Senin, PSSI Ungkap Dokumen Dugaan Pengaturan Skor (IPL memang - TopicsExpress



          

Senin, PSSI Ungkap Dokumen Dugaan Pengaturan Skor (IPL memang penuh tanda ?) #cl_87 INILAH.COM, Jakarta - Komisi Disiplin PSSI akan mengungkapkan dokumen dari FIFA yang mengindikasikan adanya pengaturan skor di laga play-off Liga Primer Indonesia (IPL) 16-25 Oktober 2013 di Jepara dan Bantul. Indikasi itu disampaikan direktur keamanan FIFA, Ralf Mutshcke, kepada Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Pandjaitan, di sela acara Kongres International Association of Sport Law (IASL) XIX di Denpasar, Bali, Selasa (29/10/13). Laga play-off IPL yang digelar PSSI ini merupakan bagian dari proses penyaringan wakil dari IPL untuk tampil di liga baru musim depan. Play-off diikuti 10 klub yang dibagi dalam dua grup. Grup K di Bantul dan Grup L di Jepara. Menurut Hinca, yang juga ketua panitia kongres IASL, FIFA mendeteksi gejala-gejala kecurangan tersebut menggunakan Early Warning System (EWS). Meski demikian, Mutschke enggan membeberkannya secara mendetail dan menyerahkannya kepada PSSI. Kami mendapatkan dokumen itu langsung dari Mutschke saat PSSI melakukan pertemuan khusus dengan FIFA membahas bagaimana caranya melindungi sepak bola dari pengaturan skor. Di saat itu pula Mutshcke menyerahkan dokumen yang mengindikasikan adanya pengaturan skor di dua pertandingan play-off IPL,” ujar Hinca, di kantor PSSI, Jumat (1/11/2013) sore. Dalam rilis yang sebelumnya ditujukan kepada wartawan, tertulis nama Pro Duta sebagai klub yang dicurigai terlibat pengaturan skor. Namu, Hinca justru enggan menunjuk nama klub yang diduga terlibat. “Kami akan menunjukkan dokumen tersebut hari Senin mendatang agar semuanya jelas dan rekan-rekan wartawan dapat melihatnya langsung. Saya tidak mau menunjuk nama klub, tapi yang jelas, indikasinya ada di dua laga play-off yang hasil akhirnya 4-3 dan 6-0,” katanya. Andai terbukti, Komisi Disiplin siap menjatuhkan sanski kepada pihak-pihak yang terbukti terlibat dan bersalah. “Untuk perorangan, sanski paling rendah adalah peringatan dan yang terberat larangan aktif di dunia sepak bola. Untuk klub, sanski terendah pengurangan poin dan yang terberat larangan ikut kompetisi,” ia menandaskan. Kongres IASL sendiri dihadiri 101 pakar hukum olahraga dari 15 negara di dunia. Berbagai rekomendasi yang dikeluarkannya, menurut Hinca, punya kekuatan hukum dan berpengaruh. Kongres tersebut membahas berbagai hal terkait Hukum Olahraga (Sport Law), Pariwisata Olahraga (Sport Tourism). IASL dan konsultan hukum keolahragaan di Indonesia, Lex Sportiva Instituta, saling berbagi aturan dan pengalaman di negara masing-masing peserta untuk melakukan sinkronisasi, terutama soal judi olahraga dan pengaturan skor. Diantara pembicara yang hadir adalah Presiden IASL Prof. Dimitrios Ponaglopoulos, Dr. Simon Gardiner dari Leeds Metropolitan University, Inggris, Prof. John T Wolohan dari Syracuse University, Amerika Serikat serta Mehdi Yousefi Sadeghloo dari Universitas Lumoges, Perancis.[yob]
Posted on: Sun, 03 Nov 2013 14:20:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015