Sebelumnya Selanjutnya Forum Aswaja Memberantas Kebodohan Jemaat - TopicsExpress



          

Sebelumnya Selanjutnya Forum Aswaja Memberantas Kebodohan Jemaat Sawah (SALAFY/WAHABY) -Janganlah MENYEMBAH kuburan! +Setahu saya, hanya mereka yang nalarnya bersumbu pendek yang selalu menilai negatif-justifikatif orang lain! -Tak perlu merayakan mawlidurrasul, karena akan MENGKULTUSKAN beliau! +Pobhia-mu terhadap sesuatu, kawan, takperlu kau paksakan pada orang lain! -Merayakan mawlid? Tak usah! Apa kalianakan menuhankan Muhammad sebagaimana Nasrani menuhankan Isa? +Seberapa hebatnya dirimu, sehingga kauremehkan akal jernih kami dalam mencintai Baginda Rasulullah? -Ah, dasar kelompok yang MEMPERTUHANKAN KIAI! +Baiklah, maaf, saya malah curiga panjenengan mempertuhankan AGAMA, bukan mempertuhankan Allah! -Bayi yang baru lahir tak perlu diadzani dan diiqamati. Hadisnya Dhoif, bahkan adayang menilai Mawdlu! +Wahai ibunda, lebih baik mana; kalimat mulia nan syahdu atau ocehanmu yang pertama kali didengar telinga buah hatimu?! -Itu tidak ada dalilnya. Bidah Dholalah! + Sudah berapa ribu kitab yang kau baca, sahabatku! Berapa ratus ulama yang kau cucup ilmunya? Bukankah lebih bijak tatkala kau katakan BELUM MENEMUKAN DALIL-nya! -Tashawwuf, sufi, thariqah dan semacamnya itu bikin umat Islam pemalas. Jumud. Akhirnya gampang dijajah kaum kafir! Paham? +Saya memahami ucapanmu, sahabatku. Tapi tidak memahami LOGIKA-mu. Sebutkan saja jumlah perlawanan terhadapkolonialisme yang dilakukan pengamal tarekat di berbagai negara dalam puluhan kurun. Tolong, sebutkan, sebutkan 5 saja! Masih berkilah, sebutkan minimal 50 nama muhadditsin dan fuqaha yang merupakan sufi-sufi besar! Saya kira cukup sebagai panduan narasi historismu yang tendensius-justifikatif. Saya tidak menuduhpanjenengan dungu, tapi saya kira panjenengan bisa memahami ucapan saya. -Kita harus kembali ke al-Quran dan Assunnah! + Kembali?! Kami bahkan tidak pernah MENINGGALKANNYA, mengapa harus KEMBALI?! -Ikuti Manhaj Salaf! +Selama ini pegangan kami, guru-guru kami, juga karya para ulama Salaf! Sanad guru-guru kami juga terkoneksi secara valid dengan ulama penulisnya. Mengapa harus menjadi makmum madzhab Salaf versimu?! -Laknat Allah bagi pelaku bidah seperti kalian! + Kami, ya, kami, maaf, selalu me-WASPADA-i siapapun yang mengaku memperjuangkan KEBENARAN, tetapi mulutnya menyemburkan kalimat laknat, caci-maki, dan kutukan terhadap saudara seiman! --- Setelah membaca dialog di atas, bagi panjenengan yang mau menanam bibit nasehat menggunakan kalimat normatif, seperti Mengapa perkara seperti ini dipersoalkan?! Kapan umat bersatu jika terus seperti ini? Ya Akhy, istighfar! MasyaAllah, bukankah kita saudara seiman?! Bertaubatlah ya akhy! .......dan nasehat lainnya, saya sarankan, agar menyimpan kalimat tersebut di brankas, karena saat ini saya hanya butuh suplai eskrim Magnum. Sesederhana itu, kawan! -- Allahu Alam -- Salam, antek Kamerun-Djibouti-KongoAda sebuah berita lama, tapi cuku menarik. Seperti pernah dilansir oleh Liputan6, bahwa Sekolah Dasar Al Albani Matesih dan Sekolah Menengah Pertama Al Irsyat Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, tidak mewajibakan para siswanya untuk hormat kepada merah putih. Pihak sekolah menyatakan tak pernah melarang atau mengajarkan para siswanya untuk menghormat pada bendera merah putih. Sebagian siswa serta guru menolak hormat pada bendera merah putih karena keyakinan pribadi masing-masing dan pihak sekolah tidak dapat mencampurinya. “Sebagian kaum muslimin ada yang berpendapat hormat bendera itu tidak haram, sebagian dari kaum muslimin beranggapan tidak boleh,” kata Heru Ichwanuddin, Kepala SD It Albani, Senin (6/6). Sementara Sutadi, Kepala SMP Al Irsyad, menyatakan tidak hormat bendera karena bagian dari keyakinan sebagai muslim. “Kalau kami hormat bendera berarti telah bertentangan dengan keyakinan kami, yaitu telah melakukan suatu kemusyirikan kepada Allah SWT,” ucapnya. Sikap kedua sekolah yang menolak hormat pada bendera merah putih dengan dalih keyakinan ini amat disayangkan Kepala Kantor Kementerian Agama Karanganyar Juhdi Amin. Pihaknya menilai kedua sekolah tersebut mengadopsi Timur Tengah dan tindakan itu salah. Untuk itu, pihaknya akan mengundang kedua pihak sekolah tersebut untuk duduk bersama membahas permasalahan ini.(BOG) Sekolah ini sudah keracunan wahabi. Sudah akut malah. Bukan anak-anaknya yang salah, tapi guru-gurunya yang lagi mabok.Anak-anaknya bahkan perlu kita kasihani, karena di usianya yang masih kecil sudah teracuni oleh teologi horor yang sudah ketinggalan zaman. Mungkin mereka gak pernah baca siroh nabawiah bahwa dalam perang tabuk, 3 sahabat Rosul mempertahankan bendera mati-matian agar tidak jatuh ke tangan orang Romawi. Akan tetapi mereka tidak menuhankan bendera itu, melainkan hanya mempertahankannya.Bahkan dalam setiap peperangan selalu ada tanda dalam bentuk bendera? Nah, apakah saat zaman nabi adanya bendera dipermasalahkan?
Posted on: Thu, 07 Nov 2013 04:04:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015