SOBAT-KU (1): Lobbi rumah sakit UMM. Kami saling melempar senyum. Bersalaman, dan duduk di bangku yang ada. “Apakah kita kenal sebelumnya?” Tanyaku penasaran. “Belum bu…kita kenal di facebook hehehe. Saya mengikuti status ibu, Manusia juga” Oh ya…? Kamipun tertawa bersama, “Setiap saya membaca Manusia…terasa…saya…” Hey..hey…, “Hayooo jangan mewek doong” Potongku demi melihat matanya mulai berkaca-kaca. Kami tertawa bersama lagi. “Tapi, buku ini bukan tentang Manusia juga lho, melainkan yang bersumber dari blog saya” Jelasku. “Tidak apa, bu. Saya malah belum pernah baca Blog ibu.” Lalu sepanjang 20 menit berikutnya kami terlibat dengan obrolan yang menyenangkan. Beberapa kali tetap kulihat matanya berkaca-kaca saat aku ceritakan sebagian isi buku Kekuatan di Balik Autisme yang dipesannya. Namun tidak jarang pula dia ikut tertawa terpingkal-pingkal dengan ceritaku tentang tulisan-tulisan yang ada di buku. Heran! Seolah kami sudah lama saling mengenal. Dia masih muda. Mengenal diri sendiri. Memilih sikap tegas dalam pekerjaan. Memiliki prinsip sebagai isteri, dan menikmati dunianya. “Saya penasaran mengapa dek Wildan bisa disiplin mengerjakan tugas-tugasnya di rumah? Sementara saya kadang suka menunda.” Wow…masih merasa belum sempurna, dan tentu saja itu pernyaataan untuk mau terus berproses dan belajar. Aku senang buku ini ada padanya.
Posted on: Fri, 22 Nov 2013 10:51:06 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015