Senin,5 Agustus 2013 Bacaan Pertama: Bil. 11:4b-15; Mazmur: Mzm. - TopicsExpress



          

Senin,5 Agustus 2013 Bacaan Pertama: Bil. 11:4b-15; Mazmur: Mzm. 81:12-13,14-15,16-17; Bacaan Injil: Mat. 14:13-21 Perayaan: Pemberkatan Gereja Basilika Santa Perawan Maria Mat 14:13-21 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Shalom teman-teman, Berikut ini sebuah anekdot tentang kebaikan Tuhan: The story is told of a wonderful, elderly, christian lady. She had very little money and lived in a rundown house, but she was always praising the Lord. Her only problem was with the old man who lived next door. He was always trying to prove to her that there was no God. One day, as the old man was walking by her house, he noticed the woman through an open window. She was kneeling down in prayer, so he crept over to the window to see if he could hear. She was praying, " Lord, you’ve always given me what I’ve needed." She prayed. "And now you know that I don’t have any money, and I’m completely out of groceries, and I won’t get another check for a week." She continued, "somehow, Lord, can you get me some groceries." The man had heard all he needed. He crept away from the window and ran down to the grocery store. He bought milk, bread, and luncheon meat. He ran back to the woman’s house carrying the groceries. He set the bag down on by her door, rang the doorbell, and hid beside of the house. You can imagine how the woman reacted to seeing the bag of groceries. She threw her hands over head and began praising the Lord. "Thank you Jesus," she shouted. "I was without food and you provided the groceries." About that time the old man jumped out and said, "I’ve got you now." She was too busy shouting thank yous to Jesus to pay any attention. "I told you there was no God," the old man said, " it wasn’t Jesus who gave you those groceries it was me." "Oh no," the woman said. "Jesus got me these groceries and made the devil pay for them." (sermoncentral/illustrations/illustrations-about-god-provides.asp) Dari bacaan injil, bacaan pertama, dan anekdot diatas, kita dapat mengambil beberapa pelajaran: 1. Jangan meremehkan Tuhan Tuhan sanggup menggandakan lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang lebih. Tuhan juga dapat menggunakan siapa pun untuk memberkati kita. Pada saat kita melihat keadaan kita, banyak dosa, keterbatasan dan kelemahan-kelemahan yang harus kita perbaiki. Tapi jika kita mau menyerahkan apa yang terbatas yang kita miliki kepada Tuhan, Ia sanggup melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dalam hidup kita. Trust the past to God’s mercy, the present to God’s love, and the future to God’s providence (St. Augustine of Hippo). 2. Bersyukur selalu akan setiap berkat Tuhan Dalam bacaan pertama diceritakan bagaimana bangsa Israel bersungut-sungut karena mereka bosan makan manna setiap hari dan rindu makan daging seperti waktu mereka masih didalam jajahan bangsa Mesir. Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan bangsa Mesir dan menyediakan makanan untuk bertahan hidup sampai ke tempat tujuan, namun bukannya bersyukur bangsa Israel malah bersungut-sungut. Karena sering bersungut-sungut seperti itu, perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian yang seharusnya dekat menjadi makan waktu sangat lama. Kita pun sering lupa akan penyertaan dan berkat-berkat Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. Ada suatu pernyataan yang berkata seperti ini: "I used to complain because I had no shoes, until one day I met a person with no leg." Kalau kita mau membuka mata hati kita, kita akan menyadari banyak sekali berkat Tuhan dalam hidup kita. Seperti janjiNya dalam Mazmur hari ini, "Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya." Tuhan selalu menginginkan yang terbaik untuk kita, yang harus kita lakukan adalah percaya dan bersyukur selalu atas penyertaan dan berkat-berkatNya dalam hidup kita. Doa: Tuhan Yesus, kami mau serahkan segala yang kami miliki kedalam tanganMu, kelemahan dan talenta kami, masa lalu dan masa depan kami. Pakailah hidup kami Tuhan untuk kemuliaan namaMu. Amin. Pesta Tabhisan Basilika Santa Perawan Maria di Roma Pada abad ke-4 sewaktu Paus Liberius (352-366) memegang pucuk pimpinan Gereja Kristus, ia merobah dan menjadikan sebuah rumah di bukit Eskuilina menjadi tempat ibadat bagi umat. Gereja ini kemudian dinamakan Basilika Liberiana. Pada abad berikutnya gereja ini diperluas oleh Paus Sixtus III (432-440) dan disebut Basilika Santa Maria Maggiore. Menurut cerita tindakan Paus Liberius ini didasarkan pada suatu peristiwa penampakan Bunda Maria di halaman rumah itu. Bulan Agustus adalah bulan terpanas di Roma. Pada suatu ketika, dalam bulan itu, halaman rumah itu berselimutkan salju. Tiba-tiba Bunda Maria menampakkan dirinya kepada dua orang saleh yang menghuni rumah itu dan meminta supaya di atas tanah yang bersalju itu dibangun sebuah gereja. Oleh karena itu, gereja itu kemudian lazim juga disebut Basilika Bunda Maria di Salju. Santa Ia, Martir Ia seringkali didera karena usahanya menobatkan banyak orang kafir ketika meringkuk di dalam penjara. Semua penderitaannya itu tak pernah mampu memadamkan semangatnya untuk mewartakan Kristus. Oleh karena itu akhirnya ia dihukum mati pada masa pemerintahan Schapur II, Raja Persia. Santa Nonna, Pengaku Iman Ibu Santo Gregorius Muda ini berhasil mengkristenkan suaminya, Santo Gregorius Tua dari Nazianz. Nonna terkenal sebagai seorang ibu yang beriman dan penuh semangat pengabdian kepada anak-anaknya dan kepada Tuhan. GBU, Ferdi, Ira & Jaime Cell Group St. Elizabeth & St. Zakaria, Singapore "Whatsoever thy hand findeth to do, do it with all thy might."
Posted on: Sun, 04 Aug 2013 23:29:43 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015