Saatnya “Mengkudeta” Cina Prestasi bulutangkis kita kini - TopicsExpress



          

Saatnya “Mengkudeta” Cina Prestasi bulutangkis kita kini mulai keluar dari fase lesu, letih dan loyo, seiring raihan gelar di beberapa nomor pada kejuaraan atau turnamen ber-kategori maksi. Dalam satu dekade ini, kita boleh mengalami stagnasi prestasi, akan tetapi paceklik prestasi yang kita alami dalam periode yang tidak singkat itu, saat ini bisa kita kikis secara perlahan namun pasti. Semangat baru pengurus PBSI di bawah komando Gita Wiryawan bisa dijadikan momentum awal kebangkitan olahraga tepok bulu kita. Para pendekar bulutangkis kita sepertinya mendapat suntikan motivasi dan obat anti lesu dari seluruh elemen masyarakat, termasuk dari kalangan elit olahraga kita. Nah, klaim kebangkitan itu semakin kasat mata, dan bukan klaim sepihak, apalagi klaim sumir. Mau bukti? Silahkan baca kabar gembira berikut ini; Kabar gembira datang dari Guangzhou, Cina, tempat berlangsungnya Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau BWF World Championships 2013. Dua gelar berhasil kita raih melalui nomor Ganda Campuran, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, dan Ganda Putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Towi/Lilyana yang bermain sampai titik keringat penghabisan, sukses menundukkan unggulan pertama asal Cina, Xu Chen/Ma Jin dengan rubber game 21-13, 16-21 dan 22-20. Melihat angka-angka tersebut, maka mudah ditebak kalau pertarungan itu sangat-lah alot dan sengit. Seakan tidak mau kalah, Hendra/Ahsan yang bermain usai laga Towi/Butet, tampil trengginas dan menang mudah dua set langsung atas pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 21-13 dan 23-21. Sukses merebut dua gelar juara dunia di Cina ibarat oase di tengah padang pasir. Bagaimana tidak, jangankan di Cina, di negara kita sendiri, pasukan Cipayung (sebutan armada bulutangkis Indonesia, mengacu pada lokasi pelatnas bulutangkis kita) selalu menjadi bulan-bulanan, tidak hanya dari Cina, tapi juga dari negara lain. Ini tanda-tanda kebangkitan. Kita semua berharap agar periode keemasan dan kejayaan yang pernah kita nikmati bisa terulang kembali. Pasukan Indonesia mulai merintis ke jalan dan arah yang tepat. Di saat Indonesia mulai menggeliat, Cina yang notabene adalah Raja dan Ratu Bulutangkis Dunia perlahan tapi pasti malah mulai masuk pada fase letih, lesu dan loyo. Sepertinya mahkota raja dan ratu mulai goyah di kepala mereka. Disenggol sedikit pasti akan jatuh. Inilah momentum yang tepat untuk melakukan pendongkelan singgasana, atau kata kasarnya, mengkudeta Cina dari tahtanya. Tanda-tanda patahnya semangat Cina mulai tampak terlihat di turnamen Singapura Super series akhir Juni kemarin, hingga di kejuaraan dunia ini. Ayo, tekan terus, biar mahkota itu jatuh dan kita siap mengambilnya kembali. Nomor tunggal dan ganda putra serta mix double sudah menjanjikan prestasi tinggi, tinggal sektor putri yang harus kita benahi dan asah terus. Sebelum saya akhiri coretan kasar ini, ada baiknya kita simak kata-kata Menpora Roy Suryo berikut ini; “Alhamdulillah, di atas target. Tapi kita tidak boleh puas dalam usaha membangkitkan puasa gelar kita.” Kapan lagi kalau bukan sekarang. Saatnya unjuk gigi mulai dari sekarang. Bravo Bulutangkis Indonesia. Kompasiana
Posted on: Tue, 13 Aug 2013 12:48:20 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015