SYEKH QARDHAWI, APA MAUMU? Apakah hanya karena membela Assad - TopicsExpress



          

SYEKH QARDHAWI, APA MAUMU? Apakah hanya karena membela Assad lantas Hizbollah dan Iran berhak untuk disebut sebagai pengikut setan? Bukankah banyak juga ulama Sunni, seperti Sheikh al-Bouthi dari Syria, atau Sheikh Hammoud dari Sidon Lebanon, atau Sheikh Salahuddin bin Ibrahim Abu Arafa sang Imam Masjid Al Aqsa Palestina, yang juga membela Assad? Bahkan tentang dosa-dosa yang dilakukan Assad sendiri, baik Qardhawi maupun musuh-musuh Assad lainnya tidak pernah menyajikan data kejahatan-kejahatan Assad. "Pokoknya Assad adalah jahat. Ia membantai rakyatnya sendiri!" demikian kata para pembenci Basar al Assad tanpa pernah bisa menyajikan data kapan pembantaian-pembantaian tersebut dilakukan, dimana tempat kejadiannya dan berapa jumlah korbannya. Dan ketika mereka menyajikan fakta, ternyata hanya propaganda murahan hasil rekayasa media-media dan inteligen barat. Tentu saja Bashar al Assad memiliki banyak kekurangan. Tapi bukankah hal yang saja juga dimiliki para penguasa Arab dan Islam lainnya. Bagaimana dengan penguasa Qatar, negeri dimana Qardhawi tinggal, yang tidak lebih daripada "binatang piaraan" Amerika? Sebagaimana kita ketahui dan telah ditulis di blog ini bahwa Amerika baru saja memerintahkan Emir dan perdana menteri Qatar untuk mengundurkan diri dari jabatannya, dan dipatuhi tanpa protes. Belum lagi jika kita pertimbangkan juga dosa-dosa mereka mengikuti Amerika mengobarkan kerusakan di Irak, Libya dan berbagai negara muslim lainnya yang sampai saat ini belum pulih. Atau sikap para pemimpin Arab yang diam membisu melihat penjajahan Israel atas rakyat Palestina, saudara mereka yang malang yang selama 60 tahun hidup tertindas. Perubahan sikap Qardhawi yang begitu kontras terhadap Hizbollah, Iran dan Syria telah menunjukkan ketidak-stabilan akal dan emosi Qardhawi. Apalagi jika kita amati pernyataan-pernyataannya yang sangat emosional dan jauh dari sikap bijaksana seorang ulama besar. Ia telah menjatuhkan dirinya sedemikian rupa sehingga kini tidak lagi berbeda dengan para ulama wahabi-salafi yang mulutnya tidak bisa berhenti dari sumpah serapah. Jauh dari sifat itu adalah sikap pemimpin Hizbollah Hasan Nasrallah atau ulama-ulama Iran. Meski begitu sering dicaci dan dimaki, mereka tidak pernah membalas cacian dan makian tersebut. Jika mengecam, mereka tetap menggunakan bahasa yang santun tanpa "menunjuk hidung" yang dikecam. Bahkan kepada para pemberontak Syria yang begitu mereka benci, mereka menyebutnya dengan istilah "takfiri" alias orang-orang yang suka mengkafirkan orang lain. Kepada Amerika dan sekutu-sekutunya mereka menyebut sebagai "kekuatan arogan". Hanya Khomeini yang pernah menyebut Amerika sebagai "setan besar". Tentu saja kepada sesama muslim, walau sangat dibencinya, Khomeini tidak akan pernah menyebutnya sebagai "kafir" atau "pengikut setan". Jika kita mau bersikir jernih dengan melihat sejarah dalam perspektif yang berimbang, apa yang dilakukan Iran dan Hizbollah hanya ada 2 hal: Pertama mengangkat harkat martabat umat Shiah yang selama beratus-ratus tahun hidup dalam penjajahan, tidak saja oleh pemerintahan-pemerintahan musrik seperti Inggris dan regim Shah Pahlevi serta Saddam Hussein, namun juga oleh penguasa-penguasa Sunni. Dan yang kedua adalah membela hak-hak rakyat Palestina. Demi Allah, Hizbollah, Iran dan Bashar al Assad lebih mulia dari para pembenci mereka, yang telah mengkhianati rakyat Palestina dan kehormatan bangsa Arab dan umat muslim sedunia dengan berdiam diri terhadap sepak terjang Amerika dan Israel. Sedang mereka, Hizbollah, Iran dan Bashar al Assad adalah orang-orang yang dengan gagah berani melawan Amerika dan Israel. Tanyakan kepada sebagian besar rakyat Palestina dan Lebanon, siapa yang paling besar jasanya bagi mereka? Jawabannya adalah Iran dan Hizbollah. Bahkan para pemimpin Hamas, sekalipun mereka kini berpaling dari Iran karena tergiur oleh kekuasaan Muhammad Moersi di Mesir, tidak akan bisa membantah jasa-jasa Iran dan Bashar al Assad kepada mereka. cahyono-adi.blogspot/2013/06/syekh-qardhawi-apa-maumu.html#.Ub6_PPn7CPs
Posted on: Mon, 17 Jun 2013 07:49:36 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015