SanaSini: Kehidupan malam = obral birahi? Malam hari adalah milik - TopicsExpress



          

SanaSini: Kehidupan malam = obral birahi? Malam hari adalah milik mereka yang mencari kesenangan duniawi. Waktunya untuk bersantai dan menikmati hidup. Misalnya saja bersuka ria di berbagai klab malam, kafe, diskotik, karaoke atau pusat hiburan lainnya. “Tetapi apakah kehidupan malam selalu identik dengan prostitusi dan obral lendir kenikmatan?” tanya seorang teman yang nampaknya sangat penasaran. Tentu saja praktek esek-esek semacam itu hanyalah sekelumit fenomena malam yang kerap ditemui dan sudah menjadi rahasia umum di masyarakat. Masih banyak hal yang bisa dinikmati selain bercengkrama dengan kupu-kupu malam. Dan tak hanya di Jakarta, coba saja Anda kunjungi Yogyakarta. Kota di Jawa Tengah yang masih memegang teguh tradisinya ini akan menawarkan kehangatan di malam hari. Kalau Jakarta punya Jalan Jaksa, Yogyakarta punya Kampung Sosrowijayan alias kampung internasional. Para turis lebih menyukai tinggal di beberapa rumah kampung tersebut, ketimbang bermalam di hotel berbintang. Sentuhan lembut dan romantis Yogyakarta, membuat orang betah menikmati kehidupan malam di sana. Ditambah dengan pesona budaya Yogya yang khas, membuat banyak orang enggan beranjak dari sana. Salah satu yang terkenal di Yogya adalah Malioboro. Kawasan ini terkenal seantero nusantara dan dunia internasional. Selain tempat perbelanjaan oleh-oleh khas kota gudeg ini, Malioboro juga dikenal dengan suasana malamnya. Suara pengamen memainkan langgam Jawa serta hiruk-pikuk mereka yang menikmati hidangan lesehan, merupakan pemandangan umum yang biasa kita nikmati di Malioboro bila malam tiba. Di sudut sana, beberapa tukang becak tampak lelap tertidur di kabin becak kesayangannya. Sementara di bagian lain, para tukang parkir asyik menghitung pendapatan hari itu. Di jalanan, motor, mobil serta beberapa becak tampak hilir mudik. Jangan harap menjumpai bis kota di sana saat matahari enggan memancarkan sinarnya. Kalau Anda enggan naik taksi atau kendaraan lainnya, jalan kaki menyusuri Malioboro asyik kok! Selain menikmati hangatnya nasi gudeg dan opor ayam, jangan lupa mampir di warung angkringan yang hanya ada di kota pelajar tersebut. Menikmati kopi tubruk dan rokok thingwe (dilinting dhewe), rokok yang dilinting sendiri dan biasanya dikonsumsi tukang becak atau pekerja kasar). Kalau ingin menikmati pertunjukan tari yang dilakukan seniman muda jalanan, datang saja ke depan benteng Van de Brooch. Sembari menikmati bajigur (minuman air jahe), kita dapat menyaksikan mereka dengan kostum hitam-hitam dan muka ‘belepotan’ arang, memperlihatkan kebolehannya. Mengunjungi Yogya rasanya belum lengkap kalau Anda tidak menunggu hingga dini hari tiba. Menyaksikan orang-orang bersepeda dengan dagangan diboncengannya, menuju pasar Beringharjo, mencoba mencari peruntungan. Kabut pagi membuat Yogya semakin indah. Tapi kalau Anda mau berdisko ria, Yogya juga menyediakannya. Tak beda dengan tempat hiburan di kota lain, diskotik di Yogya juga rawan prostitusi dan obat-obatan terlarang. Pernah terjadi, beberapa remaja ditemukan meninggal over dosis di dalam mobil dalam keadaan telanjang bulat! Aih-aih..
Posted on: Mon, 08 Jul 2013 10:46:50 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015