Selamat pagi... Ketika sebuah Negara dideklarasikan (apakah itu dg perebutan, dgn perjuangan rakyat, diberikan oleh penjajah, atau proses komunalisasi), demokrasi menjadi bayi kecil mungil yg tak bedaya. Kenapa? karena demokrasi memerlukan substansi pengalaman, memerlukan kedewasaan bernegara, memerlukan proses memahami inti kontrak social kerakyatan, demokrasi membutuhkan pengetahuan rakyat tentang aspek keterwakilan. Saya ingin mengatakan bahwa demokrasi hanya bisa terbentuk jika rakyat telah mememiliki pengetahuan yang baik tentang bernegara. Itu bisa terjadi jika pendidikan rakyat tumbuh secara signifikan dg parameter berkurangnya tingkat buta huruf dan tentu yg paling penting adalah rakyat yang melek terhadap informasi apakah melalui media atau sarana lainnya. Ketika bayi demokrasi baru lahir, disana akan terdapat pemimpin yg mendominasi (baik secara diktatorial maupun kharisma), dengan tumbuhnya pendidikan di tengah-tengah rakyat, proses demokrasi akan semakin rasional, tentu dominasi pemimpin semakin berkurang krn semua keputusan ada pada suara terbanyak. Oleh karenanya, tentu kita tidak ingin meremehkan proses pembangunan bidang pendidikan, karena kunci keberhasilan demokrasi adalah pada pendidikan rakyat yang merata. Ketika rakyat kenyang akan makanan dan nutrisi fisik, dia memerlukan makanan atau nutrisi jiwa yaitu pendidikan, informasi serta memahami proses politik. Ini merupakan hukum berbangsa dan bernegara yang tak terelakkan. Maka dengan pendidikan yang baik serta kesejahteraan yang meningkat, rakyat hanya akan menilai pemimpin dari parameter visi, misi, dan rekam jejak yang telah dilakukan seorang calon pemimpin, bukan dari bagi-bagi sembako, serangan fajar, atau imbalan materi lainnya.... Yok kita bangun dunia pendidikan agar anak cucu kita mampu berdemokrasi secara benar dan rasional.... Salam perjuangan... Yok menata Indonesia, rumah kita bersama...!
Posted on: Wed, 14 Aug 2013 00:18:35 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015