Sekitar 3 bulan ini aku melakukan diet dengan memantang beberapa jenis bahan makanan. Hal ini yang menjadikanku cerewet untuk urusan makanan. Aku tak minum air es dan minuman dingin, juga tak minum soda juga minuman dalam kemasan, misalnya teh kotak, teh botol, root beer, fanta, dan sebagainya. Aku juga berusaha seminimal mungkin mengkonsumsi makanan dalam kemasan, misalnya indomie, keripik dalam kemasan, nugget, sosis, dan sebagainya. Bahan-bahan pengawet serta bahan kimiawi yang terkandung dalam makanan tersebut juga tak baik untuk tubuh. Pernah aku “kecolongan” makan bihun instan dalam kemasan. Bahan tepung beras dan tepung sagu dari bihun tak jadi masalah, karena secara genetika sebagai orang Indonesia, tubuh saya bisa dengan mudah menyerap bahan tersebut. Yang jadi masalah adalah bumbu dari bihun instan tersebut yang mengandung bahan-bahan kimia juga msg. Baru setengah makan saja sudah pusing, dan selesai makan ternyata tensi darahku mencapai 163 / 158. Aku juga memantang makanan yang terbuat dari tepung terigu, mulai roti, kue-kue lebaran, mie, gorengan pinggir jalan, sampai dengan ayam goreng McD (karena tepung berbahan dasar terigu) termasuk minyak bekas menggoreng makanan dengan bahan terigu. Bahan tepung terigu diusus bersifat melapisi usus manusia (berbeda dengan orang bule yang secara genetika memang makan berbahan terigu sehingga tak masalah). Akibat lapisan itu adalah tidak optimalnya penyerapan zat-zat makanan yang kita konsumsi (makan untuk nikmat? Makan untuk kenyang? Makan untuk sehat?) Itu sebagian kecil pantangan yang aku lakukan selama ini, dan masih banyak pantangan lain, misalnya: daging kambing, jerohan (usus, hati, jantung, paru-paru), semangka, nangka, coklat, gambas, membatasi penggunaan kecap, tape, makanan fermentasi, dan ada lagi beberapa yang lain. Juga pola makan secara teratur, makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Tubuh kita membutuhkan 3 macam asupan, makanan (padat), minuman (cairan) dan oksigen (udara). 1/3 perut berisi makanan padat, 1/3 lagi berisi cairan dan udara. Keseimbangan isi perut manusia akan mempengaruhi kinerja tubuh. Jika berlebihan salah satu dari dua yang lain akan menimbulkan penyakit.
Posted on: Fri, 06 Sep 2013 07:24:20 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015