Selamat pagi all, selamat Sabat. Renungan pagi ini tiba di buku - TopicsExpress



          

Selamat pagi all, selamat Sabat. Renungan pagi ini tiba di buku Kidung Agung. Buku ini adalah sebuah buku unik dlm Alkitab krn banyak dijumpai ekspresi2 cinta layaknya org yg sedang "mabuk cinta" atau sedang "kasmaran". Lebih unik lagi dibuku ini tdk pernah dijumpai kata Allah atau Tuhan disana. Awalnya org Yahudi ragu utk memasukan buku ini sbg bagian dari Kitab Suci sampai akhirnya seorg Rabi bernama Akiba menafsirkan buku ini sbg "permenungan pernikahan antara Yahweh (Allah) dgn bangsa terpilih (Israel)." Selanjutnya buku ini menjadi bacaan resmi yg dibaca dirumah ibadat selama pesta Paskah bagi org Yahudi. Dlm Konteks mempelai Pria adalah Allah & mempelai wanitanya adalah Israel atau Umat Allah dewasa ini, maka mari kita renungkan ungkapan yg terdapat di pasal 2:16 ketika ALLAH (mempelai Pria) berkata, "KekasihKu kepunyaanKu & Aku kepunyaan dia...". Barangkali bukanlah sesuatu yg sulit utk meyakini bahwa kita umatNya adalah milik Allah tapi yg sulit justru meyakinkan diri kita bahwa Dia adalah "milik" kita. Mengapa demikian? Ya, krn realitanya tdk demikian. Jika ditanyakan org, "apa saja milikmu, apa saja asetmu? Lebih mudah kita menunjukkan rumah kita yg megah, lebih gampang dipamerkan mobil kita yg baru, lebih senang ditunjukkan istri kita yg cantik atau suami kita yg ganteng, atau lebih "pede" kita tunjukkan penampilan fisik kita, atau lebih bangga kita ceritakan status kita, ataupun titel atau gelar2 akademis atau jabatan2 duniawi kita. Dan mungkin semuanya itu wajar bagi kita. Mungkin krn Allah "tdk lebih berharga nilainya" dari hal yg diatas sehingga, kita tdk pernah merasa "terburu2 mencariNYA", kita tdk siapkan waktu khusus bertemu denganNYA. Tidak ada sejumlah uang yg dipersiapkan khusus utk diserahkan kepadaNya. Tidak ada upaya maksimal utk mempersiapkan diri kita & keluarga kita untuk bertemu dgnNYA. Tidak ada rasa takut sedikitpun jika kita terlambat ke gereja, tdk ada kecemasan sedikitpun jika kita terlambat mengikuti acara2 di gereja, atau tidak sempat memberi persembahan & persepuluhan, bahkan tidak menganggap sebagai persoalan penting jika kita lupa membaca firmanNya atau berdoa kepadaNya. Mengapa demikian? Ya, Krn sesungguhnya bagi kita "Dia bukanlah figur special". Dia tidaklah menjadi "Kepunyaan kita yg paling istimewa". Prinsipnya adalah "apa yg diistimewakan, itu selalu akan diperhatikan, dijaga, dirawat, dihormati, disimpan, diperlakukan khusus". Nah begitulah yg terjadi jika Allah bukanlah "kepunyaan kita yg istimewa." Itulah yg terjadi jika Yesus bukanlah "asetku yg paling berharga, KEPUNYAANKU yg paling istimewa dlm hidup ini". Saat Hizkia tdk lagi memandang betapa istimewanya Allah itu bagi hidupnya, maka ketika org2 Babilon datang ke istananya, justru yg ditunjukkan adalah "isi istananya" gantinya Allah. Saat Allah bukanlah yg terutama bagi Ananias & Safira, sebagian uang nazar mrk, disimpan & tdk diserahkan sepenuhnya kpd Allah. Saat Allah tdk dikenal oleh Nebukadnezar, maka dia menyuruh org menyembah patung yg dibuatnya utk menghormati dirinya & bukan kpd Allah yg benar yg lebih layak dihormati manusia. Saat Allah tdk lebih berharga dari hartanya, maka orang muda yg kaya itu, langsung berbalik & meninggalkan Yesus, saat Yesus berkata, "Juallah hartamu & bagikanlah itu kpd org miskin, kemudian ikutlah Aku." Org2 ini adalah org2 yg "tdk memandang Allah sbg milik mrk yg paling berharga atau sbg aset yg paling istimewa dlm hidup mrk. Itu sbabnya Dia "dipinggirkan", Dia "dinomor duakan". Tapi bagaimana dgn Zakheus, "hartanya tdk ada artinya" dibandingkan dgn "pengenalannya akan Yesus", atau Paulus, "hidupnya tdklah lebih berarti daripada Mengenal Yesus," atau Maria yg menuangkan minyak narwastu yg mahal itu? Baginya "harga dirinya, tdk lebih bernilai daripada nilai pengenalan akan Yesus." Ingat ayat hari ini saat kita akan berbakti kpdNya, "Kekasihku kepunyaanku & aku kepunyaan Dia" marilah jadikan Dia kepunyaan, atau harta yg paling berharga yg kita miliki dlm hidup ini, melebihi segala-galanya sehingga kita selalu memberikan kepadaNya apa yg TERBAIK DARI DIRI KITA. Krn Dia telah memberikan YANG TERBAIK DARI DIRINYA. Ingat penggalan syair lagu ini, "karnamu Ku bri hidupku, apa yg dibrimu? semuanya Aku tinggalkan, apa kau tinggalkan? Krnmu semua Ku tanggung, apa yg kau tanggung? GOD bless us all, selamat pagi dan selamat Sabat. :)
Posted on: Sat, 24 Aug 2013 00:06:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015