Semarang gudangnya kiper bertalenta SEMARANG - Melewati - TopicsExpress



          

Semarang gudangnya kiper bertalenta SEMARANG - Melewati dua pertandingan di babak penyisihan grup Piala AFF 2013 dengan kemenangan, penggemar bola di Indonesia tengah dilanda demam Timnas U-19. Publik Semarang pantas bangga karena satu pilar Timnas, kiper Ravi Murdianto berasal dari kota ini. Menurut asisten pelatih Timnas U-19, Eko Purjianto, sebenarnya terdapat dua kiper Semarang yang masuk pantauan. Selain Ravi, satu lagi yaitu Awan Seto Raharjo. Awan tidak masuk tim inti karena masih terlalu muda. Usia Pemain Terbaik pada Kejuaraan Pelajar Asia 2011 itu saat ini baru 17 tahun. "Untuk posisi kiper, usia sangat berpengaruh karena ini menyangkut mental. Jadi kalau tekniknya sepadan, kami pilih yang lebih senior," ujar Eko Purjianto kepada Tribun Jateng beberapa waktu lalu. Ravi merupakan jebolan Pusdiklat ragunan. Saat ini ia tercatat sebagai pemain klub Divisi 1, Perserang Serang. Sedangkan nama Awan sangat akrab di telinga pecinta bola Semarang sejak tahun 2009 saat ia berusia 12 tahun. Saat itu ia merupakan andalan tim PSSI Semarang di ajang Danone Nations Cup. Mereka keluar sebagai juara di tingkat nasional hingga melangkah ke putaran dunia di Afrika Selatan pada 2010. Hasilnya, Awan dkk finis di peringkat keenam. Selanjutnya, Awan tergabung di tim Liga Pendidikan Indonesia (Lipio) SMP 4 Semarang yang menjadi runner up nasional tahun 2011. Pada tahun yang sama ia terpilih sebagai pemain terbaik saat Indonesia menjuarai Piala Pelajar Asia di Thailand. Awan sempat mengenyam pendidikan bola di Uruguay bersama Tim SAD. Setelah SAD dibubarkan, ia masuk Timnas U-19. Semarang ternyata memang sangat kaya kiper bertalenta. Selain Ravi dan Awan, masih ada nama Daryono yang saat ini merumput bersama Persija Jakarta, kemudian Ivan Febriano yang musim ini menjadi kiper ketiga PSIS Semarang. Sebelumnya, Ivo Andre memukau perhatian saat menjadi kiper utama Tim Jateng yang memecahkan kebuntuan prestasi daerah ini selama 30 tahun lamanya dengan meraih medali perunggu PON XVIII/2012. Ivo sempat akan dipinang PSIS, namun ia memilih bertahan di klub lamanya, PS Siak. Di masa lalu, manakala PSIS menjadi juara Perserikatan tahun 1987, yang mengawal gawang Mahesa Jenar juga kiper asli Kota Lumpia yakni FX Cahyono. Saat ini, ia masih mengabdikan diri di dunia kulit bundar dengan menjadi pelatih kiper. Diantaranya pernah bersama klub Persibo Bojonegoro dan Persipur Purwodadi. FX juga memiliki akademi kiper yang didirikan pada 2010. Di era akhir 1990-an hingga tahun 2000-an, siapa tak kenal Kurnia Sandy. Mantan kiper timnas ini juga lahir dan mengenyam pendidikan dasar sepak bola di Semarang. Ia malang melintang di sejumlah klub ternama seperti Pelita Jaya, Arema, Persebaya, Persik dan Mitra Kukar. Pelatih kiper PSIS musim ini, Budi Cipto mengungkapkan, banyaknya bakat penjaga gawang dari Kota Semarang harus dikelola dengan baik. "Saat ini banyak sekali kiper muda berbakat dari Semarang. Ke depan PSIS takkan kekurangan," ujarnya.
Posted on: Sat, 14 Sep 2013 03:57:11 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015