SIRAH NABIYULLAH DANIAL Suatu hari, Raja Bukhatnezar datang - TopicsExpress



          

SIRAH NABIYULLAH DANIAL Suatu hari, Raja Bukhatnezar datang ke Baitul Maqdis dari negeri Syam. dia membunuh orang-orang Bani Israil dan merebut secara paksa kota Baitul Maqdis serta menawan banyak orang dari mereka. di antara mereka yang ditawan adalah Nabi Danial a.s. [ ﺫﻛﺮ[ )2 ( ﺷﺊ ﻣﻦ ﺧﺒﺮ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ: ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻻﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﻴﺒﺎﻧﻲ ﻗﺎﻝ : ﺇﻥ ﻟﻢ ﺃﻛﻦ ﺳﻤﻌﺘﻪ ﻣﻦ ﺷﻌﻴﺐ ﺍﺑﻦ ﺻﻔﻮﺍﻥ ﻓﺤﺪﺛﻨﻲ ﺑﻌﺾ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻋﻨﻪ، ﻋﻦ ﺍﻷﺟﻠﺢ ﺍﻟﻜﻨﺪﻱ، ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻬﺬﻳﻞ، ﻗﺎﻝ ﺿﺮﺍ ﺑﺨﺖ ﻧﺼﺮ ﺃﺳﺪﻳﻦ ﻓﺄﻟﻘﺎﻫﻤﺎ ﻓﻲ ﺟﺐ، ﻭﺟﺎﺀ ﺑﺪﺍﻧﻴﺎﻝ ﻓﺄﻟﻘﺎﻩ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﻓﻠﻢ ﻳﻬﻴﺠﺎﻩ، ﻓﻤﻜﺚ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﺛﻢ ﺍﺷﺘﻬﻰ ﻣﺎ ﻳﺸﺘﻬﻲ ﺍﻵﺩﻣﻴﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸﺮﺍﺏ، ﻓﺄﻭﺣﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﻣﻴﺎ ﻭﻫﻮ ﺑﺎﻟﺸﺎﻡ: ﺃﻥ ﺍﻋﺪﺩ ﻃﻌﺎﻣﺎ ﻭﺷﺮﺍﺑﺎ ﻟﺪﺍﻧﻴﺎﻝ ﻓﻘﺎﻝ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺃﻧﺎ ﺑﺎﻷﺭﺽ ﺍﻟﻤﻘﺪﺳﺔ ﻭﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﺑﺄﺭﺽ ﺑﺎﺑﻞ ﻣﻦ ﺃﺭﺽ ﺍﻟﻌﺮﺍﻕ ﻓﺄﻭﺣﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﻥ ﺃﻋﺪﺩ ﻣﺎ ﺃﻣﺮﻧﺎﻙ ﺑﻪ ﻓﺈﻧﺎ ﺳﻨﺮﺳﻞ ﻣﻦ ﻳﺤﻤﻠﻚ ﻭﻳﺤﻤﻞ ﻣﺎ ﺃﻋﺪﺩﺕ. ﻓﻔﻌﻞ ﻭﺃﺭﺳﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺣﻤﻠﻪ ﻭﺣﻤﻞ ﻣﺎ ﺃﻋﺪﻩ ﺣﺘﻰ ﻭﻗﻒ ﻋﻠﻰ ﺭﺃﺱ ﺍﻟﺠﺐ ﻓﻘﺎﻝ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ؟ ﻗﺎﻝ: ﺃﻧﺎ ﺃﺭﻣﻴﺎ. ﻓﻘﺎﻝ: ﻣﺎ ﺟﺎﺀ ﺑﻚ؟ ﻓﻘﺎﻝ: ﺃﺭﺳﻠﻨﻲ ﺇﻟﻴﻚ ﺭﺑﻚ. ﻗﺎﻝ ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮﻧﻲ ﺭﺑﻲ؟ ﻗﺎﻝ: ﻧﻌﻢ. ﻓﻘﺎﻝ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ: ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﺴﻰ ﻣﻦ ﺫﻛﺮﻩ. ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺠﻴﺐ ﻣﻦ ﺭﺟﺎﻩ. ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻣﻦ ﻭﺛﻖ ﺑﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻠﻪ ﺇﻟﻰ ﻏﻴﺮﻩ. ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺠﺰﻱ ﺑﺎﻻﺣﺴﺎﻥ ﺇﺣﺴﺎﻧﺎ. ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺠﺰﻱ ﺑﺎﻟﺼﺒﺮ ﻧﺠﺎﺓ. ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﻳﻜﺸﻒ ﺿﺮﻧﺎ ﺑﻌﺪ ﻛﺮﺑﻨﺎ. ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﻴﻨﺎ ﺣﻴﻦ ﻳﺴﻮﺀ ﻇﻨﻨﺎ ﺑﺄﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ، ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﺭﺟﺎﺅﻧﺎ ﺣﻴﻦ ﻳﻨﻘﻄﻊ ﺍﻟﺤﻴﻞ ﻋﻨﺎ. Disebutkan sebuah kabar tentang Nabi Daniel As. Abu Adid Dunya berkata, telah menceritakan pada kami Ahmad bin Abdul Ala Asy-Syaibani berkata: bila aku tidak mendengarnya dari Syuaib bin Sufwan, maka telah menceritakan padaku sebagian sahabat kami darinya, dari Ajlah Al-kindi dari dari Abdullah bin Abil Hudail, dia berkata: Bukhtanashar telah melatih dua singa untuk berburu dan meletakkannya di dalam kandang. Kemudian dia menggiring Danial dan melemparkannya pada binatang tersebut. Tetapi singa itu tidak mengganggunya sama sekali. Danial pun, dengan izin Allah, untuk beberapa lama tinggal di dalam kandang. Tiba-tiba -suatu saat- dia ingin makan dan minum seperti lazimnya orang-orang. Maka Allah s.w.t. memerintahkan melalui wahyu kepada Irmiya yang saat itu berada di Syam, untuk menyediakan makanan dan minuman Danial. Maka dia berakta: Ya Rabbi, aku sekarang berada di tanah suci (Baitul Maqdis), sementara Danial berada di kota Babilon di tanah Iraq. Lalu Allah mewahyukan lagi kepadanya: Siapkanlah apa yang telah Aku perintahkan kepadamu. Aku akan kirim utusan yang akan membawamu ke sana beserta apa yang kau persiapkan. Akhirnya Irmiya melaksanakan perintah tersebut dan Allah mengirim utusan yang membawanya serta makanan yang dipersiapkannya. Sesampainya di depan gerbang kandang singa; Danial berkata: Siapa ini? Irmiya: Aku Irmiya. Danial: Kenapa kau datang ke mari? Irmiya: Aku diutus oleh Tuhanmu untuk menemuimu. Danial: Apakah Dia menyebut namaku? Irmiya: Ya. Danial: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang tidak melupakan orang yang mengingatNya. Segala puji bagi Allah yang kalau ada orang bertawakkal padaNya, maka dia akan berikan kecukupan padanya. Segala puji bagi Allah yang kalau ada orang yang percaya kepadaNya, tidak akan dia pasrahkan urusannya pada yang lain. Segala puji bagi Allah yang memberikan keselamatan atas kesabaran. Segala puji bagi Allah yang telah menyingkap kesulitan kita setelah ditimpa musibah. Segala puji bagi Allah, dialah tempat kepercayaan kami, ketika kami berprasangka buruk atas amalan-amalan kami. Segala puji bagi Allah, dia tempat harapan kami, ketika semua cara tertutup di hadapan kami. ﻭﻗﺎﻝ ﻳﻮﻧﺲ ﺑﻦ ﺑﻜﻴﺮ: ﻋﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺳﺤﺎﻕ، ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺧﻠﺪ ﺑﻦ ﺩﻳﻨﺎﺭ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ ﻗﺎﻝ: ﻟﻤﺎ ﺍﻓﺘﺘﺤﻨﺎ ﺗﺴﺘﺮ ﻭﺟﺪﻧﺎ ﻓﻲ ﻣﺎﻝ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻬﺮﻣﺰﺍﻥ ﺳﺮﻳﺮﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺟﻞ ﻣﻴﺖ ﻋﻨﺪ ﺭﺃﺳﻪ ﻣﺼﺤﻒ ﻓﺄﺧﺬﻧﺎ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ﻓﺤﻤﻠﻨﺎﻩ ﺇﻟﻰ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ ﻓﺪﻋﺎ ﻟﻪ ﻛﻌﺒﺎ ﻓﻨﺴﺨﻪ ﺑﺎﻟﻌﺮﺑﻴﺔ. ﻓﺄﻧﺎ ﺃﻭﻝ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻗﺮﺃﻩ، ﻗﺮﺃﺗﻪ ﻣﺜﻞ ﻣﺎ ﺃﻗﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻫﺬﺍ. ﻓﻘﻠﺖ ﻷﺑﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ: ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ؟ ﻗﺎﻝ ﺳﻴﺮﻛﻢ ﻭﺃﻣﻮﺭﻛﻢ ﻭﻟﺤﻮﻥ ﻛﻼﻣﻜﻢ ﻭﻣﺎ ﻫﻮ ﻛﺎﺋﻦ ﺑﻌﺪ. ﻗﻠﺖ: ﻓﻤﺎ ﺻﻨﻌﺘﻢ ﺑﺎﻟﺮﺟﻞ؟ ﻗﺎﻝ ﺣﻔﺮﻧﺎ ﺑﺎﻟﻨﻬﺎﺭ ﺛﻼﺛﺔ ﻋﺸﺮ ﻗﺒﺮﺍ ﻣﺘﻔﺮﻗﺔ، ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ ﺩﻓﻨﺎﻩ ﻭﺳﻮﻳﻨﺎ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ ﻛﻠﻬﺎ ﻟﻨﻌﻤﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻼ ﻳﻨﺒﺸﻮﻧﻪ. ﻗﻠﺖ: ﻓﻤﺎ ﻳﺮﺟﻮﻥ ﻣﻨﻪ، ﻗﺎﻝ: ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺇﺫﺍ ﺣﺒﺴﺖ ﻋﻨﻬﻢ ]ﺍﻟﻤﻄﺮ[ )3 ( ﺑﺮﺯﻭﺍ ﺑﺴﺮﻳﺮﻩ ﻓﻴﻤﻄﺮﻭﻥ. ﻗﻠﺖ: ﻣﻦ ﻛﻨﺘﻢ ﺗﻈﻨﻮﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻗﺎﻝ ﺭﺟﻞ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﻗﻠﺖ ﻣﻨﺬ ﻛﻢ ﻭﺟﺪﺗﻤﻮﻩ ﻗﺪ ﻣﺎﺕ ﻗﺎﻝ ﻣﻨﺬ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﺳﻨﺔ ﻗﻠﺖ: ﻣﺎ ﺗﻐﻴﺮ ﻣﻨﻪ ﺷﺊ ﻗﺎﻝ ﻻ ﺇﻻ ﺷﻌﺮﺍﺕ ﻣﻦ ﻗﻔﺎﻩ، ﺇﻥ ﻟﺤﻮﻡ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻻ ﺗﺒﻠﻴﻬﺎ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﻻ ﺗﺄﻛﻠﻬﺎ ﺍﻟﺴﺒﺎﻉ . Berkata Yunus bin bakir dari Muhammad bin Ishaq dari Khalid bin dinar, Abul ‘Aliyah menceritakan kepada kami, ia berkata: ”Ketika kami menaklukan kota Tustar, kami mendapati di antara kekayaan istana Hurmuzan sebuah tempat tidur yang di atasnya ada jenazah seorang laki-laki yang di atas kepalanya ada Mushaf. Lalu, kami mengambil Mushaf itu dan membawanya ke hadapan ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu. Lalu ‘Umar radhiyallahu anhu memanggil Ka’b dan menyuruhnya untuk menyalinnya kedalam bahasa Arab. Dan akulah orang Arab pertama yang membaca Mushaf tersebut, aku membacanya seperti aku membaca al- Qur’an.” Maka aku (perawi) berkata kepada Abul ‘Aliyah:”Apa yang ada di dalamnya?” Dia menjawab:”(di dalamnya ada) Sejarah kalian, berbagai persoalan kalian, ucapan- ucapan kalian serta apa yang terjadi setelahnya.” Lalu aku bertanya lagi:”Lalu apa yang engkau lakukan terhadap mayat yang kalian temukan tersebut?” Dia menjawab:”Kami menggali lubang kubur pada siang harinya sebanyak tiga belas lubang secara terpisah. Lalu ketika malam tiba kami kuburkan dan kami menyamakan (bentuknya) seluruh kuburan tersebut dengan tujuan agar kami menyembunyikannya dari manusia agar mereka tidak menggalinya.” Aku bertanya kepadanya:”Lalu apa yang mereka harapkan darinya?” Dia berkata:”Jika mereka tertimpa musim kemarau mereka menampakkan tempat tidur tersebut, lalu turunlah hujan.” Aku bertanya lagi:”Engkau tau siapa orang itu?” Dia menjawab:”Seseorang yang