Saya Ingin Punya Pengalaman Gagal.... Selamat Sore Astra - TopicsExpress

Saya Ingin Punya Pengalaman Gagal.... Selamat Sore Astra Communitiers, Pada tanggal 4 – 7 September 2013, PT Astra International Tbk mengadakan kegiatan Astra Workshop Program. Dimana acara ini merupakan bagian dari program Astra 1st (baca : Astra First), yaitu salah satu bentuk dukungan Astra (CSR Program) pada dunia pendidikan. Program Astra 1st ini bertentuk dukungan dana pendidikan selama 1 tahun dan pendampingan selama 1 tahun terhadap setiap peserta agar dapat mengembangkan kompetensi non teknis. Astra 1st kali ini adalah yang ketiga dan kali ini diikuti oleh 75 peserta pilihan dari berbagai perguruan tinggi di Jawa. Pada sela-sela acara Astra Workshop Program tersebut, terdapat sesi coaching dan mentoring. Dimana setiap peserta mendapatkan kesempatan/layanan coaching/mentoring. Saya menjadi salah seorang mentor dan kebetulan mendapat satu kasus menarik. Dimana salah seorang peserta menyampaikan kepada saya bahwa dia kawatir mengalami kegagalan pada setiap aktivitas/target kegiatan yang dilakukannya. Ybs mengalami kekawatiran gagal tersebut karena selama ini ybs adalah mahasiswa berprestasi, selalu berhasil melakukan perubahan di area tanggung jawabnya, tidak ada masalah dalam berinteraksi dengan orang lain dan tahu apa yang dinginkannya. Selama ini ybs tidak pernah mengalami kegagalan yang berarti. Ybs selalu mendorong dirinya dengan keras untuk hal yang diyakininya akan berhasil. Dan cenderung menghindari hal/kegiatan yang kemungkinan tingkat keberhasilannya rendah. Hal ini dilakukannya dengan harapan, dapat tetap menjaga image positif dirinya di lingkungan. Saat saya bertanya kepada ybs, mengapa dia melakukan hal tersebut ? Ybs menyatakan karena ingin tetap mempertahankan persepsi positif lingkungan terhadap dirinya. Tetapi ybs juga menyadari bahwa perilaku tersebut sebaiknya diubah. Dia berharap lingkungan dapat mengenalinya sebagai individu yang memiliki kekurangan juga, akan tetapi ybs tidak memiliki keberanian untuk mengalami kegagalan. Saat ini ybs merasa terperangkap pada konflik, tetap menjaga image positif yang dimiliki oleh lingkungan terhadap dirinya, atau menunjukkan kepada lingkungan bahwa ybs juga bisa gagal. Ybs juga tidak ingin terus berada di bawah tekanan bayang-bayang tidak pernah gagal. Dia berharap dapat dimaklumi bila suatu waktu nanti mengalami kegagalan. Sehingga dapat menikmati apa yang dilakukannya. Saya sengaja mengangkat pengalaman salah seorang peserta Astra Wrokshop Program ini, karena mungkin ada diantara saudara-saudara Astra Communitiers, yang juga memiliki kondisi yang sama dengan salah seorang peserta program Astra 1st tersebut. Saya berencana menunjukkan kepada para Astra Communitiers, alternatif tindakan yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk mengalami kegagalan tanpa mengganggu konsep diri saudara, dan menjadikan kegagalan tersebut sebagai pengalaman berharga sehingga dapat maju lebih jauh/cepat guna mencapai tujuan hidup saudara. Beberapa gejala takut gagal yang sering kita temui adalah : - Tidak mau mencoba hal baru atau tidak mau terlibat pada proyek yang menantang - Kecemasan berlebihan atau menunda-nunda mengerjakan suatu pekerjaan tertentu - Kepercayaan diri atau penilaian diri yang rendah. Terlihat dari penggunaan pernyataan-pernyataan seperti berikut : Saya tidak cukup mampu untuk itu; Biar orang lain saja yang lebih mampu; Saya tidak cukup layak untuk jadi anggota proyek tersebut, dll. - Perfeksionis – Hanya mau mencoba sesuatu yang sudah bisa diprediksi hasilnya bagus/baik saja. Contoh orang sukses yang pernah gagal : - Thomas Alfa Edison, penemu lampu pijar (bohlam) - George Washington, presiden amerika - Walt Disney, pendiri taman hiburan, dsb Bayangkan bila orang-orang terkenal tersebut berhenti berusaha saat mereka mengalami kegagalan, maka bisa dipastikan mereka tidak akan mengalami kemajuan. Mereka mungkin saja mengalami kegagalan lebih dari sekali dan bahkan sampai berkali-kali, tetapi mereka tidak berhenti sampai mencapai keberhasil. Ada orang yang pernah gagal dan berhenti berusaha/mencoba, karena kawatir mengalami kegagalan lagi. Alhasil, tidak mencapai apa-apa. Apabila dilihat dari gejala takut gagal dan melihat orang-orang yang pernah gagal tetapi kemudian mereka berhasil. Maka dapat dikatakan bahwa yang berpengaruh terhadap keberhasilan/kegagalan mereka adalah bagaimana ybs memaknai arti kegagalan (masalah persepsi). Kita bisa melihat kegagalan sebagai ‘the end of the world’ atau kita bisa mengetahui : - Seberapa kuatnya kita, - Siapa saja teman sejati kita - Menemukan alasan baru tentang kenapa kita harus berhasil - Mendapatkan banyak insight baru - Bagaimana agar tidak terjadi kesalahan yang sama Dari pada terus menghindari (takut) suatu hal yang dapat membawa kepada keberhasilan, lebih baik mencoba hal tersebut, dengan resiko gagal tetapi ada kemungkinan juga membawa kepada kesuksesan. Terdapat beberapa cara untuk dapat mengurangi ketakutan kita akan kegagalan, antara lain : - Menganalisa secara mendalam tentang segala kemungkinan hasil yang bisa terjadi/timbul - Buat skenario terburuk dari berbagai sisi - Mengkondisikan diri untuk dapat menerima kondisi terburuk - Membuat rencana cadangan - Tetapkan target sedikit di atas optimum - Belajar untuk berpikir positif - Cari alasan yang paling baik untuk bangkit lagi bila terjadi kegagalan Memaknai kegagalan sebagai sesuatu yang positif, juga dapat mendorong saudara untuk tidak takut pada kegagalan. Contoh beberapa pernyataan positif terhadap arti kata KEGAGALAN, yaitu : - Kesempatan untuk mencoba lagi - Kesempatan belajar dan melakukan refleksi - Mengukur kemampuan diri - Kesuksesan yang tertunda - Tanda bahwa saya harus mengubah cara pandang - Pengalaman pahit yang manis - Mengerti bahwa focus kita tidak tepat Mudah-mudahan setelah saudara mengetahui bagaimana cara pandang berpengaruh terhadap ketakutan akan kegagalan dan bagaimana memaknai kegagalan secara positif bisa menjadikan kita tidak takut lagi menghadapi kegagalan. Membuat saudara berani untuk mencoba hal-hal baru yang menantang untuk membawa saudara kepada keberhasilan. Sukses untuk saudara-saudara Astra Communitiers. Salam, wietjung