Saya sering tak enak hati jika ditanya kenapa saya fanatik dengan - TopicsExpress



          

Saya sering tak enak hati jika ditanya kenapa saya fanatik dengan sebuah klub sepakbola seperti intermilan FC, jika dilihat dari statistik permainan sering kalah n utk pola permainannya juga membosankan...Haiii Guys this is my Reason (sory ta share lagi): Ada yang bilang bahwa kita menjadi tifosi sebuah klub bukan karena kita memilih tetapi karena anugerah. It’s a gift. Jadi apapun prestasi yang sedang didapat nikmati saja. Bagi saya sepakbola tak melulu soal gelar. Jika berbicara trophy nanti yang ada hanya memberi pujian saat menang dan mengeluarkan cacian saat jadi pecundang. Lebih dari itu, sepakbola juga tentang kenikmatan. Menang, draw ataupun kalah saat menyaksikan tim kita bermain itu sudah sebuah kebahagiaan. Terima kasih TVRI. Pernah ada sebuah kisah di salah satu buku yang saya baca. Ada seorang suami yang berpamitan dengan istrinya sebelum berangkat ke kantor. Kemudian sambil menyalami suaminya, istri tersebut berkata : ‘Pa, tolong tuliskan enam kekurangan saya sebagai istri, nanti pulang kantor kasih ke saya ya’. Selama di kantor suami tersebut terus berpikir. Dia mencoba menemukan kekurangan istrinya. Kemudian pada saat sudah sampai dirumah di malam hari, istrinya sudah tak sabar menantinya di pintu. Kata istrinya : ‘Bagaimana Pa, sudah kau tuliskan enam kekuranganku ?’ .’Sudah’ : kata sang Suami sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Apa yang suami tersebut keluarkan ?. Suami tersebut mengeluarkan enam kuntum mawar putih. ‘Istriku aku tak menemukan satupun kekurangan dalam dirimu. Aku mencintaimu apa adanya’. Itu jugalah mungkin sedikit ilustrasi yang menjadi prinsip saya dalam mencintai Inter. Unconditional Love. Right or wrong it’s my Inter. Ada yang bilang, teman sejati harus memberikan kritik jika teman sedang bertindak salah. Itu kalo teman. Tapi buat saya, Inter itu adalah pasangan. Soulmate. My Passion. Lebih dari sekedar teman. Tak mungkin saya katakan kejelekan pasangan saya dimuka umum. Kalaupun ada kritik akan saya sampaikan secara pribadi. Atau cukup simpan dalam hati. Tak perlu harus mengumbarnya hingga bahkan dengan kata-kata yang kasar dan kotor. Pasangan itu ibarat saya sendiri. Mengejeknya sama saja dengan menjelekkan nama saya sendiri. Prestasi memang bisa naik turun. Dan semua ada saatnya. Ada masanya. Masa sepakbola indah gaya Real Madrid berganti dengan era catenaccio Helenio Herrera milik Inter. Grendel Inter hilang masanya saat kalah oleh total football era Johan Cruyff di Final Piala Champion 1972. Kemudian total football dibilang mati ketika Belanda kalah dari Jerman Barat saat Final Piala Dunia 1974. Dan sekarangpun Barcelona yang dibilang klub dari planet lain harus menjadi bahan tertawaan karena kalah agregat 7-0 dari Bayern Muenchen dalam semifinal Liga Champion musim ini. Tak ada yang abadi. Kalah menang tak lebih dari sebuah siklus. Kini saatnya untuk kembali menikmati Inter seperti saat saya pertama kali menjadi Interista. Dari sebuah klub yang menjadi cemoohan bahkan nyaris degradasi menjadi klub pertama di Italia yang mendapatkan treble winner. Sebuah pencapaian yang hebat tak terkata. Dari ratusan bahkan mungkin ribuan klub di Eropa hanya enam klub yang telah mampu mencapainya. Dan Inter adalah salah satunya. Hebat khan. Inter juga menjadi salah satu dari lima klub di liga besar eropa (Spanyol,Inggri s,Jerman dan Italia) yang belum pernah degradasi ke kasta yang lebih rendah. DNA Serie A. Semoga Inter tetap bertahan dengan pilihannya untuk mengutamakan pemain muda bersama pelatih muda juga. Barcelonanya Josep Guardiola juga sempat berada dalam kondisi kritis di musim pertama sebelum menjelma menjadi kelompok para alien. Salah satu alasan David Moyes terpilih untuk gantikan Sir Alex Ferguson adalah karena dia menomorsatukan pengembangan pemain usia muda. Borussia Dortmund juga dapat menjadi contoh yang baik bagi modifikasi filosofi Nerazzurri. Tetap semangat! Pain is temporary but Pride is forever. Forza Inter !!!
Posted on: Mon, 29 Jul 2013 03:33:33 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015