disebut- sebut bernama Danial.” “Sejak kapan engkau menemukannya dalam keadaan mati?” Tanyaku. Dia menjawab:”Sejak tiga ratus tahun yang lalu.” Lalu aku bertanya kepadanya:”Apakah ada yang berubah pada dirinya?” Dia menjawab:”Tidak ada, kecuali beberapa helai rambut dari bagian tengkuknya. Sesunguhnya jasad para Nabi tidak hancur dilumat oleh Bumi dan juga tidak dimakan oleh binatang buas.” ﻭﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﺻﺤﻴﺢ ﺇﻟﻰ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ ﻭﻟﻜﻦ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺗﺎﺭﻳﺦ ﻭﻓﺎﺗﻪ ﻣﺤﻔﻮﻇﺎ ﻣﻦ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﺳﻨﺔ ﻓﻠﻴﺲ ﺑﻨﺒﻲ ﺑﻞ ﻫﻮ ﺭﺟﻞ ﺻﺎﻟﺢ ﻻﻥ ﻋﻴﺴﻰ ﺑﻦ ﻣﺮﻳﻢ ﻟﻴﺲ ﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻧﺒﻲ ﺑﻨﺺ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺬﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﺍﻟﻔﺘﺮﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻛﺎﻧﺖ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺃﺭﺑﻌﻤﺎﺋﺔ ﺳﻨﺔ؟ ﻭﻗﻴﻞ ﺳﺘﻤﺎﺋﺔ ﻭﻗﻴﻞ ﺳﺘﻤﺎﺋﺔ ﻭﻋﺸﺮﻭﻥ ﺳﻨﺔ ﻭﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﺗﺎﺭﻳﺦ ﻭﻓﺎﺗﻪ ﻣﻦ ﺛﻤﺎﻧﻤﺎﺋﺔ ﺳﻨﺔ ﻭﻫﻮ ﻗﺮﻳﺐ ﻣﻦ ﻭﻗﺖ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻛﻮﻧﻪ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻄﺎﺑﻖ ﻟﻤﺎ ﻓﻲ ﻧﻔﺲ ﺍﻻﻣﺮ ﻓﺈﻧﻪ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﺭﺟﻼ ﺁﺧﺮ ﺇﻣﺎ ﻣﻦ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﺃﻭ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻭﻟﻜﻦ ﻗﺮﺑﺖ ﺍﻟﻈﻨﻮﻥ ﺃﻧﻪ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﻻﻥ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﻛﺎﻥ ﻗﺪ ﺃﺧﺬﻩ ﻣﻠﻚ ﺍﻟﻔﺮﺱ ﻓﺄﻗﺎﻡ ﻋﻨﺪﻩ ﻣﺴﺠﻮﻧﺎ ﻛﻤﺎ ﺗﻘﺪﻡ. ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻯ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺻﺤﻴﺢ ﺇﻟﻰ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ ﺃﻥ ﻃﻮﻝ ﺃﻧﻔﻪ ﺷﺒﺮ. ﻭﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺟﻴﺪ ﺃﻥ ﻃﻮﻝ ﺃﻧﻔﻪ ﺫﺭﺍﻉ ﻓﻴﺤﺘﻤﻞ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺭﺟﻼ ﻣﻦ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﺍﻷﻗﺪﻣﻴﻦ ﻗﺒﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺪﺩ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ . (Ibnu Katsir berkomentar) Sanad hadits ini shahih sampai kepada Abul ‘Aliyah. Akan tetapi, jika tahun wafatnya tercatat dari tiga ratus tahun, maka dia bukan seorang Nabi, melainkan hanya seorang yang shalih. Karena, antara ‘Isa bin Maryam alaihissalam dengan Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak ada seorang Nabi pun, berdasarkan nash yang ada dalam shahih al-Bukhari. Dan jarak antara kedua Nabi tersebut (Muhammad dan ‘Isa) adalah empat ratus tahun, ada yang mengatakan enam ratus tahun dan yang mengatakan enam ratus dua puluh tahun. Dan kemungkinan tahun wafatnya (nabi Isa) semenjak delapan ratus tahun, dan ia dekat dengan masa Danial. Dan Jika keadaan Danial sama seperti kenyataan yang disebutkan (wafat sejak sekitar 300 tahun), maka mungkin ia (mayat itu) orang lain dari kalangan Nabi atau orang shalih. Tetapi dugaan yang paling kuat ia adalah Danial, karena Danial telah ditangkap oleh raja Persia dan tinggal di sana dalam keadaan terpenjara. Diriwayatkan dengan sanad yang shahih kepada Abul ‘Aliyah:”Bahwa panjang hidungnya satu jengkal.” Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu dengan sanad jayyid bahwa panjang hidungnya satu hasta. Sehingga kemungkinan ia adalah salah seorang dari kalangan Nabi terdahulu sebelum masa-masa ini. Wallohu A’lam. seterusnya Ibnu Katsir menceritakan lagi: ﻭﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ: ﺣﺪﺛﻨﻲ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺍﻟﺴﺮﺡ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﻭﻫﺐ، ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺰﻧﺎﺩ، ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻗﺎﻝ: ﺭﺃﻳﺖ ﻓﻲ ﻳﺪ ﺍﺑﻦ ﺑﺮﺩﺓ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻣﻮﺳﻰ ﺍﻷﺷﻌﺮﻱ ﺧﺎﺗﻤﺎ ﻧﻘﺶ ﻓﺼﻪ ﺃﺳﺪﺍﻥ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺭﺟﻞ ﻳﻠﺤﺴﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﺮﺩﺓ ﻫﺬﺍ ﺧﺎﺗﻢ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﺯﻋﻢ ﺃﻫﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺒﻠﺪﺓ ﺃﻧﻪ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﺃﺧﺬﻩ ﺃﺑﻮ ﻣﻮﺳﻰ ﻳﻮﻡ ﺩﻓﻨﻪ. ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﺮﺩﺓ ﻓﺴﺄﻝ ﺃﺑﻮ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻘﺮﻳﺔ ﻋﻦ ﻧﻘﺶ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺨﺎﺗﻢ ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ: ﺇﻥ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺍﻟﺬﻱ ﻛﺎﻥ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﻓﻲ ﺳﻠﻄﺎﻧﻪ ﺟﺎﺀﻩ ﺍﻟﻤﻨﺠﻤﻮﻥ ﻭﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ ﻟﻪ ﺍﻧﻪ ﻳﻮﻟﺪ ﻟﻴﻠﺔ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ ﻏﻼﻡ ﻳﻌﻮﺭ )1 ( ﻣﻠﻜﻚ ﻭﻳﻔﺴﺪﻩ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﺒﻘﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﻏﻼﻡ ﺇﻻ ﻗﺘﻠﺘﻪ ﺇﻻ ﺃﻧﻬﻢ ﺃﺧﺬﻭﺍ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﻓﺄﻟﻘﻮﻩ ﻓﻲ ﺃﺟﻤﺔ ﺍﻷﺳﺪ ﻓﺒﺎﺕ ﺍﻷﺳﺪ ﻭﻟﺒﻮﺗﻪ ﻳﻠﺤﺴﺎﻧﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﻀﺮﺍﻩ ﻓﺠﺎﺀﺕ ﺃﻣﻪ ﻓﻮﺟﺪﺗﻬﻤﺎ ﻳﻠﺤﺴﺎﻧﻪ ﻓﻨﺠﺎﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺬﻟﻚ Ibnu Abid