat ku. Tenang saja. Masih banyak yang lebih baik dari pada Iqbaal! Seru Bella kepada ku. Aku mengambil sebuah kotak merah. Isi nya adalah sebuah cincin yang dirangkai oleh Iqbaal. Dan cincin ini saksi bisu dari janji yang diberikan oleh Iqbaal. *** Flash Back (Start) (Nama Kamu ).....! Seru Iqbaal dari kejauhan. Iya ada apa? Tanya ku. Aku akan menikahi mu! Seru Iqbaal. Hey.. kita masih terlalu kecil. Ucap ku dengan rona merah di kedua pipi ku. Berikan tangan mu! Aku pun memberikan kedua tangan ku. Iqbaal segera mengambil sebuah benda dari saku celana nya. Dan memasang nya di jari manis ku. Ini bukti bahwa akau telah menikahi mu. Flash back (Stop) *** Acara pun segera di mulai. Di saat Iqbaal memakai kan cincin nya kepada Salsha. Hatiku semakin teriris. Sekarang saatnya untuk mengucapkan selamat kepada Iqbaal. Saat di atas altar aku hanya diam. Tidak ada yang membuka suara. Akhirnya aku memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu. Selamat. Aku memnyodorkan tangan ku. Terima kasih. Cincin mu bagus sekali, siapa yang memberi nya? Tanya Iqbaal tanpa ada beban satu pun. PLAK Bella menampar Iqbaal dan itu membuat suara yang nyaring. Dan bella menjadi pusat perhatian. Seharusnya kamu ingat bahwa kamu yang memberikan cincin itu. Kau terlalu bodoh!!! Kau mencintai seseorang yang belum tentu mencintai mu! Bella segera menarik ku dari gedung. Aku tidak marah dengan perlakuan Bella. Dia sahabat ku yang baik. Dirinya telah ku anggap sebagai kakak kandung sendiri. **** Never did i notice then i just cant be her And underneath all the smiles, lives a very vile Girl changing fate like posion daggers Cutting deep and taking me from pages left to write **** Terlintas sebuah ide gila di benak ku. Aku ingin mengakhiri hidup ku dan tentu juga kisah cinta ku. Aku selalu memikirkan caranya namun hasilnya nihil. Tapi aku masih ingin hidup. Aku memikirkan cara yang bagus untuk di tonton oleh Iqbaal. Dan aku menyusun semua nya. Dan rencana ini akan dimulai 3 hari lagi. Aku segera tidur. Dan tiba-tiba sebuah video chat dari Iqbaal terpampang jelas di handphone ku. Hai, sudah lama ya kita tidak berbicara. Ucap nya. Hem.. Desis ku dengan cuek nya. Kamu adalah satu-satunya sahabat yang kumiliki. Aku segera mematikan video chat itu. Dan video chat itu berakhir. Please jangan katakan itu!! 3 hari telah ku lewati dengan senyum dan tawa. Dan hari ini hari kepergian ku. Aku membawa sebuah tali, pisau dan silet. Aku memanjat dinding rumah Iqbaal. Dan segera membuka pintu kamar Iqbaal dengan kunci cadangan yang pernah diberinya. Aku menepuk tangan ku sebanyak tiga kali. Iqbaal terbangun. Iqbaal menatap ku heran. Hey, sudah bangun ternyata. Hari ini adalah hari terbaik bukan. Aku segera menunjukan silet di depan wajah ku. A-Apa yang kau lakukan? Tanya nya. Menurut mu aku akan melakukan apa. Aku segera mengiris tangan ku. Dan ke tahap inti, aku segera mengiris urat nadi ku. Tapi mengapa aku masih hidup. Aku segera mengambil pisau dan menusuk nya tepat di jantung ku. Jangan lakukan itu!! Suara itu adalah suara pengantar kematian ku. Selamat tinggal dunia! Selamat tinggal Romeo-ku! *** Iqbaal POV Jangan lakukan itu!! Teriak ku. Sekarang (Nama Kamu) tergeletak tak berdaya. Ini semua salah ku. Jika aku tidak menyukai Salsha semua ini tak akan terjadi. Aku ingat dengan apa yang di katakan Bella. Aku telah melupakan janji ku. Aku menuju rumah sakit terdekat. Aku menunggu dokter keluar. Semoga dirinya tidak apa-apa. Namun tuhan berkata tidak, (Nama Kamu) telah kehabisan banyak darah dan (Nama Kamu) tidak terselamatkan. *** Hari ini hari pemakaman (Nama Kamu). Semua orang beradatangan. Dan tentunya Salsha datang dengan senyum yang lebih kejam dari seorang penjahat. Hingga semua orang telah pergi satu per satu. Aku mencium nisan (Nama Kamu). Maaf kan aku. Tetapi jika kau tidak memaafkan aku tidak apa. Maaf telah melukai hati mu... Aku mencium lagi nisan (Nama Kamu) dan segera pergi. Seekor kucing mengahampiri ku. Dengan bola mata berwarna emerald, seperti bola mata (Nama Kamu). Kucing itu seperti berkata Aku (Nama Kamu). Aku ber reaknasi menjadi kucing *** End~ Gimana seru gak? Oh ya ini pernah di share di fp lain. Tapi judul nya beda. Judul nya still love. Jadi jangan bilang mimin copas ya! Maaf kalau ada Typo. Akhir kata,, silahkan di L+C. ;-) Min_Cha Follow admin : @Annisa_HarmY
Posted on: Sat, 08 Mar 2014 04:51:20 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015