Dunya, telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Amru bin As-Sarah, telah menceratakan Ibnu Wahab dari Abdurrahman bin Abuz Zanad dari ayahnya, dia bercerita:” Aku pernah melihat di tangan Abi Burdah bin Abu Musa al-Asy’ari radhiyallohu anhu terdapat sebuah cincin, yang pada mata cincinya diukir gambar seorang laki-laki diantara dua singa yang sedang menjilati orang tersebut.” Abu Burdah mengemukakan:”Cincin tersebut adalah milik orang yang sudah menjadi mayat itu, yang penduduk negeri ini mengklaimnya sebagai Danial. Kemudian Abu Musa mengambil cincin itu pada saat pemakamannya.” Abu Burdah mengatakan:”Kemudian, Abu Musa radhiyallahu anhu bertanya kepada ulama negeri tersebut mengenai pelukisan cincin tersebut?” Maka, mereka menjawab:”Sesungguhnya, raja yang Danial berada dalam kekuasaannya pernah didatangi oleh ahli nujum (dukun dan tukang ramal), lalu mereka berkata kepada raja tersebut:”Sesungguhnya, pada malam sekian dan sekian dilahirkan seorang anak laki-laki yang akan merongrong dan menghancurkan kerajaanmu.” Raja itu berkata:”Demi Allah, tidak ada anak kecil laki-laki pada malam tersebut kecuali aku akan membunuhnya.” Hanya saja mereka menangkap Danial, lalu mereka melemparkannya ke dalam kumpulan singa. Dan ternyata singa itu menjilatinya dan tidak membahayakannya. Kemudian, ibunya datang, lalu dia mendapati kedua singa itu menjilatinya. Sehingga dengan demikian, Allah menyelamatkannya melalui hal tersebut.” ﺣﺘﻰ ﺑﻠﻎ ﻣﺎ ﺑﻠﻎ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﺮﺩﺓ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻣﻮﺳﻰ ﻗﺎﻝ : ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻘﺮﻳﺔ ﻓﻨﻘﺶ ﺩﺍﻧﻴﺎﻝ ﺻﻮﺭﺗﻪ ﻭﺻﻮﺭﺓ ﺍﻷﺳﺪﻳﻦ ﻳﻠﺤﺴﺎﻧﻪ ﻓﻲ ﻓﺺ ﺧﺎﺗﻤﻪ ﻟﺌﻼ ﻳﻨﺴﻰ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ. ﺇﺳﻨﺎﺩ ﺣﺴﻦ . Abu Burdah menceritakan, Abu Musa berkata:”Para ulama nergeri tersebut berkata:”Maka, Danial mengukir gambarnya dan gambar kedua singa yang sedang menjilatinya pada mata cincin, agar dia tidak lupa akan nikmat Alloh dalam masalah tersebut.” sanad hadits ini hasan Sumber : ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ ﻭﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ - ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ - ﺝ - ٢ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ٤٨ - ٥٠ Kitab Bidayah wan nihayah - ibnu katsir 2/48-50
Posted on: Sat, 30 Nov 2013 17:54:40 +0000

Trending Topics



�... Il fait
3rd Semester Masters Exams For All Departments Course: Love
tyle="min-height:30px;">
Seattle | Washington, United States (North America)

Recently Viewed Topics




© 2015